Pasien Corona Asal Sukoharjo Meninggal
Pemkab Wonogiri & Sukoharjo Didesak Berlakukan KLB, Gegara Ada Warga yang Meninggal karena Corona
Pemkab Sukoharjo dan Wonogiri belum memberlakukan status kejadian luar biasa (KLB) virus Corona seperti yang dilakukan Pemkot Solo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemkab Sukoharjo dan Wonogiri belum memberlakukan status kejadian luar biasa (KLB) virus Corona seperti yang dilakukan Pemkot Solo.
Meski seorang warga Wonogiri positif Virus Corona telah meninggal dunia seusai dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo, Rabu (17/3/2020).
Ditambah lagi, seorang warga Sukoharjo suspect virus bernama ilmiah SARS-CoV-2 itu juga meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit tersebut, Kamis (18/3/2020).
• Saat Corona Juga Membatasi Gelaran Pernikahan, Beginilah Aturan dari KUA Solo Bagi Pengantin
Pakar Kesehatan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Reviono menyampaikan Virus Corona yang saat ini telah menjadi pandemi sudah bisa dikategorikan sebagai kejadian luar biasa.
"Kalau definisi di Kementerian Kesehatan, kasusnya tidak ada menjadi ada itu sudah termasuk kejadian luar biasa," terang Reviono kepada TribunSolo.com, Kamis (19/3/2020).
• Dua Pasien Meninggal, RSUD Dr Moewardi Desak Pemkab di Solo Raya Umumkan Social Distancing ke Warga
"Selain itu, apabila tahun lalu tidak ada dan sekarang ada, kasus tersebut sudah tergolong kejadian luar biasa," imbuhnya membeberkan.
Pemberlakuan status kejadian luar biasa terhadap wabah Virus Corona yang saat ini merebak dirasa perlu.
Menurutnya bisa menjadi satu di antara banyak langkah pencegahan penyebaran Virus Corona.
• UPDATE Corona: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Total 309 Kasus, 25 Orang Meninggal Dunia
Ditambah lagi, penerapan bekerja di rumah dan social distancing mulai diterapkan.
"Iya perlu, Gubernur Jawa Tengah (Ganjar) juga sudah menyampaikan bekerja di rumah," ucap Reviono.
"Itu mau ditekankan masing-masing kabupaten untuk lebih aware lagi, tidak keluar rumah, kalau mau keluar rumah ditanya keluar mau apa," tambahnya.
• Pandemi Corona, Hotman Paris Bagikan Video Masak Higienis di Rumah, Ditegur Netizen Gara-gara Ini
Adapun masyarakat disarankan apabila ingin keluar rumah hanya untuk memenuhi kebutuhan primernya.
"Semacam pengetatan, masuk dan kelaur harus jelas tujuannya, jangan sampai ada yang piknik atau berpergian kesana kemari," kata Reviono.
"Pemenuhan kebutuhan primer, seperti beli kebutuhan makanan yang habis," tandasnya. (*)