Pilkada Solo 2020
Ini Makna Mendalam di Balik Busana Gibran - Teguh saat Hadiri Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Solo
"Pemakai baju lurik motif Tuluh Watu jaman dulu adalah orang yang sangat di hormati, disegani, perkasa dan berwibawa," tambahnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa mengenakan pakaian serasi ketika menghadiri deklarasi damai di The Sunan Hotel Solo, Sabtu (26/9/2020).
Ya, mereka tampak mengenakan beskaf lurik yang dipadukan dengan jarik dan ikat kepala.
Wakil Ketua II Tim Pemenangan Gibran - Teguh, YF Sukasno mengatakan motif lurik beskaf yang dipakai pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu merupakan Tuluh Watu.
"Itu artinya batu yang bersinar kuat," kata Kasno kepada TribunSolo.co,, Sabtu (26/9/2020).
"Pemakai baju lurik motif Tuluh Watu jaman dulu adalah orang yang sangat di hormati, disegani, perkasa dan berwibawa," tambahnya.
• Gibran Punya Hutang Rp 895 Juta Demi Cicilan Rumah, Ketua RW Supardjo Rp 4 Juta untuk Bisnis Jahit
• Ogah Gelar Konser Digital, Tukang Jahit & Ketua RW Ini Pilih Kampanye Door to Door di Pilkada Solo
Beskaf lurik Tuluh Watu itu tampak dipadukan dengan ikat kepala bermotif Sido Luhur.
"Ikat motif batik Sido Luhur mengandung maksud semua keinginan dan cita-cita yang luhur harus selalu ingat pada Tuhan Yang Maha Kuasa," tutur Kasno.
Tak hanya ikat kepala Sido Luhur, Gibran - Teguh tampak mengenakan jarik bermotif Ceplok seling Kawung.
"Ini motif yang sangat tua. Zaman dulu motif ini dipakai oleh tokoh yang di segani karena mampu menjaga keamanan dan keseimbangan di masyarakat," urai Kasno.
"Pemakai motif Ceplok seling Kawung adalah pribadi yang sangat kuat perkasa dan berwibawa," tambahnya.
Untuk alas kakinya, sandal trumpah lulanh kebo dipilih sebagai paduan busana Gibran-Teguh.
"Itu kuat sekali untuk berjalan," ujar Kasno.
"Itu artinya mas Gibran dan pak Teguh akan melaksanakan tugas sesuai peraturan dan komitmen terhadap rakyat sangat kuat," tandasnya.
• Tukang Jahit Penantang Gibran Bawa Keris Peninggalan Ayahnya saat Deklarasi Damai Pilkada Solo 2020
• Pilih Blusukan Digital Selama Kampanye di Pilkada Solo 2020, Gibran : Kita Tidak Ingin Ada Klaster
Kampanye Virtual
Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa akan melakukan blusukan digital dalam Pilkada Solo 2020.
Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020 menjadi satu pertimbangannya.
"Yang jelas saya dan pak Teguh berkomitmen mentaati protokol kesehatan," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/9/2020).
"Maka dari itu, saya juga akan memperbanyak kampanye dalam bentuk daring," tambahnya.
• Daftar Lengkap Nama Calon Kepala Daerah, Partai Pendukung dan Kekayaannya di Pilkada Solo Raya 2020
• Reaksi Gibran Putra Presiden Dapati Kenyataan Kalah Tajir dari Cabup Klaten ABY dan Bobby Nasution
Dengan blusukan digital, Gibran meyakini bisa menekan potensi kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.
"Nanti kita datangi warga dari rumah ke rumah, dari pintu ke pintu. Tapi lebih banyak dalam bentuk daring," tutur dia.
"Yang tidak punya internet di rumah, tenang saja, yang tidak punya smartphone, tenang saja. Mesin mesin blusukan online nya akan mendatangi," tambahnya.
Masyarakat tetap bisa interaksi ketika Gibran - Teguh blusukan digital.
Baik mempertanyakan program maupun visi-misi pasangan calon.
"Dalam bentuk online itu kan live, tetap bisa interaksi. Mau tanya visi misi, ada keluhan, ada masukan, kritik, tetap bisa," ucapnya.
Gibran tidak ingin tahapan kampanye Pilkada Solo 2020 memunculkan klaster baru.
"Nah ini karena Covid-19 peraturan diperketat. Saya sebagai salah satu calon kan juga harus mentaati," ujar dia.
"Kita nggak ingin nanti ada klaster Pilkada. Kita ingin warganya sehat," imbuhnya.
• Meski Digabung Jadi Rp 3,07 Miliar, Harta Tukang Jahit & Ketua RW Masih Jauh dari Harta Milik Gibran
• Potret Rumah Cicilan KPR Gibran Anak Presiden Jokowi yang Membuatnya Kini Masih Hutang Rp 895 Juta
Pilkada Serentak 2020
Pertarungan dalam Pilkada serentak 2020 yang digelar di satu kota dan lima kabupaten di kawasan Solo Raya sudah ditabuh.
Adapun pesta demokrasi lima tahunan sekali yang digelar di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen itu, tercatat ada 10 pasangan calon (paslon).
