Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Buntut 3 Perawat Solo Diusir dari Kos, Wali Kota FX Rudy : Akan Dilaporkan RSUD ke Polres Sukoharjo

Kasus pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo dilaporkan ke Polres Sukoharjo, Selasa (28/4/2020).

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (tengah) saat jumpa pers dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Selasa (28/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tragedi terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekosnya di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo berbuntut panjang.

Pasalnya kasus tersebut bakal dibawa ke ranah hukum dengan dilaporkan oleh pihak RSUD Bung Karno Solo ke Polres Sukoharjo.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan, akan ada pelaporan atas kasus tersebut ke Polres Sukoharjo.

7 Fakta 3 Perawat RS Milik Pemkot Diusir dari Kos : Wali Kota Solo Murka dan Pemilik Kos Minta Maaf

5 Fakta Pemilik Kos vs 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo, Cekcok dengan Suami, Mengaku Sudah Komunikasi

"Yang melapor ya dokter di RSUD Bung Karno," papar Rudy ditemui disela-sela rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo di Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).

Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, yang akan melaporkan tragedi yang menimpa anak buahnya yakni Direktur RSUD Bung Karno, dr Wahyu Indianto.

Adapun yang mendasari pelaporan tersebut menurut Rudy agar tidak terjadi kasus serupa di wilayah lain atau perawat lain.

Apalagi menurut dia kasus yang terjadi di Solo menjadi sorotan, terlebih perawat yang tinggal di kos tersebut juga membayar.

"Kalau mereka pulang itu ya berarti sehat, kenapa harus diusir apapun alasannya," tegas Rudy.

Kronologi 3 Tenaga Medis RSUD Bung Karno Solo Diusir dari Kos, Diduga Stigma Perawat Pasien Covid-19

3 Perawat RS Milik Pemkot Diusir dari Kos,Wali Kota Solo Rudy Murka : Tak Manusiawi, Itu Keterlaluan

Orang nomor satu di Kota Solo itu ingin masyarakat tidak semena-mena dengan keberadaan tenaga kesehatan.

Mereka lanjut dia itu juga merawat pasien tidak memandang dari mana pasien ini berasal.

Termasuk menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Solo.

"Jangan ditolaklah, mereka itu kalau pulang ya berarti sehat, pelaporan ini untuk pelajaran saja," jelas dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved