SIPA 2018
Pesan dan Kesan Delegasi yang Turut Memeriahkan SIPA Festival 2018
Perhelatan yang mengusung tema 'We Are The World - We Are The Nations' ini tentunya memberikan kesan dan pesan tersendiri bagi delegasi yang hadir.
Penulis: Natalia Bulan R P | Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNSOLO.COM - Pertunjukan tahunan Solo International Performing Art (SIPA) 2018 telah ditutup, Sabtu (8/9/2018).
Acara yang berlangsung sejak tanggal 6 hingga 8 September 2018 di Benteng Vastenburg, Solo ini berjalan dengan meriah setiap harinya.
Penyelenggara bahkan mengklaim perhelatan SIPA Festival 2018 ini sukses.
Diketahui, ada 19 grup yang menampilkan sejumlah kesenian dan juga ditambah satu kelompok dari komunitas panahan.
Perhelatan yang mengusung tema 'We Are The World - We Are The Nations' ini tentunya memberikan kesan dan pesan tersendiri bagi delegasi yang turut mengisi acara SIPA Festival 2018 ini.
Semua delegasi dari dalam maupun luar negeri sangat antusias mengikuti rangkaian acara ini.
Beberapa delegasi pun memberikan kesan dan pesannya mengenai SIPA Festival 2018 ini.
Kesan dan pesan tersebut datang dari delegasi Taiwan, Chinese Youth Godwill Association,
“SIPA memiliki sisi buruk dan sisi baik. Sisi baiknya adalah seni yang tampil dalam pertunjukan SIPA bukan dari satu jenis seni namun dari berbagai seni pertunjukan,“ ungkap perwakilan Chinese Youth Godwill Associaton.
“Namun, acara dimulai terlalu malam, sehingga kami harus menunggu cukup lama,“ tambahnya.
Kemudian datang pula kesan dan pesan dari delegasi Belanda, LieneRoebana Dance Company.
“Menurut kami ini event yang sangat megah dan menarik di kota Solo yang selalu menyajikan performance yang bagus-bagus,“ jelasnya.
“Semoga SIPA akan terus berkembang dan jauh lebih menarik,“ harap LieneRoebana Dance Company.
Delegasi Jakarta, Diklat Tari Anjungan Jawa Timur TMII pun juga memberikan kesan dan pesannya.
Mereka menyoroti penampilan maskot SIPA Festival 2018, Melati Suryodarmo yang baru menurut mereka.
“Kami suka pertunjukan dari maskot SIPA, penampilan yang sangat baru untuk kami, kolaborasi musiknya sangat bagus. Kami juga ingin kembali berpartisipasi dalam SIPA lagi,“ ungkap mereka.
Mereka juga mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman pertama mereka hadir di Solo.
Pada penutupan acara ini, Direktur SIPA Irawati Kusumorastri mengatakan, tema SIPA 2018 digali dari isu-isu sosial yang merebak di tengah masyarakat, yakni terkait perbedaan.
Menurutnya melalui SIPA ini, pihaknya ingin menyampaikan bahwa semua orang sejatinya adalah sama.
"Biarlah perbedaan bahasa, warna kulit, agama, adat, tradisi menjadi satu dalam kekuatan kebersamaan. Semuanya menyatu dalam semangat penyelenggaraan SIPA tahun ini," ujar dia
(TribunSolo.com/Natalia Bulan R P)