Suka Duka Wanita Pembaca Informasi di Stasiun Solo Balapan, Minum Air Dingin Hanya saat Libur
Perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah, 16 Januari 1997 ini sudah dua tahun lamanya menjadi announcer di PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bernada serta intonasi yang jelas, teratur, dan intens, suara perempuan pembaca informasi (announcer) menggaung bersamaan dengan suara aktivitas kereta api (KA) di Stasiun Solo Balapan, Kamis (28/2/2019).
Hampir seperti suara rekaman, ternyata suara pengumuman tersebut diucapkan secara langsung oleh Mifa Rohmatus Sayyidah.
Perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah, 16 Januari 1997 ini sudah dua tahun lamanya menjadi announcer di PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Sebenarnya tidak ada background khusus, hanya saja saat PT KAI membuka kesempatan bekerja menjadi announcer, dari banyaknya peserta pelamar, saya masuk di antara empat orang yang diterima," ujarnya saat berbincang dengan TribunSolo.com, di Stasiun Solo Balapan, Kamis (2/2/2019).
• PT KAI Sebut Proyek Double Track Jalur Jebres-Kedung Banteng Capai 98 Persen
Perempuan berkulit sawo matang tersebut mengaku, adalah tantangan tersendiri menjadi seorang announcer.
Karena selalu sigap memberikan informasi, di tengah hiruk pikuk aktifitas Stasiun Solo Balapan.

Bahkan ada ritual tersendiri untuk terus menjaga kualitas suaranya, agar lancar menyampaikan informasi kepada calon penumpang.
Karena pengumuman yang disiarkan tersebut sangat penting bagi calon penumpang, melengkapi petunjuk serta rambu-rambu yang ada di stasiun, sehingga para pengunjung stasiun dapat nyaman menggunakan jasa transportasi KA.
• Pihak PT KAI Sebut Double Track Jalur Jebres - Kedung Banteng Bisa Urai Kepadatan
"Untuk menjaga kualitas suara saya mengkonsumsi minuman dingin saat libur saja, selebihnya saya tidak minum minuman dingin, karena sangat bermasalah apabila saya terkena radang," ungkapnya.
Pihaknya juga berujar, walaupun sudah menjadi announcer sesuai Standar Operasional Procedure (SOP), ada saja penumpang KA yang komplain.
Seringnya karena tertinggal KA, dan mengadu bahwa informasi yang dibacakan hanya satu kali, sehingga membuatnya tertinggal KA.
Padahal, lanjutnya sesuai SOP pengumuman untuk KA datang - berangkat sebanyak dua hingga tiga kali
Kemudian untuk KA yang berangkat dari Solo pengumumannya lima sampai enam kali.
"Namun yang pasti adanya komplain akan terus memacu saya semakin baik lagi dalam bekerja," tutupnya. (*)