Pesilat PSHT Dibacok di Kartasura
Ketua PSHT Khusus Keraton Solo Eddy Wirabhumi : Dia P17 Bukan Warga Saya, Ngapain Keliling di Luar?
KP Eddy S Wirabhumi mempertanyakan satu dari ketiga korban yang merupakan anggota PSHT kubu Parluh 17 (P17).
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Mereka lantas menyerang AG dan kawan-kawan.
• Tinggalkan Motor, Helm dan Kunci di Jembatan, Pria Muda Diduga Akhiri Hidup Lompat ke Bengawan Solo
• Update PSHT : Total Ada 5 Korban Pembacokan yang Menimpa Pesilat di Solo & Sukoharjo, Ini Kondisinya
Mengetahui itu, AG dan empat kawan mencoba kabur memacu motor mereka ke arah barat.
Hanya ada satu temannya yang kemudian tertinggal dan mencoba lari ke arah timur.
Ia meninggalkan motor yang sempat dikendarainya.
"Kami panik dan langsung berusaha lari., tapi ada satu teman yang jatuh. Sekarang masih di rumah sakit untuk perawatan," tutur AG.
"Yang lima orang sempat lari tapi juga kena. Satu luka parah, empat orang luka ringan, dan satu orang berhasil tidak kena," tambahnya.
AG sendiri terkena sabetan senjata tajam di bagian punggungnya sebanyak dua kali.
Setelah melakukan aksi penyerangan, enam oknum tersebut kemudian membakar sepeda motor yang tertinggal.
• Penyerangan PSHT Juga Terjadi di Solo : 3 Pesilat Dibacok hingga Terluka, Motor Pun Ikut Dibakar
• Ini 6 Orang yang Ditangkap saat Pesilat PSHT di Manahan,Wakapolresta Solo : Mereka Mengarahkan Massa
"Yang saya lihat satu orang dalam posisi panik, pakaian dominan hitam, sepatunya tinggi, pakai buff semua," kata dia.
"Satu sepeda motor yang saya ingat dipakai oknum itu sepeda motor beat warna putih biru," tambahnya.
Pasca kejadian, AG dan kawan-kawannya memberi kabar terkait penyerangan di grup WhatsApp PSHT.
Tak lama kemudian, Pamter PSHT meluncur ke lokasi kejadian untuk menolong mereka.
"Sekira pukul 02.55 WIB, kami dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Satu teman kami kelihatannya sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," tandasnya. (*)