Kegigihan Anak di Solo
Kisah Jipi Bocah 10 Tahun Penjual Rujak Lotis di Solo, Gigih Berjualan Demi Bantu Keuangan Keluarga
Kisah Jipi Ardiansyah yang membantu orangtuanya berjualan rujak lotis viral di media sosial.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Jipi Ardiansyah mengungkapkan ia baru membantu ibunya berjualan seusai pulang sekolah sekira pukul 14.00 WIB.
"Iya biasanya di Matahari, Queen, dan Trans, kadang juga di Toko Mas Mahkota dan gereja dekat Bank Mayapada Coyudan," tutur pemuda yang akrab disapa Jipi itu.
"(Pulangnya) sehabisnya, biasanya jam tiga sudah habis semua, kalau sisa biasanya dua atau tiga," imbuhnya.
• Konyol, Ternyata Ini Alasannya, Mengapa Ayam Goreng Tepung Dipaketkan dengan Minuman Soda
Awalnya, Jipi berjualan hanya berjualan di kawasan Matahari Singosaren Solo.
"Sekarang banyak saingan, terus jalan kaki sampai ke Coyudan," tutur Nunuk.
Nunuk dan Jipi tiap harinya harus menjual sekira 100 bungkus lotis yang tiap porsinya dijual Rp 5.000,-.
"Dulu sama kakak perempuannya bisa sampai 200-250 bungkus," tutur Nunuk
"Sekarang kakaknya di malaysia, dan sekarang (hanya) 100 bungkus kadang modalnya habis ya 50 bungkus seadanya," imbuhnya membeberkan.
Modal jualan, lanjut Nunuk, didapatkan dari uang sisa membeli kebutuhan keseharian.
"Kadang gini, mas, satu rumah itu yang cari nafkah, cuma saya," tutur Nunuk.
"Itu ya seadanya, sisa beli susu, buat beli beras sisanya untuk jualan, ndak mesti kadang sisa 200, 150 ya seadanya kadang ibu ada gaji dari laundry alhamdulliah buat tambahan," imbuhnya membeberkan.
Buah-buahan yang disajikan dalam lotis yang dijual Jipi, yakni melon, semangka, pepaya, bengkoang, dan timu.
"Dulu ya, ada anggur, ada pir, ada apapa, semua (modal) habis untuk membiayai anak ke Malaysia,"
Jipi harus menuntut sepeda anginnya setiap ia membantu ibunya berjualan lotis.
• Kasihan! Dijanjikan Pernikahan Mewah Pria yang Ngaku CEO, Wanita Ini Malah Tanggung Utang Rp 1,6 M
"Cuma dituntun ndak pernah dinaiki" terang Jipi.