Berita Terbaru Solo
Kapolda Jateng Beri Penghargaan Polwan dari Polresta yang Terluka saat Amankan Demo di DPRD Solo
Polda Jateng memberikan penghargaan kepada tujuh anggota Polresta Solo yang terluka seusai mengamankan demo di gedung DPRD Solo, Selasa (1/10/2019)
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Polda Jateng memberikan penghargaan kepada tujuh anggota Polresta Solo yang terluka seusai mengamankan demo di gedung DPRD Solo, Selasa (1/10/2019).
Ketujuh anggota yang mendapatkan penghargaan itu di antaranya polisi wanita (polwan) yakni Aiptu Nurul Nurusyani, Brigadir Endang Widi, Brigadir Wiji Titis, Briptu Diah Ayu Anindita, dan Bripda Joseva Dika Pratiwi.
Selain itu ada anggota lain yang mendapatkan penghargaan, yaitu Aipda Bayu Prayudanto dan Bripka Dwi Wahyono.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengapresiasi cara Polresta Solo mengamankan demonstrasi di gedung DPRD Solo di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan.
"Petugas keamanan tidak terprovokasi dan tetap profesional, walaupun demonstran mulai memprovokasi," terang Rycko kepada TribunSolo.com di Mapolresta Solo.
"Para petugas bahkan tidak merespon dan tidak terprovokasi untuk mengejar, menangkap, dan memukuli massa aksi," imbuhnya membeberkan.
Penghargaan dari Polda Jateng itu lanjut Rycko, diberikan sebagai tanda terima kasih dan apresiasi kepada seluruh petugas yang mengamankan demonstrasi kemarin.
Khususnya para petugas yang terluka saat bertugas menjalankan dengan sepenuh hati.
• Mahasiswa Pamit dan Peluk Hangat Polisi Usai Demo di Senayan: Pak Polisi, Kami Pulang Dulu
"Mereka semua telah menjalankan tugas yang sangat mulia karena sudah dalam keadaan terluka tidak membalas, ini merupakan sebuah kelebihan," terang Rycko.
"Ini merupakan kemuliaan sebuah polisi," imbuhnya menekankan.
• Terungkap, Ini Fakta-fakta Demo Mahasiswa di Tanah Air
Rycko berharap penghargaan yang diberikan kepada para petugas tersebut mampu menambah semangat jajaran Polresta Solo untuk terus memberikan perlindungan terbaik masyarakat.
"Ini bisa menjadi pelajaran, contoh, dan penambah semangat para petugas kepolisian dalam menjalan tugas," jelas Rycko.
"Bagi para petugas yang terluka, semoga lekas sembuh," kata dia menerangkan.
Polisi Tidak Membalas
Sebelumnya, demo yang digelar aliansi Solo Raya Bergerak (Sorak) di gedung DPRD Solo, Jalan Adi Sucipto memanas mendekati pukul 20.00 hingga 20.10 WIB, Senin (30/9/2019).
Dari pantauan TribunSolo.com, massa aksi mulai meneriakkan kata-kata provokasi hingga melemparkan kelereng, bebatuan dan petasan kepada pihak keamanan.
Seorang dari kerumunan massa aksi juga melemparkan petasan ke arah pihak keamanan.
Lemparan tersebut membuat demo mulai tidak kondusif.
• Siswa SMK N 5 Solo Diamankan Saat Demo RUU, Wakepsek: Kami Sudah Beri Himbauan Lisan Berulang Kali
Pihak keamanan masih mencoba menenangkan massa hingga berita ini diturunkan.
Namun berdasarkan negosiasi, sebenarnya demonstran akan membubarkan pukul 20.00 WIB.
Hanya saja mendekati waktu yang disepakati untuk massa membubarkan diri, kondisi justru memanas.
Aksi itu tidak berlangsung lama, petugas kepolisian dan kesadaran para demonstran berhasil meredam aksi ricuh tersebut
Polisi coba menghimbau massa untuk meredam aksi massa.
"Tenang, kita semua saudara," kata polisi dengan pengeras suara.
• Numpang Truk, Pelajar Asal Jawa Tengah Berniat Demo di DPR RI, Namun Begini Nasib Mereka
"Saya harap para demonstran bisa mengendalikan diri, dan mengembalikan situasi kondisif," harap dia menegaskan.
Sejumlah massa juga merusak pagar duri dan memasuki halaman DPRD.
Polisi langsung membuat pagar betis untuk menghalau massa dengan membentengi di bagian pintu gerbang. (*)