Kontroversi Limbah PT RUM
Saat Demo di Depan PT RUM Sukoharjo Warga Cium Bau Busuk Limbah, Demonstran Pun Bunyikan Kentongan
Saat aksi demo di depan pabrik PT RUM sempat tercium bau limbah beberapa kali para demonstran membunyikan kentongan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -- Ratusan orang yang terdiri dari Forum Warga Terdampak PT RUM atau RATA melakukan aksi demo di depan Pabrik PT RUM di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Selasa (10/12/2019).
Dengan membentangkan berbagai spanduk, warga meminta PT RUM untuk mengatasi limbah bau busuk yang mencemari lingkungan dan mengganggu pernafasan.
Bahkan saat aksi demo, di depan pabrik PT RUM sempat tercium bau limbah beberapa kali, hingga para demonstran membunyikan kentongan sebagai tanda bahwa ada bau limbah PT RUM.
Menurut Korlap, Herman, membunyikan kentongan sering dilakukan warga.
"Membunyikan kentongan ini sebagai pertanda jika ada bau limbah PT RUM," ungkapnya.
• Polres Sukoharjo Ungkap Ada 327 Personel Gabungan yang Dikerahkan Kawal Demo di Depan Pabrik PT RUM
• Ini Tiga Tuntutan Warga yang Akan Disampaikan saat Aksi Demo di Depan PT RUM Siang Ini
Hingga sore, demonstran masih terus bertahan di depan pabrik PT RUM.
Meski sempat di guyur hujan sekitar 10 menit, demonstran masih tetap bertahan.
Dalam aksi ini, demonstran membawa tiga tuntutan utama.
"Kami menyampailan tiga tuntutan, yaitu hentikan pencemaran lingkungan yang di lakukan PT RUM," aku dia.
"Cabut ijin lingkungan PT RUM dan hentikan represifitas aparat terhadap warga Sukoharjo," jelasnya menekankan.
Dikatakan, demo dilakukan karena warga sudah geram melihat upaya penanganan limbah PT RUM yang belum membuahkan hasil.
"Padahal mediasi sudah sering dilakukan, baik antara pemerintah, warga, dengan manajemen," imbuhnya.
Dia ingin PT RUM dicabut ijin produksinya, jika persoalan limbah udara dan air belum dapat diatasi. (*)