Pilkada Solo 2020
Pilkada Digelar 9 Desember 2020, Wali Kota Solo Rudy : Politik Uang Akan Kental, Makan Saja Susah
Apalagi, masyarakat dan sejumlah sektor harus melalui masa pemulihan seusai dihantam pandemi Corona.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo khawatir bila pelaksanaan Pilkada tetap dilangsungkan 9 Desember 2020.
Apalagi, masyarakat dan sejumlah sektor harus melalui masa pemulihan seusai dihantam pandemi Corona.
Masa tersebut diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan.
"Dipaksakan besok silahkan, mengurusi kayak begitu (wabah Corona) lebih rawan," kata Rudy, Rabu (29/4/2020).
• Putuskan Mundur dari Pilkada Solo, Achmad Purnomo Akui Sempat Diprotes Pendukung
• Wali Kota Solo Rudy Usul ke Pemerintah Jokowi untuk Pilkada 2020 Diundur & Dibarengkan Pilpres 2024
Wabah Corona berdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah tenaga kerja, dan perlambatan ekonomi.
"Masyarakat saat ini begitu kesusahan, cari kerja juga sulit," tutur Rudy.
Rudy menilai meningkatnya politik uang tak bisa dipungkiri apabila pelaksanaan Pilkada tetap dilaksanakan 9 Desember 2020.
"Masyarakat belum bekerja, ada momentum Pilkada, money politic akan kental, itu tidak mendidik," jelas dia.
• Purnomo Mundur dari Pilkada Solo, Bacawali PDI Perjuangan Gibran : Tanyakan ke Pak Purnomo
"Selain itu, golput akan lebih banyak, akan lebih tinggi, tidak mau datang, makan saja susah," imbuhnya membeberkan.
Masyarakat masih memerlukan masa pemulihan seusai dilanda wabah virus Corona.
"Misal, selesai Juli 2020, recovery butuh berapa bulan dan masyarakat yang ter-PHK belum tentu bisa langsung kerja," ucap Rudy.
"Itu harus diantisipasi tingkat kerawanan sosialnya," tandasnya. (*)