Cerita Irwan Hidayat, Sido Muncul Pesan Kunyit dari Lereng Gunung Lawu Mencapai 2-3 Ton Per Hari
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau biasa dikenal Sido Muncul, Irwan Hidayat menerima Anugerah Pers Jateng 2019.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau biasa dikenal Sido Muncul, Irwan Hidayat menerima Anugerah Pers Jateng 2019.
Acara yang diinisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Solo itu, digelar di di Lorin Solo Hotel, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (15/3/2019) sejak malam pukul 20.00 hingga menjelang dini hari.
Ada cerita menarik yang jarang orang mengetahui kisah dibalik suksesnya Sido Muncul yang saat ini produknya di berbagai belahan dunia, baik Amerika Serikat (AS), Eropa, Korea, Vietnam, hingga Filipina.
Ya, olahan hasil pertanian unggulan untuk jamu seperti Tolak Angin, ternyata bahan-bahannya dari petani di berbagai daerah di Indonesia.
• Romahurmuziy Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tak Mungkin Saya Bilang Romy Dijebak KPK
Baik itu temu lawak, kunyit, brutolawi, cabai jawa, sambiloto, sirih, hingga masih banyak lagi.
"Kami beli (pesan) kunyit 2-3 ton per harinya di lereng Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar," tuturnya saat saat menerima Anugerah Pers Jateng 2019 di Lorin Solo Hotel, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (15/3/2019) jelang dini hari.
"Jadi kami sudah kerjasama (bermitra) dengan para petani di Tawangmangu itu hampir 25 tahun lamanya," kata dia.
Termasuk lanjut dia, dengan para petani di Kabupaten Wonogiri yang terkenal karena kualitas cabai jawa.
• Dua Warga Sukoharjo Tertimpa Pohon saat Naik Motor di Sekitar Tawangmangu, Satu Orang Tewas
"Kemitraan kami ada 100 kelompok petani seperti dengan petani di Wonogiri," jelasnya.
Bagi Irwan, kemitraan Sido Muncul dengan petani dilakukan dengan profesional, sehingga bahan baku yang dihasilkan berkualitas.
"Kami memang butuh, bukan kami membantu, jadi kami ngomong petani jika membutuhkan partner," ungkapnya.
"Termasuk kami juga mengembangkan sendiri di laboratorium," tutur dia.
• Gelorakan Jaga Lawu, Forum Rakyat Peduli Gunung Lawu Gelar Aksi Tanam Pohon di Kawasan Pringgondani
Selain kemitraan dengan petani, pihaknya juga mendorong anak-anak muda untuk belajar ke Sido Muncul sehingga setiap hari ada 8.000 orang yang berkunjung ke pabrik dengan prosentase 85 persen adalah mahasiswa.
"Saya tunjukkan ke mahasiswa, kalau dikelola dengan baik dan sedikit keberuntungan bisa seperti Sido Muncul," jelasnya.