Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pendaki Wonogiri Tewas di Gunung Lawu

Sebelum Tewas, Pendaki Gunung Lawu Asal Wonogiri Sempat Diberi Pertolongan Oksigen

"Oxycan (tabung oksigen) sudah diperbantukan. Sudah mendapat penanganan tapi tidak tertolong," tambahnya.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ilham Oktafian
(THINKSTOCK)
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, MAGETAN - Pendaki Gunung Lawu asal Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Angga (27) sempat diberi pertolongan sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Anggota Paguyuban Giri Lawu (PGL), Dwi Bandono menyampaikan pertolongan itu dilakukan relawan yang kebetulan berada di pos 2 jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu.

"Itu masih ada pendampingan, kebetulan rekan kita ada di pos 2 sebelum kejadian dikasih pertolongan dan sebagainya," terang Dwi kepada TribunSolo.com, Minggu (23/8/2020).

"Oxycan (tabung oksigen) sudah diperbantukan. Sudah mendapat penanganan tapi tidak tertolong," tambahnya.

Dwi menuturkan berdasarkan keterangan keluarga korban, korban tidak memiliki penyakit bawaan.

"Saya tanya gak ada, mungkin karena kecapaian," tutur dia.

"Menurut informasi keluarganya, beberapa hari sebelumnya sempat kerokan," tambahnya.

Sebab Tewasnya Pendaki Asal Wonogiri di Gunung Lawu: Diduga Kelelahan,Sempat Kerokan Sebelum Mendaki

Kronologi Tewasnya Pendaki Asal Wonogiri : Tengah Malam Rasakan Kedinginan lalu Dirikan Tenda

Breaking News : Seorang Pendaki Asal Wonogiri Meninggal Dunia di Gunung Lawu

Mengeluh Tak Enak Badan

Sebelumnya, korban mendaki bersama 5 temannya melalui jalur pendakian via Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (22/8/2020).

Saat mendaki menuju pos 2, korban sempat mengeluh badannya tidak enak dan meminta untuk istirahat sekira pukul 00.00 WIB.

Anggota Paguyuban Giri Lawu (PGL), Dwi Bandono menuturkan sesampainya di pos 2, rombongan korban kemudian memutuskan untuk mendirikan tenda.

"Dari bawah itu, menurut rekan-rekannya, kondisi korban sehat," tutur Dwi kepada TribunSolo.com, Minggu (23/8/2020).

"Awalnya mau naik, setelah di pos 2, semua memutuskan tidak jadi naik dan mendirikan tenda di pos 2," tambahnya.

Korban, lanjut Dwi, sempat membantu mendirikan tenda dan makan bersama teman-temannya.

"Sempat makan, masang tenda, dan sebagainya," ujarnya.

Lalu, kondisi korban tak kunjung membaik.

Seorang teman kemudian melaporkan kondisi korban kepada temannya yang lain sekira pukul 02.00 WIB.

Sebanyak 2 orang kemudian turun ke basecamp jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu sekira pukul 03.00 WIB.

Laporan mereka diterima petugas basecamp sekira pukul 05.00 WIB. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved