Virus Corona
Ilmuwan Temukan 3 Jenis Berbeda dari Covid-19 dan Potensi Orang yang Sembuh Bisa Kembali Terinfeksi
Kita ketahui bersama jika virus corona pertama kali muncul di China pada Desember 2019 silam, dan mulai memuncak sejak Januari.
TRIBUNSOLO.COM - Kita ketahui bersama jika virus corona pertama kali muncul di China pada Desember 2019 silam, dan mulai memuncak sejak Januari.
Diketahui virus ini menyebar bergitu cepat dan menginfeksi setiap orang bahkan tak disangka akan menjadi pandemi yang mengancam seluruh dunia seperti sekarang.
• 3 Langkah untuk Dapatkan Kartu Pra Kerja, Ada Tes Motivasi dan Kemampuan Dasar Selama 15 Menit
Melansri Daily Star pada Sabtu (11/4/20), penyebaran yang begitu cepat disertai mutasi cepat dari kekebalan manusia, menyebabkan virus ini telah berubah menjadi 3 jenis.
Hal itu diungkapkan oleh sebuah makalah penelitian baru yang melacak rute virus dari seluruh dunia.
Setidaknya ada tiga jenis virus yang kini beredar di seluruh dunia, kata para ahli.
Strain atau jenis asli oleh para Ilmuwan disebut sebagai Tipe A, yang muncul akhir tahun 2019 di Wuhan, China.
Tipe A adalah paling lazim yang banyak ditemukan di seluruh dunia, misalnya di Australia dan AS, sementara jenis lain diidentifikasi sebagai jenis B.
Jenis ini muncul pertama kalinya pada saat malam Natal 2019, ini adalah tipe yang sangat berbahaya.
Menurut laporan peneliti, Tipe B adalah virus corona yang mengamuk di China dan menyebabkan 3.336 kematian pada saat itu.
Kemudian Tipe B inilah yang akhirnya juga mengalami mutasi dan kini melahirkan jenis baru yaitu Tipe C.
Tipe C ini adalah yang mengamuk di Eropa, menginfeksi ratusan ribu di Spanyol, Italia dan Inggris, menurut laporan peneliti.
Diperkirakan Tipe C ini mungkin menyebar ke Eropa melalui Singapura.
Virus Corona Tipe C ini juga yang terdeteksi di Korea Selatan dan juga Hong Kong.
• Cara Agar Barang Belanjaan Terbebas dari Virus Corona, Penerapan Pada Bahan Makanan hingga Benda
Sebuah tim yang dipimpin oleh Dr Peter Forster, seorang ahli genetika dari University of Cambridge, adalah yang melacak rute yang diambil berbagi strain atau jenis virus corona di seluruh dunia.
Makalah penelitiannya berjudul Analisis Jaringan Filogenetik Genom SARS-CoV-2 diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.