Virus Corona

Begini Penampakan Gerai Matahari di Mall Solo Square yang Tutup Akibat Dampak dari Pandemi Covid-19

Kondisi Matahari Departement Store yang menutup operasionalnya sementara waktu di Mall Solo Square.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Penampakan Matahari yang ditutup akibat dampak pandemi Corona di Mall Solo Square, Kamis (2/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM,SOLO - Salah satu bisnis retail terbesar di Indonesia, Matahari Departement Store mengumumkan menutup gerai mereka akibat pandemi Corona.

Seluruh karyawan diliburkan akibat tutup sementara mulai Senin (30/3/2020) kemarin.

Dari pantauan TribunSolo.com di Solo Square, Matahari Departement Store ternyata sudah tidak beroperasi beberapa hari ini.

Saat ini memang gerai Matahari di Solo Square di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo tersebut terpantau menutup tokonya.

Dampak Covid-19, Matahari Tutup Sementara Gerainya Secara Nasional Selama 14 Hari Mendatang

Semua toko terlihat terkunci rapat baik di lantai 1 maupun di lantai 2 mall.

Pemandangan tersebut berbeda dengan kondisi biasanya yang penuh dan ramai pembeli keluar masuk toko.

Seorang karyawan cleaning service yang membersihkan gerai Matahari di Mall Solo Square, Irul membenarkan adanya penutupan itu.

"Iya saya sudah tahu, kebetulan temen saya beberapa kerja di Matahari sini," ujarnya, Kamis (2/4/2020).

Ia menambahkan jika rekan kerjanya yang bekerja di Matahari Solo Square sudah diliburkan sejak Senin (30/3/2020).

"Sudah 3 harian, sejak senin kemarin mereka diliburkan," paparnya.

The Park Mall Solo Baru Batalkan Sejumlah Event Demi Terapkan Social Distancing

Irul saat ini masih bekerja di tengah pandemi Corona di Indonesia.

Ia mengaku masih diizinkan bekerja karena kebijakan berbeda dari pihak Mall Solo Square.

"Kalau saat ini saya masih bekerja, kalau pegawai Matahari sudah libur, kebijakan kami berbeda karena saya di bawah kebijakan pihak Solo Square sendiri, bukan Matahari," tutupnya.

Tutup 14 Hari Akibat Corona

Sebelumnya, diberitakan Kontan.co.id, selama 14 hari ke depan yakni mulai Senin (30/3/2020) manajemen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) memutuskan untuk menutup seluruh gerainya secara nasional.

Penutupan gerai ini dilakukan LPPF guna menjaga kesehatan para karyawan dan untuk mendukung gerakan nasional “di rumah saja”.

Sehubungan dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, emiten ritel ini juga menarik rekomendasi pembayaran dividen sebelumnya.

Serta mengusulkan penangguhan semua pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan mendatang.

“Kondisi ritel menurun dengan tajam di Maret dan meskipun Januari dan Februari memenuhi ekspektasi,"  tulis Terry O’Connor, CEO Matahari Department Store dalam keterangan resmi, Selasa (31/3/2020).

Bupati Klaten Sri Mulyani Ambil Alih Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,Ini Susunannya

"Saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak pasti dimana kesehatan para karyawan dan sumber daya perusahaan merupakan prioritas utama dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 ini,” aku dia menekankan.

Selain itu, LPPF juga sedang menelaah semua beban usaha yang tidak esensial dalam rangka efisiensi, termasuk kerjasama dengan pemilik mall untuk penurunan beban sewa.

Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian menilai penutupan gerai yang dilakukan LPPF berpotensi untuk menggerus kinerja emiten ritel tersebut. Ditambah, saat ini emiten ritel konvesional menghadapi persaingan dengan toko daring (online).

“Persaingan dengan toko online juga berat karena banyak kompetitor,” terang Robert kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4/2020).

Terlebih, Robert memperkirakan pandemik ini masih akan berlangsung hingga Hari Raya Idul Fitri (Lebaran). Padahal, lebaran menjadi momentum puncak bagi emiten ritel karena kecenderungan masyarakat untuk membeli pakaian baru.

Senada, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai kinerja LPPF berpotensi tergerus apabila penutupan gerai konvensional LPFF berlanjut.

Rp 6 M Kurang, Pemkab Wonogiri Gelontor Rp 110 M untuk Tangani Covid-19, Dibagi Kepada Siapa Saja?

Terlebih, selama ini penjualan dari gerai konvensional dinilai menopang kinerja LPPF. “Persaingan dengan toko online juga akan memperparah kinerja LPPF karena kalah saing,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4/2020).

Menurut Robert, saat ini masyarakat cenderung membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok dan peralatan kesehatan seperti hand sanitizer, obat-obatan, hingga masker.

Tak pelak, hal ini akan memukul kinerja emiten ritel termasuk LPPF. “Dalam keadaan seperti ini masyarakat tidak berpikir untuk membeli baju,” sambung dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved