Solo KLB Corona
Klaster Nakes di Sukoharjo Meroket, Gugus Tugas Minta Jangan Ada Diskriminasi
Yunia Wahdiyati meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi para nakes yang terpapar Covid-19. Apalagi mereka melakukan isolasi mand
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dalam sepekan terakhir, klaster tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Sukoharjo jumlahnya meroket naik.
Ya, dalam kurun tiga hari, jumlah nakes asal Sukoharjo yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 30 orang.
Nakes tersebut tersebar di Puskesmas Sukoharjo, Balu, Kartasura, dan Mojolaban.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi para nakes yang terpapar Covid-19.
• Reaksi Gibran Putra Jokowi Dapati Namanya Ada di Dalam Dafar Penerima Rekomendasi Pilkada Solo 2020
• Beredar Foto Daftar Rekomendasi PDIP di Pilkada 2020, Nama Gibran Putra Jokowi Ada di Dalamnya
• 4 Puskesmas di Sukoharjo Ditutup, Sejumlah Pelayanan Diganti Lewat Video Call
• Nestapa Warga Tulung Klaten, Kena Covid-19 Pasca Menjenguk Tetangganya yang Sakit Ternyata Positif
Apalagi mereka melakukan isolasi mandiri di rumah lantaran tidak bergejala.
Dia meminta agar masyarakat mendukung nakes ini agar segera sembuh dan bisa melakukan pelayanan pada masyarakat seperti sediakala.
"Kami harap dan pesan pada masyarakat agar mendukung para Nakes," jelas dia.
"Jangan ada diskriminasi apapun," tegas Yunia, Kamis (16/7/2020).
Para nakes ini juga berjuang untuk merawat masyarakat.
Imbas dari Nakes Puskesmas yang terpapak Covid-19 ini, membuat 4 Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo ditutup sementara.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyabaran virus corona yang semakin luas.
Pelayanan Masih Berjalan
Meski 4 Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo ditutup, namun pelayanan kesehatan kepada masyarakat masih terus berjalan.
Bagi masyarakat yang ingin berobat, bisa mendatangi Puskesmas lain yang masih beroperasi, seperti Puskesmas Nguter, Weru, Tawangsari, Bendosari, Grogol, Polokarto, Gatak, dan Baki.
Selain itu, untuk layanan konsultasi di 4 Puskesmas yang ditutup, masih tetap dilakukan dengan cara video call.
"Mereka masih bisa beraktivitas karena memang tanpa gejala, tidak batuk atau sesak nafas," Kata Yunia.
"Mereka melakukan pelayanan lewat video call, karena masih isolasi," papar Yunia.
Hal tersebut dikarenakan, para Nakes
melakukan isolasi mandiri sesuai standar protokol Kesehatan.
Sebab 25 tenaga kesehatan itu tidak menunjukkan gejala sakit atau orang tanpa gejala.
"25 orang itu tidak menunjukkan gejala, mereka sehat," papar Yunia, Kamis (16/7/2020).
Isolasi mandiri dilakukan dengan pengawasan ketat dari Gugus Tugas Percepatan Covid-19.
Nakes tersebut diketahui positif setelah dilakukan tes swab pada mereka.
"Yang melakukan isolasi mandiri ada yang di rumah kedua mereka," papar Yunia. (*)