Sapardi Djoko Damono Meninggal
Kenangan Terakhir Sapardi Djoko Damono di Solo : Kunjungan ke Makam dan Makan Malam Bersama Cucu
Kenangan Terakhir Sapardi Djoko Damono di Solo : Kunjungan ke Makam dan Makan Malam Bersama Cucu
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sastrawan Sapardi Djoko Damono telah tiada seusai berjuang melawan penyakit yang diidapnya beberapa bulan terakhir.
Sapardi menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan sekira pukul 09.17 WIB.
• Cerita Sapardi Djoko Damono : Menulis Sejak SMA, Karyanya Sering Ditolak Penerbit
• Penyair Asal Solo Sapardi Djoko Darmono Berpulang, Ini Beberapa Judul Puisi Terbaiknya
Pria kelahiran 20 Maret 1940 itu beberapa kali menengok ke kampung halamannya, Solo.
Entah itu untuk menghadiri acara diskusi maupun berkunjung ke rumah sanak saudara.
Keponakan Sapardi, Dina Ermawati (50) mengungkapkan sang Hujan Bulan Juni itu selalu menyempatkan berkunjung ke makam orang tuanya, Mangun Sadyoko dan Sapariah, serta adik kandungnya.
Ketiganya dimakamkam di TPU Bonoloyo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
"Pak Sapardi selalu mengunjungi makam ayah, ibu, dan adiknya di Bonoloyo, saat berkunjung ke Solo," ungkap Dina kepada TribunSolo.com, Minggu (19/7/2020).
"Makam ayah, ibu, dan adiknya berada dalam satu kompleks," tambahnya.
Seusai itu, Sapardi lantas menyempatkan waktu jalan-jalan dengan para cucunya.
"Jalan-jalan dan makan malam sama cucu-cucunya di Solo," tuturnya.
Sapardi, lanjut Dina, selalu mencari oleh-oleh karak mentah saat berkunjung ke Solo.
"Suka oleh-oleh karak mentah, karena bisa dibawa dan digoreng di rumah," ucap dia.
"Beliau kalau makan harus ada karak," tandasnya. (*)