Mengenal Jahe Merah: Khasiat yang Dimiliki hingga Perbedaan dengan Jahe Biasa
Semenjak merabaknya virus corona yang masuk ke Indonesia nama tanaman jahe merah menjadi perbincangan di berbagai daerah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, jahe merah yang diolah menjadi minyak esensial memang bisa bertindak sebagai afrodisiak dengan meningkatkan libido seseorang, meski efeknya tidak sedahsyat pasak bumi.
• Pedagang Susu Ogah Naikkan Harga Meski Dagangan Laris karena Corona: Biar Manfaat untuk Orang Lain
Kata ahli gizi
Berbicara tentang jahe merah, kualitas jahe merah yang ditanam di pulau Jawa, menurut ahli gizi komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, memiliki perbedaan dengan jahe merah yang ditanam di luar pulau Jawa, apa lagi luar negeri.
Perbedaan kualitas ini dipengaruhi oleh usia tanam dan kondisi tanah untuk menanam.
"Jadi enggak bisa sembarangan, jahe disebut bermutu kalau umur jahenya berbeda. Makanya dibilang (jahe berkualitas) itu jahe tua, tapi seberapa tua," kata Tan dalam siaran langsung bersama Skata, gerakan yang mendukung perencanaan pernikahan, keluarga, dan pendidikan anak Indonesia, Kamis (5/3/2020).
Hal kedua yang memengaruhi kualitas adalah kondisi tanah untuk menanam.
"Jadi, mineral yang ada di tanah berbeda, kalau diserap oleh (tanaman dengan) genus, familia, spesies yang sama, itu akan memberikan sesuatu yang berbeda," ungkap Tan.
Dalam kesempatan itu Tan mengingatkan bahwa kita tinggal di negara tropis dan lembab.
Hal ini mengakibatkan adanya risiko jamur yang sangat tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan.
"Jadi hati-hati dengan jamu yang bikin sendiri, Anda potong-potong kemudian racik sendiri. Karena apa? Jamur pada tanaman yang kalian bilang herbal, itu berisiko menimbulkan aflatoksin," terang Tan.
Aflatoksin merupakan senyawa metabolit sekunder yang bersifat toksik, diproduksi oleh strain tertentu jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus.
Aflatoksin mengakibatkan aflatoksikosis pada manusia atau ternak karena menghirup atau mengkonsumsi makanan atau pakan terkontaminasi aflatoksin dalam kadar yang tinggi.
Tan menuturkan, aflatoksin berdampak toksik pada liver.
"Beberapa orang yang memang rajin minum jamu, terutama jamu godogan yang tidak melalui suatu prosedur hygine, safety, itu arahnya ke sana (liver)," kata Tan.
• Jahe di Pasar Ludes Diborong Gara-gara Corona Sehingga Harganya Naik, Ini Kesaksian Penjual HIK Solo
Cara mengolah jahe merah