Operator Ekskavator Cantik Kemalang
Kisah Devita Wati Gadis Cantik Operator Ekskavator & Truk Lereng Merapi Asal Kemalang Klaten
"Dulu setelah lulus sekolah, saya menganggur setahun. Lalu, paman saya beli alat berat dan saya coba bantu-bantu,"
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
"Tidak ada sekolah khusus tapi belajar dari teman operator lain," tambahnya.
Devita tidak menampik sempat ketakutan saat awal belajar.
Namun, karena dirinya suka hal-hal yang ekstrem, ketakutan itu berhasil dipatahkannya.
"Setelah itu paling sebulan akhirnya bisa mengemudikan dan tidak pernah ada kendala," katanya.
Tak hanya ekskavator berukuran kecil, Devita kini bisa mengoperasionalkan ekskavator besar.
Pengerjaan proyek di daerah Gunung Kidul, misalnya, ia dipasrahkan untuk mengoperasionalkan ekskavator besar.
• Kisah Sakir Penjual Bakso Pentol di Klaten Berpakaian Rapi dan Necis Ala Kantoran, Ini Penampakannya
• Kisah Ngatimin, Dulu Mata-mata Indonesia sampai Rela Makan Daun, di Usia Tua Jual Mainan
"Saya mengemudikan yang besar sekarang sudah biasa, umumnya di proyek," ujar dia.
"Belum lama ini ikut proyek jalan. Saya mengemudikan ekskavator yang besar di wilayah Gunung Kidul," imbuhnya.
Setelah menguasai ekskavator, Devita pun gatal untuk belajar mengemudikan truk pasir.
"Intinya yakin dan fokus. Saat dalam truk ada sensai tersendiri. Saya menikmatinya, sebab truk muatan pasir jalannya pelan," katanya.
Kini, jika tidak mengemudikan ekskavator, waktu luangnya digunakan untuk ikut mengambil pasir dan batu dengan truk.
Anak ke dua dari tujuh bersaudara itu mengaku penghasilannya cukup.
"Penghasilan pokoknya ya alhamdulilah cukup, bapak juga senang," tambah Devita. (*)