Virus Corona
Kisah Pengusaha Tahu Terpukul Corona : Dari Omzet Turun 50 Persen Sampai Buang Tahu yang Tak Laku
Tak hanya itu, Rina bahkan pernah membuang tahu-tahunya lantaran minimnya pembeli.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih merasakan pukulan hebat pasca setengah tahun mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Mereka bahkan sampai harus memutar otak untuk mencari strategi agar bisa bertahan di tengah wabah itu.
Satu diantaranya pengusaha pembuatan tahu, Rina Mulya Dewi.
Dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, Rina mengakui usaha pabrikannya yang diberi nama Tahu MDR Cibuntu benar-benar merasakan pukulan hebat akibat dari pandemi.
"Biasanya hasil dari pabrikan tahu ini membuat saya untung, tapi kali ini benar-benar merasa buntung semenjak adanya pandemi ini," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Ia mengatakan omzetnya turun drastis hingga 50 persen.
Apalagi semenjak banyaknya pasar di Kota Bandung yang terpaksa ditutup sejak Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) mulai diterapkan.
Tak hanya itu, Rina bahkan pernah membuang tahu-tahunya lantaran minimnya pembeli.
• Tak Hanya Pedagang yang Jualan di Solo, Karyawan Bekerja di Boyolali Asal Klaten Juga Positif Corona
• Buntut 1 Orang Positif Corona, 9 Orang Anggota Keluarga di Dua Desa Juwiring Klaten Jalani Uji Swab
• Jalani Isolasi Mandiri karena Positif Corona, Kepala Dinas Pendidikan Solo Masih Ikut Rapat Online
Padahal jumlah bahan baku kedelai untuk produksi tahu sudah dikurangi dari porsi biasannya.
Rina mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, ia mengolah 3 kuintal kedelai untuk bahan baku tahu.
Namun saat ini, bahan baku tersebut sudah dikurangi hanya 1 kuintal. Sementara itu tahu tidak bisa bertahan lama.
"Kalau sudah 2-3 hari sudah busuk, makanya harus dibuang, ya kayak buang uang kan, ya rugi," ucapnya.
Anjloknya omzet membuat Rina harus putar otak membayar gaji para karyawan pabrik tahunya.
Ia sampai menjual sisa-sisa atau ampas pengolahan tahunya untuk diolah menjadi makanan sapi.
Hasil penjualan ampas tahu itu pun digunakan Rina untuk gaji para karyawannya.
• Ada Kabar Miring, Pabrik Mobil Esemka di Sambi Boyolali Bantah Rumahkan Karyawan karena Efek Corona
• Pria India Ditahan Polisi, Dilaporkan Tuduhan Pemerkosaan Karena Lakukan Swab Corona di Alat Vital
Sesekali ia mencoba untuk melobi pihak penampung ampas tahu agar mau meminjamkan modal untuk menjalankan usahanya.