Solo KLB Corona
Curhat Pedagang Terminal Giri Adipura Wonogiri, Beda Rezeki Antara Mudik dan Pulang Kampung Dini
Dia menjelaskan, mudik Lebaran banyak penumpang bus yang jajan di terminal, sedangkan saat pulang kampung ini sangat jarang.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Adanya fenomena pulang kampung dini rupanya tidak memberikan rezeki yang melipah kepada pedagang di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri.
Penjual di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Bili menuturkan, sejak pertengahan bulan lalu, aktivitas sangat ramai dengan adanya fenomena pulang kampung dini.
Dari data Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, sejak tanggal 15 Maret sampai 25 April 2020, tercatat 44 ribu orang tiba di Wonogiri, dan 24 ribu orang melakukan perjalanan ke luar kota.
• WHO Mewanti-wanti Pasien Sembuh Corona Kemungkinan Besar Bisa Terinfeksi Lagi Covid-19
• Jokowi Larang Mudik Demi Musnahkan Corona, Tapi 44 Ribu Perantau dari Jakarta Sudah Tiba di Wonogiri
"Ya, adanya arus pulang kampung dini itu, terminal jadi ramai, tapi beda kalau mudik Lebaran," katanya Minggu (26/4/2020).
Dia menjelaskan, mudik Lebaran banyak penumpang bus yang jajan di terminal, sedangkan saat pulang kampung ini sangat jarang.
"Kemarin banyak yang turun (penumpang), tapi gak jajan, beda kalau mudik Lebaran," imbuhnya.
Padahal, konsumen utama di kantinnya adalah dari penumpang bus, selain dari sopir atau kernet bus.
Namun, sejak pemerintah memberlakukan larangan mudik, aktivitas di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri lumpuh total.
"Biasa Pagi jam 07.00 WIB dan siang jam 13.00 WIB itu ramai aktivitas keberangkatan bus ke Jabodetabek, lalu malam hari banyak bus datang dari Jabodetabek," aku dia.
• Adipura Wonogiri Bak Terminal Mati Sejak Mudik Dilarang, Pedagang : Jual Soto 1 Mangkok Sudah Hebat
• Rindu ke Sekolah? Siswa di Solo Terima Kenyataan Belajar di Rumah Diperpanjang Lagi,Catat Tanggalnya
"Tapi ini sudah tidak ada lagi karena adanya aturan larangan mudik" jelasnya.
Hal ini membuat empat dari lima kantin di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri memilih tutup karena tidak ada pelanggan.
Bili mengaku tidak tau lagi harus bagaimana lagi dengan kondisi seperti ini, karena hal seperti ini baru pertama dia alami.
"Sudah tidak ada aktivitas, paling hanya petugas kebersihan, sama mekanik bus saja, tapi mereka jarang jajan disini," jelas dia.
"Bisa jual satu mangkok soto saja, sudah hebat," terangnya.
Dia berharap, pandemi virus Corona ini bisa segera berakhir, agar aktivitas kembali normal. (*)