Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Perempuan Rawat Puluhan Kucing

Marak Virus Panleukopenia, Pedagang Pasar Jongke yang Jadi 'Ibu' Puluhan Kucing Akui Sempat Khawatir

Pedagang gerabah di Pasar Jongke yang merawat puluhan kucing sempat khawatir dengan Virus Panleukopenia yang bisa menyerang kucing.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO
Sendang Sri Sumini Naraswati (55) yang hidup bersama kucing di Pasar Jongke, Selasa (4/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pedagang gerabah di Pasar Jongke, Sendang Sri Sumini Naraswati (55), memiliki kesenangan merawat puluhan kucing.

Hal tersebut sudah ia lakoni selama hampir 20 tahun.

Sendang mengatakan, penghasilan dari menjual gerabah memang tidak selalu cukup untuk memberikan makan kucing.

Kisah Penjual Gerabah di Pasar Jongke Jadi Ibu Puluhan Kucing selama 20 Tahun, Biasa Tidur Bersama

Namun, ada pembeli yang tidak mengambil kembaliannya untuk membantu Sendang merawat kucing-kucing miliknya.

"Iya sampai sekarang banyak yang bantu merawat kucing-kucing saya," papar Sendang kepada TribunSolo.com, Selasa (4/2/2020).

Bantuan tersebut juga berupa edukasi ramainya virus Panleukopenia pada kucing tersebut.

"Banyak bantuan juga makanan diberikan pecinta kucing pada saya," papar Sendang, Selasa (4/2/2020).

Kisah Surdadi Asal Boyolali yang Hobi Tambal Jalan sejak 2013, Hanya Bermodal Sepeda Ontel

Diberitakan sebelumnya, Sendang memiliki niat mulia merawat kucing-kucing dalam pasar tersebut selama puluhan tahun.

Sudah banyak kucing terlantar yang dia rawat mulai dari kecil sampai besar.

Semua dia lakukan karena kecintaan pada kucing sampai-sampai dengan penghasilan yang terbatas, tetap dia memberikan perawatan.

Lebih Banyak dari Gen Halilintar, Pasangan Suami Istri di Solo Ini Punya 15 Anak

"Dulu kucing yang saya rawat itu ada 20-an dan karena mati sekarang ada 10 yang saya rawat," papar Sendang.

Kecintaan Sendang pada kucing muncul saat usianya 25 tahun dan masih berdagang Gerabah dengan ibunya di pasar.

Saat itu ada kucing yang mendatanginya dalam keadaan sakit dan dia rawat namun akhirnya mati.

Kisah Ayah Banting Tulang Hidupi 15 Anaknya, Pernah Jadi Sosok Pencari Cacing untuk Menyambung Hidup

"Iya saya jadi merasa kehilangan kucing yang saya rawat mati, kemudian ada yang datang lagi dan saya rawat terus," papar Sendang.

Bagi Sendang yang hidup sendiri di kiosnya, kucing sudah menjadi keluarga.

Hidupnya terus berinteraksi dengan kucing-kucing itu.

"Jadi kalau ada yang sakit dan mati itu saya juga kehilangan dan terpukul," kata Sendang, Selasa (4/2/2020).

Diceritakan Sendang, dirinya tidur dalam kios tersebut dulu bersama ibunya.

Perjuangan Surdadi yang Hobi Tambal Jalan di Boyolali, Hidupi 4 Anak dari Kerja Serabutan

Namun, semenjak ibunya meninggal, dia hidup di kios tersebut bersama kucing-kucing peliharaannya.

Kini usianya sudah masuk 55 tahun dan sudah 20-an tahun dia hidup bersama kucing-kucing itu.

Dia biasa makan bersama dan hidup sehari-hari dengan kucing tersebut.

Hobi Tambal Jalan Rusak, Surdadi Asal Boyolali Inisiatif Cari Batu dan Pasir Sendiri

Merawat mereka yang sakit seperti keluarga sendiri.

Berkat ketekunan merawat kucing dia banyak mendapat perhatian juga dari para pecinta kucing. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved