Idul Adha 2018
Tips Membeli Hewan Kurban Secara Online Agar Tidak Mudah Tertipu
Tak hanya itu saja, ada pula pedagang hewan kurban yang ditawarkan melalui media sosial, atau dijual secara online.
Penulis: Wulan Kurnia Putri | Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNWOW.COM - Menjelang datangnya hari raya Idul Adha, pedagang hewan kurban mulai bermunculan.
Ada yang berjualan hewan kambing dan ada juga yang berjualan hewan sapi.
Pedagang hewan kurban ada yang hanya berjualan musiman atau saat mendekati hari raya Idul Ahda, namun ada juga yang memang sehari-harinya berjualan kambing atau sapi.
Cara mereka berjualannya pun juga beragam.
Ada yang berjualan di pasar, namun ada juga yang berjualan dipinggir jalan.
Tak hanya itu saja, ada pula pedagang hewan sapi atau kambing yang ditawarkan melalui media sosial, atau dijual secara online.
Satu di antaranya adalah Budi Wiratno.
Budi Wiratno adalah seorang peternak kambing di daerah Kemasan, RT 3, RW 9, Ngadirejo, Kartosuro, Sukoharjo.
Selain melayani pembelian hewan kambing di rumahnya, ia juga menawarkan dagangan miliknya melalui online.
Media soail Facebook ia milih untuk memasarkan kambing miliknya.
Ditemui di kediamannya oleh tim Tribun, Minggu (12/8/2018), Budi mengatakan para pembeli hewan kurban melalui online tetap harus melihat hewannya secara langsung.
Pasalnya, Budi menyebut, pembeli terkadang tertipu oleh foto yang diposting di media sosial.
"Kan kalau di online itu pinter-pinternya pedagang cara ambil fotonya," katanya.
"Kadang ada yang aslinya besar tapi di foto terlihat kecil, ada juga yang aslinya kecil tapi di foto terlihat besar," tambahnya.
"Foto itu bisa menipu, jadi pembeli harus datang ke lokasi untuk melihat barangnya secara langsung," katanya.
Budi menyebut, tak jarang para pembeli melalui online menawar kambing miliknya hingga setengah dari harga yang ditawarkan.
Hal itu dikarenakan pembeli tidak mengetahui bentuk asli dari kambing yang jual.
"Kadang pembeli belum melihat barangnya secara langsung sudah asal menawar," lanjutnya.
"Saya jual Rp 3 juta pernah ditawar sampai Rp 1,5 juta, tapi ya tidak masalah, kalau mau ya silahkan dibeli kalau tidak mau ya sudah," tambahnya.
Budi mengatakan, dalam sebulan ia bisa menjual 2 hingga 3 ekor kambing melalu online.
"Biasanya kalau sudah dipesan kemudian pembeli datang langsung ke sini untuk melihat barangnya," katanya.
Untuk penjualan kambing, Budi mengatakan bisa mengantar kambing yang sudah dipesan hingga lokasi yang di tuju, namun ia akan lebih senang diambil langsung oleh pembeli.
Setelah melihat kambingnya secara langsung, pembeli juga harus memastikan jika hewan yang akan dibeli sehat.
"Bisa dilihat matanya harus cerah, kambing juga enerjik, bisa dilihat paha, dada, dan punggung untuk mengecek banyak sedikitnya daging," tutupnya.
(TribunWow.com/Wulan Kurnia Putri)
