Virus Corona
Tak Hanya Orang,Truk yang Masuk Ke Desa di Sukoharjo Ini Disemprot Disinfektan, Begini Penampakannya
Berbagai kreatifitas untuk memerangi penyebaran Covid-19 ditunjukan masyarakat Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Masyarakat seakan berlomba-lomba 'membentengi' wilayahanya agar tidak terserang virus mematikan bernama Corona atau Covid-19.
Berbagai kreatifitas untuk memerangi penyebaran Covid-19 itu ditunjukan masyarakat Kabupaten Sukoharjo.
Paska Pemkab Sukoharjo mengumumkan situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19, kearifan lokal masyarakat terus bermunculan.
Misalnya saja warga Dukuh Tegalrejo RT 02 RW 02, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto ini.
Adapun warga membuat bilik penyemprotan cairan disinfektan bagi setiap orang yang hendak masuk ke dalam kampung.
• Kabar Baik, IDI Solo Pastikan Belum Ada Dokter & Perawat di Wilayahnya yang Positif Covid-19
Tak tanggung-tanggung, bilik ini dibuat begitu besar berukuran 3x6 meter, sehingga memenuhi bagian jalan masuk area perkampungan.
Menurut Ketua RT 02, Tulus, bilik ini tidak hanya menyemprotkan cairan disinfektan kepada manusia saja, tapi kendaraan yang mereka gunakan juga turut disemprot.
"Bilik ini pakai sensor otomatis, jadi kalau ada orang yang lewat, maka sensor otomatis langsung menyala semprotannya," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (29/3/2020).
Di tengah bilik tersebut terdapat alat penyemprot disinfektan otomatis bagi setiap pengendara yang lewat.
Setiap kendaraan yang melintas wajib melaju secara perlahan agar terkena semprotan disinfektan yang menggunakan alat deteksi atau detektor.
• Curhatan IDI Solo soal APD Langka & Harganya Setinggi Langit Ketika Dibutuhkan untuk Tangani Corona
Sedangkan bagi kendaraan roda empat, setiap melintas selain diwajibkan perlahan, seluruh kaca mobil juga diharuskan dibuka agar cairan disinfektan lewat semprotan bisa memasuki seluruh bagian dalam.
"Konstruksi bilik sterilisasi ini sendiri terbuat dari kerangka besi berdinding plastik tebal," aku dia.
Ia menjelaskan, ide awal pembuatan bilik ini berawal dari salah seorang pemuda yang menginginkan warganya agar terhindar dari Covid-19 tersebut.
Dan untuk mempermudah prosesnya, maka ia menggagas dengan sistem otomatis.
"Salah satu anggota pemuda ada ide pembuatan bilik, lalu dibicarakan bersama forum bapak-bapak, dan hasilnya semua menyetujuinya," terangnya.
• Update Kasus Corona Minggu 29 Maret 2020 di Sukoharjo, Dalam Sehari Kasus ODP Meroket Tajam
Bilik ini dibuat dengan menggunakan dana swadaya dari masyarakat, yang sadar akan bahayanya virus Corona.
"Duit dari kumpulan, tapi ada beberapa komponen yang dipinjamkan oleh warga, seperti pompa air portabelnya," jelasnya.
Agar tidak ada yang mangkir dari penyemprotan disinfektan ini, warga juga menutup akses jalan menuju ke kampung, sehingga akses jalan satu-satunya harus melalui jalan yang telah dipasangani bilik disinfektan ini.
• Senada dengan IDI Pusat Terkait Ancaman Mogok Tangani Pasien Covid-19, Begini Penjelasan IDI Solo
"Ada lima titik jalan yang kita tutup, dan menyisahkan satu akses jalan ini," imbuhnya.
Terkait soal pemudik, Tulus mengaku belum ada warganya yang kembali dari perantauan.
"Kalau ada yang mudik, dari RT akan melaporkan ke pihak Desa," tandasnya. (*)