Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Nestapa Ayah & Anak yang Sama-sama Dokter di Solo Positif Corona, Tapi Sang Ayah Akhirnya Meninggal

Seorang tenaga kesehatan harus merelakan salah seorang orangtuanya meninggal lantaran terinfeksi Covid-19.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Wartakota/Nur Ichsan
ILUSTRASI PEMAKAMAN : Tim medis dan Petugas melakukan prosesi pemakaman jenazah orang dengan Covid-19, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta barat. Senin (13/4/2020). Mereka melakukan pemakaman ini dengan menggunakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan WHO. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang tenaga kesehatan harus merelakan salah seorang orangtuanya meninggal lantaran terinfeksi Covid-19.

Itu dirasakannya ketika ia tengah fokus berjibaku menangani pasien saat fase awal pandemi Corona menyerang Indonesia.

Ditambah lagi, ia juga dinyatakan positif Covid-19 selang beberapa minggu pasca orang tuanya meninggal dunia.

Dialah, dr Sandi Nugraha, seorang tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Dr Moewardi Solo.

Ayahnya, dr Wahyu Hidayat, seorang dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) sempat menunjukkan gejala Covid-19.

Penyebaran Corona di Klaten Belum Berhenti, 5 Warganya Positif, di Antaranya Tertular karena Bekerja

Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Ultimatum Pelaku Penyerangan di Solo yang Belum Tertangkap Terus Dikejar

Deman, gangguan pernapasan, dan diare menjadi gejala yang dirasakan ayah Sandi itu.

"Ayah saya sakit kira-kira akhir bulan Maret 2020 dan terinfeksi mulai tanggal 1 April 2020," kata Sandi kepada TribunSolo.com, Selasa (11/8/2020).

"Kemudian ayah saya dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19," tambahnya.

Wahyu, lanjut Sandi, sempat menggunakan ventilator untuk membantunya bernapas selama dirawat di rumah sakit.

"Akhirnya tidak kuat dengan berbagai macam komplikasinya, sebelum akhirnya meninggal dunia 5 April 2020," tuturnya.

Sandi sempat bertolak ke rumah duka meski dirinya tidak bisa memandikan maupun ikut dalam pemakaman.

"Kemudian saya kembali ke Solo, menjalani skrinning dan belum sempat menerima pasien," jelas Sandi.

Sandi kemudian baru tahu hasil skrinningnya keluar sekira Mei 2020 dan dinyatakan positif Covid-19.

Ia tidak bisa memastikan secara pasti kapan dirinya terinfeksi virus Corona.

Wali Kota Solo Rudy Minta Insiden Penyerangan di Pasar Kliwon Tak Terulang Lagi,Ini Pesan Lengkapnya

Ada 30 Ribu Warga Belum Rekam Data e-KTP, Dispendukcapil Klaten Geber Program Pelaut Bala,Apa itu?

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved