Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kegigihan Anak di Solo

Kisah Jipi Bocah 10 Tahun Penjual Rujak Lotis di Solo, Gigih Berjualan Demi Bantu Keuangan Keluarga

Kisah Jipi Ardiansyah yang membantu orangtuanya berjualan rujak lotis viral di media sosial.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TribunSolo.com/Adi Surya
Jipi Ardiansyah (kiri) menjual lotis kepada seorang penjaga kios handphone di Matahari Singosaren, Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Solo, Sebtu (5/10/2019). 

"Dulu saya tinggal di rumah yang sekarang dipakai kakak saya sebagai warung makan," tutur Nunuk. 

Dari pantauan TribunSolo.com, tampak sebuah meja kayu yang di atasnya terdapat keranjang berisi peralatan makan dan minum. 

Dibawah meja itu tampak sejumlah baju yang sudah dilipat, sepasang sepatu warna hitam berukuran 40, sepasang sandal warna hitam.

Jipi Ardiansyah mengatakan, rumah tersebut jarang dipakai oleh keluarganya saat ini karena mereka lebih memilih untuk tinggal di rumah kakaknya yang berada tepat 50 meter sebelah barat rumah mereka. 

"Saat ini, (diperbolehkan) tidur di sini, kalau kakak sudah pulang ya, balik ke rumah," terang bocah Jipi menimpali.

Rumah berukuran kurang lebih 3x3 meter itu tampak sederhana, berlantai keramik, dan berdinding batako. 

Jipi biasanya rebahan di rumah itu untuk menonton televisi yang masih berjenis tabung seusai pulang dari berjualan lotis. 

Jipi Rindu Kakak Perempuannya 

Kakak perempuan kedua Jipi saat ini bekerja menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia bersama suaminya. 

"Kakaknya pergi ke Malaysia cari nasib disana (diyakini) bisa merubah nasib," tutur Nunuk. 

Nunuk mengungkapkan, anak perempuan keduanya merupakan TKW ilegal saat berangkat bekerja ke negeri jiran itu. 

"Ilegal kemarin, ia ndak bisa kembali, (sekaligus) ndak punya uang, ibu terus berpikir anak ibu itu bisa kembali ke Indonesia," terang Nunuk.

"Paspor resmi tetapi kerjanya tidak resmi, dia juga nangis terus," imbuhnya membeberkan.

"Baru seminggu seusai melahirkan, ia langsung kerja, siapa tahu nanti bisa dikasih pulang ke Indonesia," aku dia.

Anak perempuan keduanya itu, lanjut Nunuk, pamitnya cuma mau kerja di Malaysia bersama suami. 

"Cuma pamit ibu, cuma bilang, bu, aku mau kerja di Malaysia sama suami," tutur Nunuk. 

Jipi menambahkan, ia saat ini sangat merindukan dan berharap kakak perempuannya itu bisa pulang ke Indonesia. 

"Aku kangen kakakku pulang, ia pergi sejak aku masih kecil, pas aku masih TK dan sampai sekarang belum pulang," tutur Jipi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved