Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mengenal Mbah Satiyah, Warga Grobogan yang Disebut Berusia 120 Tahun dan Tak Pernah Sakit

Menurut Sukayah, ibundanya itu tak pernah punya pantangan dalam mengonsumsi makanan ataupun minuman.

Editor: Daryono
Puthut Dwi Putranto
Mbah Satiyah 

Hanya saja, instingnya saat mendengar dan melihat sudah mulai berkurang. 

Logat Jawa begitu kental terlontar dari bibirnya yang menua, karena memang Mbah Satiyah tak bisa berbahasa indonesia. 

"Aku iki orak sekti, cuma tani, nanging ibadahku tekun orak tau telad opo meneh shalat tahajud. (Saya ini bukan orang sakti, hanya petani, tapi ibadahku rajin tak pernah terlambat, apalagi untuk shalat tahajud)," kata Mbah Satiyah saat ditemui Kompas.com, Minggu (11/3/2018) sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com. 

Selama 120 tahun tak pernah sakit 

Anak kelima Satiyah, Sukayah (53), mengatakan, ayahnya, Mat Kahar, sudah lama meninggal dunia sejak ia masih kecil. 

Sementara ibundanya tersebut melahirkan enam orang anak termasuk dirinya. 

Urutannya mulai dari Sumarti, Rebi, Jumadi, Kaswadi, Sukayah dan Kaswati. Namun Rebi dan Jumadi sudah meninggal dunia. 

Sementara cucu Mbah Satiyah berjumlah 20 orang dan cicitnya berjumlah 40 orang. 

"Ibu itu dulu hamil tua."

"Anak pertamanya yang tinggal jauh, berusia sekitar 90 tahun, kakak saya itu masih hidup tapi sakit-sakitan dan juga pikun,” kata Sukayah. 

“Umur ibu itu perkiraan kami sekitar 120-an tahun."

"Kami pernah berkumpul dan membahasnya.” 

“Namun di data kependudukan oleh kakak ditulis asal-asalan yang penting terdata. Ditulis lahir 1925."

"Karena kami memang orang kecil, jadi tak mau repot.” 

Baca: Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas Overpass Manahan Solo Diwarnai Kemacetan, Ini Rekomendasi Satlantas

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved