Ani Yudhoyono Meninggal Dunia
Jokowi Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Ani Yudhoyono: Seorang Ibu Negara dan Istri yang Setia
Ia menyebut, Ani Yudhoyono adalah sosok Perempuan teladan, Ibu Negara, istri yang setia juga ibu yang baik.
Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Kabar duka meninggalnya istri Susilo Bambang Yudhoyono, Hj. Kristiani Herrawati atau lebih dikenal dengan nama Ani Yudhoyono, meramaikan lini masa di berbagai media sosial.
Kalangan artis dan sejumlah tokoh kenamaan tanah air mengucapkan belasungkawa.
Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lewat Twitter, Jokowi menyampaikan ucapan duka citanya.
• Respons Pemerintah Singapura atas Meninggalnya Ani Yudhoyono di National University Hospital
Ia menyebut, Ani Yudhoyono adalah sosok Perempuan teladan, Ibu Negara, istri yang setia juga ibu yang baik.
Berikut postingan lengkapnya.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Selamat jalan Ibu Ani Yudhoyono,
seorang perempuan teladan, Ibu Negara dan istri yang setia,
dan seorang ibu yang baik.
Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT
dan segenap keluarga besar almarhumah diberiNya kekuatan dan kesabaran." tulis akun Twitter Jokowi.
Ucapan belasungkawa Jokowi atas kepergian Ani Yudhoyono langsung ramai respons dari warganet.
Ribuan pengguna Twitter me-retweet dan menyukai postingan orang pertama di Indonesia itu.
• Ingin Mencium Sang Istri Ani Yudhoyono untuk Terakhir Kali, SBY Sampaikan Permintaan Terakhirnya
Ani Yudhoyono 'Ditidurkan' Sebelum Meninggal Dunia
Diberitakan Kompas.com, Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto menyebut, sebelum tutup usia, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono tidak sadarkan diri.
“Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan,” ujar Terawan sebagaimana dikutip dari siaran Kompas TV, Sabtu (1/6/2019).
Terawan menjelaskan, tim dokter terpaksa memberikan obat tidur kepada Ani.
Sebab, Ani sempat mengalami gagal nafas sehingga tim dokter perlu memasang alat bantu pernapasan atau respirator.
“Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk mensupport beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu,” ujar dia.
Terawan sekaligus mengklarifikasi bahwa penurunan kondisi kesehatan Ani semenjak Kamis kemarin, bukan disebabkan oleh faktor lain, semisal dampak kemoterapi atau lainnya.
Terawan menegaskan, kepergian Ani disebabkan perjalanan penyakit kanker darah.
“Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri,” ujar Terawan.
• Dokter Kepresidenan RI Jelaskan Kondisi Ani Yudhoyono Sebelum Meninggal dan Penyebab Gagalnya Donor
Kini, jenazah Ani masih berada di ruang ICU. Tim dokter masih melakukan pelepasan peralatan medis yang sebelumnya melekat di tubuh almarhumah.
SBY disebut meminta waktu setengah jam untuk bersiap-siap di apartemennya dan akan kembali mendampingi almarhumah.
Rencananya, jenazah Ani akan dibawa ke Kedutaan Besar RI di Singapura untuk dimandikan sekaligus dishalatkan.
Pada Minggu (2/6/2019) pukul 7.00 waktu setempat, jenazah akan diterbangkan dari Singapura menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Hercules.
Setelah itu, jenazah akan dibawa ke kediamanan di Cikeas, Bogor, untuk disemayamkan.
Jenazah Ani Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu sore (2/6/2019).
(*)