Sosok Indigo Sebut Kisah KKN di Desa Penari Bukan Hoax, Pernah Bertemu Ayu Sang Penari
Fakta Viral Kisah KKN di Desa Penari, Sosok Indigo Ini Sebut Bukan Hoax, Pernah Bertemu 'Ayu' Penari
TRIBUNSOLO.COM - Fakta Viral Kisah KKN di Desa Penari, Sosok Indigo Ini Sebut Bukan Hoax, Pernah Bertemu 'Ayu' Penari
Teka teki kisah viral KKN di Desa Penari masih memunculkan rasa penasaran dalam benak publik akan kebenaran cerita tersebut.
Sosok indigo yakni Frissly Herlind tak menampik kalau kejadian itu memang berada di sebuah daerah di Indonesia.
Hanya saja, Frissly Herlind menampik kalau kejadian itu berada di kawasan Banyuwangi seperti yang marak beredar.
Hal itu diungkapkan Frissly Herlind kala menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Pasti Happy, Selasa (17/9/2019).
Tentu saja pernyataan yang diungkapkan oleh Frissly Herlind dinilai berbeda dengan pernyataan sosok indigo lainnya yakni Furry Harun.
Sempat menjadi bintang tamu juga di acara Pagi Pagi Pasti Happy, Furry Harun malah mengaku kalau cerita itu sengaja dibuat-buat alias hoax.
Menurut tanggapannya kala itu, cerita KKN di Desa Penari itu tidak ada dalam pengelihatannya sebagai sosok indigo.
Kisah KKN di Desa Penari memang cukup menghebohkan publik akhir-akhir ini.
• Bupati Banyuwangi Azwar Anas Bagikan Video KKN di Desa Penari, di Sini Lokasinya
Walau banyak yang menilai kisah KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata yang dialami 6 mahasiswa saat melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dimana yang lebih meyakinkan kisah KKN di Desa Penari sendiri dibuat sedetail mungkin dalam versi dua orang yakni Nur dan Widya.
Namun tak sedikit yang meragukan kebenaran Kisah KKN di Desa Penari, bahkan ada yang menganggap kalau cerita tersebut hanya sebuah karangan dari penulis sebagai bocoran film horor yang akan diangkat ke layar lebar.
Bukan tanpa alasan, kisah KKN di Desa Penari sendiri pertama kali dipublish diunggah di akun anonim, lebih lagi kalau memang benar ada, mungkin pemberitaan sudah lebih dulu heboh.
Di samping pro dan kontra akan kisah KKN di Desa Penari ini, sosok indigo bernama Furi Harun saat menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Pasti Happy, Rabu (4/9/2019).
Seperti diketahui, KKN di Desa Penari menceritakan pengalaman 6 orang mahasisa terdiri dari Nur, Widya, Ayu, Bima, Wahyu dan Anton.
6 orang mahasisa terdiri dari Nur, Widya, Ayu, Bima, Wahyu dan Anton tengah melakukan KKN di salah satu desa yang disebut desa Penari oleh penulis.
Awalnya kedatangan ke-6 mahasiswa itu sudah ditolak oleh tokoh desa setempat yakni kepala desa bernama Pak Prabu.
Setelah didesak oleh Ilham merupakan kakak Ayu, akhirnya ke-6 mahasiswa itu mendapat izin untuk KKN di Desa Penari.
Sejak awal kedatangan Nur dan rombongan, Nur dan Widya sudah merasa ada hal aneh dengan kekuatan mistis yang kental memasuki desa Penari.
Lokasi desa Penari sendiri diceritakan jauh dari keramaian kota, dimana lokasi desa sendiri tidak bisa ditempuh dengan mobil melainkan harus menaiki motor.
Kedatangan Nur yang ternyata dijaga oleh Mbah Dok lah yang awalnya tidak diterima oleh lelembut desa setempat.
Namun adanya Mbah Dok membuat Nur terhalang menjadi korban tumbal dari makhluk halus disebut Bandaruwih, sosok penari yang ada di desa Penari itu.
Kesalahan fatal Bima yang begitu terobsesi kepada Widya membuat ia hilang akal dan dimanfaatkan Badaruwih untuk mencari tumbal gadis perawan menurut kepercayaan masyarakat setempat.
Bima diberi sebuah mahkota yang tadinya harus diterima Widya, namun Ayu yang dititipi Bima nyatanya tidak menyampaikan hal itu kepada Widya.
Ayu malah menyimpan mahkota tersebut, dan balik memelet Bima yang telah lama ia sukai dengan sebuah selendang berwarna hijau yang ternyata juga diberi oleh Bandaruwih.
Bima dan Ayu pun diceritakan melakukan perbuatan terlarang di sebuah petilasan yang dikeramatkan penduduk setempat.
Akibat ulah Bima dan Ayu ini, KKN pun berjalan tidak lancar hingga harus melibatkan sesepuh bernama Mbah Buyut dalam menghadapi serangan makhluk alam lain.
Singkat cerita, Nur, Widya serta Anton dan Wahyu berhasil selamat, sedangkan Ayu dan Bima mengalami hal aneh sampai selang beberapa bulan usai kepulangan mereka dari KKN, keduanya disebut meninggal dunia.
Ayu dan Bima disebut meninggal dunia setelah sempat lama koma, dimana arwah Ayu sendiri disebut menjadi tumbal menjelma sebagai penari menggantikan Widya yang tadinya diincar.
Setelah cerita ini menjadi viral, sempat muncul nama kawasan Rowo Bayu terletak di Kabupaten Banyuwangi, di Jawa Timur disebut sebagai lokasi KKN di Desa Penari.
Sebagai salah seorang artis yang berasal dari Banyuwangi, Danang DA melalui acara Pagi Pagi Pasti Happy, mengungkapkan kalau daerah tersebut mengalami kerugian atas kabar tersebut.
• Mahasiswa UTP dan STIE AUB Gelar Bazar di Akhir Kegiatan KKN di Karanganyar
Rowo Bayu yang dikenal sebagai tempat wisata mendadak sepi karena disebut sebagai tempat terjadinya KKN di Desa Penari.
"Banyuwangi itu memang memiliki historical nya sendiri tinggi, ketika dikaitkan dengan ini mungkin karena banyuwangi memiliki banyak penari kan,
Tapi kerugian yang jelas di alami masyarakat setempat ya itu, karena ekonomi pariwisata yang berjalan jadi sepi, ketika ini naik cerita yang hoax ini naik maka jadi merugi," ungkap Danang yang juga jadi host di acara tersebut.
Di tempat yang sama, Furi Harun memiliki kemampuan indigo membongkar fakta kebenaran adanya cerita KKN di Desa Penari.
Menurut penerawangannya, Furi Harun terang-terangan menyebut kalau desa Penari yang diceritakan itu tidak ada.
Hal itu menurut Furi Harun berdasarkan observasi yang sudah ia lakukan bersama teman-teman indigonya.
"Kalau yang saya lihat desa penari itu engga yah,
Karena sudah ada observasi saya dan teman-teman tidak ada disana,
Kalau yang ada zaman dulu itu terjadi di daerah Jogjakarta (bukan banyuwangi),".
Meski begitu, menurut Furi Harun kemungkinan hal itu terjadi masih masuk akal terlebih kalau sejumlah mahasiswa yang melakukan KKN dengan tingkah yang tidak senonoh dan lain-lain.
"Kalau memang terjadi itu bisa saja terjadi, misalnya ada kkn yang tidak pamit dalam tata krama pun tidak baik, melakukan hal yang tak senonoh yah,
tapi sejauh ini untuk kasus kebenaran KKN di desa Penari ini, belum kelihatan sih," kata Furi Harun.
Meski begitu, dikatakan Furi dari viralnya cerita ini banyak hal positif yang bisa dicerna.
"Mungkin ini cerita hanya dibuat agar sekelompok mahasiswa yang tengah melakukan kkn untuk lebih menjaga attitude,
juga sebagai warning kepada orang yang melakukan ritual khusus," tutup Furi Harun.
Di sisi lain sosok indigo, Frissly Herlind membenarkan adanya kejadian tersebut.
Hanya saja ditambahkannya dalam cerita yang beredar terkait KKN di Desa Penari banyak yang ditambahkan oleh penulis.
"Kalau selendang ga ada, rombongan kkn ketemu sosok ikut musik itu ngga ada," terangnya.
Selain itu Frissly Herlind memastikan hal yang sama seperti yang dikatakan Furry, kalau kejadian itu tidak di kawasan Banyuwangi.
• Fakta Menarik Rowo Bayu di Banyuwangi, Telaga yang Fotonya Muncul di Kisah KKN Desa Penari
Guna memastikan penerawangannya ini, Frissly menyebut sempat bertemu langsung dengan sosok penari yang digambarkan sebagai tokoh Ayu yang diceritakan.
"Aku ketemu dengan sosok penari ya (ayu) jin yang berwujud seperti sosok penari itu, terus di belakanganya itu ada sosok gondrong yang aku lihat,
dia bilang 'urusanmu menjadi urusanmu, urusanku menjadi urusanku' mungkin mereka sendiri merasa terganggu ya karena, ada yang nantang segala macam mereka pasti terganggu, karena alamnya sudah beda," terangnya.
Frissly mengaku kalau ada desa terpencil memang ada penunggunya sosok tersebut itu memang ada dalam gambaran heboh cerita KKN di Desa Penari.
"Kalau aku sih lewat vlog aku juga lebih ke arah janganlah untuk mencari tahu lebih dalam , lebih ngasih tau kalau memang kita datang di suatu tempat kalau kita nantangin itu akan mengundang energi yang lebih besar membahayakan," imbuhnya. (Rika Agustia)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Fakta Viral Kisah KKN di Desa Penari, Sosok Indigo Ini Sebut Bukan Hoax, Pernah Bertemu 'Ayu' Penari