Solo KLB Corona
BREAKING NEWS : 71 Orang di Sampetan Boyolali Dijemput Tim Medis, Buntut Ada Warga Positif Covid-19
Adapun penjemputan oleh tim medis berpakian alat pelindung diri (APD) serba putih lengkap menggunakan 6 mobil ambulance yang dikawal ketat.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Sekitar 71 orang di Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali dijemput tim kesehatan buntut seorang warga RN (kasus 072) positif Covid-19, Rabu (15/7/2020).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, penjemputan puluhan warga di lereng Gunung Merbabu itu pasca RN yang juga pedagang di Pasar Ampel, Kecamatan Ampel terpapar virus Corona Jumat (10/7/2020) lalu.
Adapun penjemputan oleh tim medis berpakian alat pelindung diri (APD) serba putih lengkap menggunakan 6 mobil ambulance yang dikawal ketat oleh Polsek Ampel.
• Kasus Corona Meroket, KLB Sukoharjo Diperpanjang, Anak & Lansia Tak Boleh Ke Pusat Keramaian
• Pertama Kali Pasar di Boyolali Ditutup Akibat Pedagang Kena Covid-19, Kondisinya Sepi Bak Pasar Mati
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Boyolali, Masruri membenarkan ada penjemputan 71 warga Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari oleh tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali.
"71 orang yang kontak erat dengan pasien RN 072 benar dijemput," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Lebih lanjut Masruri yang juga Sekda Boyolali itu menekankan, jika penjemputan untuk melakukan pemeriksaan secara maraton puluhan warga di satu kampung karena buntut warga 072 positif Corona.
"Akan dilakukan swab test serentak untuk mengetahui lebih pasti," terang dia.
• Karyawan Terinfeksi Covid-19, Puskesmas Simo Boyolali Ditutup, Pelayanannya Pun Terhenti Sementara
• Pasar di Solo Ditutup karena Covid-19,Pasar Ampel Boyolali Juga Ditutup Sementara Mulai 15 Juli 2020
Terlebih penjemputan dilakukan karena rencana swab test di Puskesmas Ampel diperkirakan kewalahan.
"Swab dilakukan ke RSUD agar personel yang membantu lebih banyak, di pukesmas kewalahan," jelasnya. (*)