Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

BREAKING NEWS : Sehari Tambah 5 Kasus, Kini Warga Boyolali yang Positif Corona Tembus 40 Orang

Kepala DKK Boyolali Ratri S Survivalina menerangkan, penambahan 5 orang positif Covid-19 dari klaster Pasar Peterongan Semarang dan klaster Jakarta.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI : Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Dalam sehari ada 5 warga Kabupaten Boyolali yang dinyatakan positif Corona, sehingga kini jumlah kumulatif menjadi 40 kasus Covid-19, Kamis (11/6/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali Ratri S Survivalina menerangkan, penambahan 5 orang positif Covid-19 ternyata dari klaster Pasar Peterongan Semarang dan klaster Jakarta

"Hari ini terjadi tambahan 5 kasus positif yang terdiri dari dua klaster yang berbeda," ungkap Lina kepada TribunSolo.com.

Adapun menurut Ratri, 3 dari orang yang positif merupakan klaster Pasar Peterongan Semarang berinisial NW (39), GY (59) dan HW (34).

"Kedua pasien tersebut berasal dari Kecamatan Karanggede," kata dia.

Terungkap, Inilah yang Bikin Ibu & Anak Asal Ampel Boyolali Tes PCR yang Hasilnya Positif Corona

BREAKING NEWS : Positif Corona di Boyolali Meroket, 7 Orang Positif, Salah Satunya Bocah 2,5 Tahun

Lina mengatakan ketiga pasien tersebut masih keluarga dengan pasien klaster yang lama.

Pasalnya sebelumnya ada tambahan pasien 034 SI (54) dan 035 HA (19) asal  Desa Tanduk, Kecamatan Ampel yang sehari-hari berjualan di Pasar Peterongan Semarang.

"Ketiga orang itu merupakan adik keluarga dengan dua pasien sebelumnya dari klaster yang sama," tuturnya.

Sama dengan SI dn HA, ketiga pasien dari Karanggede itu juga melakukan pemeriksaan tes PCR secara mandiri.

"Temuan dari situ," jelasnya.

Adapun dua tambahan positif lainnya merupakan klaster Jakarta, tetapi berbeda dengan klaster Jakarta yang sebelumnya dari Sambi.

Dugaan kuat, pasien dengan inisal JN (50) dan SN (55) dinyakini tertular saat melakukan aktivitas di Jakarta.

Adapun keduanya adalah pasangan suami istri (pasutri) dari Desa Ngampon, Kecamatan Ampel.

"Keduanya pulang ke Boyolali pada 4 Juni, belum lama ini," jawab dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved