Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pesilat PSHT Dibacok di Kartasura

Kasus Pembacokan PSHT di Mojosongo, Pengurus PSHT Solo Kirim Pesan Ini Untuk Semua Anggotanya

Pengurus perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Solo meminta segenap warganya untuk tidak melakukan gerakan.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Adi Surya Samodra
ISTIMEWA
Ilustrasi PSHT saat latihan 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Pengurus perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Solo meminta segenap warganya untuk tidak melakukan gerakan ataupun pengumpulan massa seperti yang terjadi di Plaza Manahan Solo beberapa waktu silam.

Ketua PSHT Cabang Solo, Arif Hudayanto mengatakan pihaknya menyerahkan seutuhnya pengusutan kasus pembacokan anggota PSHT di kawasan Mojosongo kepada pihak kepolisian.

"Saya mengimbau mari kita serahkan penanganan pada kepolisian agar melakukan penelusuran sebaik-baiknya," papar Arif, Selasa (22/9/2020).

Arif juga meminta agar warga PSHT tidak turun ke jalan. 

Rumor PSHT Turun ke Jalan Lagi Hari ini, Pengurus Sukoharjo Sebut Hoaks : Kita Tidak Ada Gerakan

PSHT Beri Tenggat Waktu Seminggu Ungkap Kasus Pembacok Anggotanya, Begini Tanggapan Kapolresta Solo

"Kepada sedulur agar tidak turun ke jalan dan warga PSHT di luar solo tidak perlu datang ke Solo," kata dia.  

"Sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru," paparnya.

Dia mengatakan, agar warga PSHT tidak terprovokasi dan terpancing ajakan melalui mendsos untuk menghitamkan Solo.

Pesan Pengurus PSHT Jawa Tengah

Sebelumnya, kabar insiden penganiayaan terhadap pesilat PSHT di Kartasura, beredar di media sosial sejak Selasa (15/9/2020).

Disebutkan, pesilat PSHT dibacok oleh sekelompok orang tak dikenal, Selasa (15/9/2020) dini hari.

Sekretaris PSHT Jawa Tengah, Danar Sutopo, membenarkan kejadian tersebut.

Menurut Sutopo, penyerangan tersebut dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab sekira pukul 02.00 WIB. 

Sutopo mengatakan penyerang terhadap anggota tersebut diduga menggunakan senjata tajam. 

"Pada Selasa dini hari kisaran pukul 02.00 WIB, itu ada korban dari PSHT atas penganiayaan dengan senjata tajam. Anggota kami luka-luka," terang Sutopo kepada TribunSolo.com.

"Terjadi di dua daerah, di Mojosongo dan Makam haji," tambahnya. 

Penasihat PSHT Solo Minta Semua Pihak Jaga Kondusifitas, Jangan Buat Resah Warga di Tengah Pandemi

Ingin Hadiri Acara di Solo, Ratusan Anggota PSHT Harus Terima Nasib Putar Balik, Ini Alasannya

Sutopo menegaskan pihaknya akan menyerahkan proses seutuhnya kepada penegak hukum. 

"Kita serahkan kepada aparat hukum untuk melakukan tindakan - tindakan tegas, terukur, nyata, dan adil," tegasnya. 

Sutopo juga meminta para anggota untuk mengawal proses hukum yang berjalan. 

"Anggota untuk tetap stay. Persoalan hukum kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Kita pantau dan kawal sampai proses tuntas," tuturnya

Terkait insiden ini, sejumlah massa yang diduga pesilat PSHT, turun ke jalan.

Mereka berkumpul memenuhi Plaza Manahan, Selasa (15/9/2020) malam.

Hingga berita ini diunggah, kepolisian bungkam.

Tribun Solo telah berusaha menghubungi kepolisian baik Polsek Kartasura dan Polres Sukoharjo.

Namun, belum ada yang bersedia memberikan klarifikasi resmi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved