Ibunda Nunung Meninggal Dunia
Penampakan Makam Ibunda Pelawak Terkenal Nunung, Sangat Sederhana Bahkan 1 Liang Lahat dengan Suami
Makam almarhumah pun nampak sederhana hanya ada nisan kayu ditancapkan, bahkan satu liang lahat dengan suaminya karena keterbatasan tanah.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jalan pelawak terkenal Indonesia Tri Retno Prayudati alias Nunung Srimulat tampak berat mengikuti iring-iringan pembawa peti sang ibunda tercinta, Djuwarti (83) ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Adapun jenazah almarhumah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Pajajaran RT 03 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (20/4/2020) maju beberapa jam dari jadwal awal pukul 13.00 WIB.
Jenazah tiba di lokasi pemakaman yakni TPU Bonoloyo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo sekira pukul 10.30 WIB lebih.
• Imbas Pandemi Corona, Pemakaman Ibunda Dimajukan & Dipercepat, Nunung Tegar Antar Jenazah ke Makam
• Ibunya Meninggal, Nunung Keluar RSKO Didampingi Suami dan 2 Petugas Ke Solo
Tangan Nunung tampak terus menggenggam erat tangan sang suami, July Jan Sambiran saat tiba di lokasi pemakaman.
Air mata kesedihan tak bisa dibendungnya, tangan Nunung sesekali mengusap wajahnya yang basah.
Ia tampak mengenakan pakaian serba hitam, kacamata gelap, dan tak lupa masker medis.
Almarhumah Djuwarti dimakamkan satu pusara dengan mendiang sang suami, Pranowo di TPU Bonoloyo.
Jenazah almarhumah dimasuk ke liang kubur sekira pukul 10.37 WIB dan tanah-tanah pemakaman mulai menutupi peti jenazah.
Tak selang beberapa lama lantunan doa pun langsung terdengar.
• Kisah Penggali Makam Ibunda Pelawak Nunung : Tanahnya Mudah Digali, Satu Pusara dengan Bapaknya
• Sebelum Tutup Usia, Ibunda Nunung Sempat Cerita Melihat Pendiri Srimulat Djujuk Menari di Alam Lain
Nunung tampak mencoba tegar menyaksikan sang ibundanya pergi untuk selama-lamanya.
Tangannya pun langsung mencoba meraih bunga yang akan ditaburkan di atas makam sang ibunda seusai doa selesai didaraskan.
Makam almarhumah pun nampak sederhana hanya ada nisan kayu ditancapkan di sisi utara dan selatan.
Dengan langkah berat, Nunung pergi meninggalkan makam sang ibunda sekira pukul 11.00 WIB.
Tangannya pun masih menggenggam erat tangan suaminya sembari berjalan menuju pintu keluar TPU Bonoloyo.
Makam Tumpuk karena Tanah Terbatas
Adapun makam untuk tempat peristirahatan terakhir ibunda pelawak Tri Retno Prayudati alias Nunung Srimulat, Djuwarti sudah siap digunakan, Senin (20/4/2020).
Dari pantauan TribunSolo.com, sebanyak 6 orang yang mempersiapkan untuk membantu proses penggalian makam almarhum.
Proses penggalian dilakukan hingga pukul 10.10 WIB di sisi timur TPU Bonoloyo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Jenazah almarhum rencananya dimakamkan satu pusara dengan mendiang sang suami atu bapak dari Nunung, Pranowo.
Di Solo, makam tersebut disebut dengan 'makam tumpuk' karena memang lahan TPU di Kota Bengawan milik pemerintah terbatas.
Penggali kubur, Katimin (60) mengatakan makam yang akan digunakan untuk tempat peristirahatan terakhir jenazah Djuwarti berada di kompleks pemakaman khusus yang telah disiapkan Nunung.
Pasalnya, kompleks makam berukuran kurang lebih 18 meter x 6 meter itu terdapat makam sejumlah anggota keluarga besar Nunung.
"Ini ada dari pindahan-pindahan makam dari Surabaya atau mana-mana dari keluarganya bu Nunung," kata Katimin.
Katimin mengatakan proses penggalian mudah dilakukan dan telah dilakukan sejak pukul 06.00 WIB.
Pasalnya terkadang tanah di kawasan tersebut ada yang bebatuan, termasuk harus membutuhkan waktu cukup panjang.
"Namun tanahnya justru mudah digali, empuk, kedalaman sekitar 1,5 meter," katanya.
"Hanya beberapa jam mempersiapkannya," terang dia membeberkan.
• Ini Keinginan Komedian Nunung Srimulat yang Belum Kesampaian Demi Kesembuhan Ibunda Tercintanya
• Idap Kanker Lidah Sejak 2019, Begini Kronologi Meninggalnya Ibunda Pelawak Nunung di Kediaman Solo
Sebanyak 6 orang yang mempersiapkan pemakaman mendapat tugas secara bergantian.
"Kalau di sini di sini ada enam orang yang bertugas," jelas Katimin.
"Dua orang masuk menggali, dua orang di luar menunggu giliran," tambahnya.
Adapun dalam penggalian makam tersebutm ibunda Nunung dimakamkan dalam satu pusara dengan bapaknya Nunung.
"Dimakamkan bersama bapaknya Bu Nunung, jadinya dalam satu lubang ditumpuk," ungkap dia.
"Karena lahan disini sudah tidak ada," tandasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/nunung-mengantarkan-ibundanya-ke-peristirahatan-terakhirnya-di-t.jpg)