Tak hanya daftar lengkap nama dan partai pendukung yang akan disajikan TribunSolo.com, tetapi juga daftar kekayaan seperti yang sudah dilaporkan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
• Kalahkan Kekayaan Gibran, Inilah Peserta Pilkada di Solo Raya yang Paling Kaya, Tembus Rp 42 Miliar
• Pengamat Kesehatan UNS Solo Beri Saran, Pilkada Boleh Jalan Tapi Cara Diubah Agar Tak Timbul Klaster
Berikut ini daftar nama, partai pendukung hingga kekayaan yang dimiliki calon kepala daerah di Solo Raya :
PILKADA SOLO 2020
1. Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa
- Partai Pendukung 40 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Gerindra, PSI dan PAN
- Dukungan Partai Non Parleman : PPP, PKB, Nasdem, PKPI dan Perindo
Harta Kekayaan :
- Gibran Rakabuming Raka : Rp 21,1 miliar atau tepatnya Rp 21.152.810.130
- Teguh Prakosa : Rp 1,23 miliar atau tepatnya Rp 1.231.150.999
2. Bagyo Wahyono - FX Suparjo (Bajo dari Independen)
Dukungan : 38.831 KTP warga Solo
Harta Kekayaan :
- Bagyo Wahyono : Rp 1,9 miliar atau tepatnya Rp 1.987.550.304
- FX Suparjo : Rp 1,09 miliar atau tepatnya Rp 1.090.475.781
PILKADA SUKOHARJO 2020
1. Etik Suryani - Agus Santosa
Partai Pendukung 27 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Nasdem dan Partai Demokrat
Harta Kekayaan :
- Etik Suryani : Rp 5,86 milar atau tepatnya Rp 5.867.976.346
- Agus Santosa : Rp 2,77 miliar atau tepatnya Rp2.778.117.721
2. Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa
- Partai Pendukung 15 Kursi di DPRD : Gerindra, PKS, PAN dan PKB
- Dukungan Partai Non Parleman : Partai Berkarya, PPP, PBB, Perindo, Garuda dan Gelora
Harta Kekayaan :
- Joko Santosa : Belum ada di LHKPN
- Wiwaha Aji Santosa : Rp 46 juta atau tepatnya Rp 46.000.000
PILKADA BOYOLALI 2020
1. Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan
- Partai Pendukung 42 Kursi di DPRD : PDIP, Partai Golkar, PKB, dan Partai Gerindra
- Dukungan Partai Non Parlemen : PPP dan Partai Nasdem
Harta Kekayaan :
- Muhammad Said Hidayat : Rp 3,98 miliar atau tepatnya Rp 3.989.601.681
- Wahyu Irawan :
Pilkada Boyolali hanya satu pasangan, sehingga melawan kotak kosong
PILKADA WONOGIRI 2020
1. Joko Sutopo - Setyo Sukarno
- Partai Pendukung 39 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar dan PAN
- Dukungan Partai Non parlemen : PPP dan PSI
Harta Kekayaan :
- Joko Sutopo : Rp 6 miliar lebih atau tepatnya Rp 6.002.817.363
- Setyo Sukarno : Rp 1 miliar lebih atau tepatnya Rp 1.002.000.000
2. Hartanto dan Joko Purnomo
Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKS, PKB, dan Gerindra
• Reaksi Gibran Putra Presiden Dapati Kenyataan Kalah Tajir dari Cabup Klaten ABY dan Bobby Nasution
• Sri Mulyani Cuti Masa Kampanye, Roda Pemerintahan Klaten Diemban Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah
PILKADA KLATEN 2020
1. Sri Mulyani - Yoga Hardaya (Mulyo)
Partai Pendukung 26 Kursi di DPRD : PDIP dan Golkar
Harta Kekayaan :
- Sri Mulyani : Rp 8,8 miliar atau tepatnya Rp 8.800.349.040
- Yoga Hardaya : Rp 4,21 miliar atau tepatnya 4.219.750.000
2. One Krisnata - Muhammad Fajri (ORI)
Partai Pendukung 13 Kursi di DPRD : Demokrat, PKS dan Gerindra
Harta Kekayaan :
- One Krisnata : Rp 19,7 miliar atau tepatnya Rp19.712.099.474
- Muhammad Fajri : Rp 4,84 miliar atau tepatnay Rp 4.849.900.000
3. Arif Budiyono - Harjanta (ABY-HJT)
- Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKB, PAN, PPP, dan Partai Nasdem
- Dukungan Partai Non Parlemen : Partai Hanura, PSI, Garuda, Partai Berkarya dan Perindo.
Harta Kekayaan :
- Arif Budiyono : Rp 42 miliar atau Rp 42.000.000.000
- Harjanta : Rp 7,2 miliar atau tepatnya Rp7.283.809.428.
PILKADA SRAGEN 2020
1. Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto
Partai Pendukung 34 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, PKB, PAN, Demokrat, dan Nasdem
Harta Kekayaan :
- Kusdinar Untung Yuni : Rp 5,75 miliar atau tepatnya Rp 5.759.812.815
- Suroto : Rp 3,42 miliar atau tepatnya Rp 3.426.000.000
Sama seperti di Boyolali, di Sragen juga hanya satu pasangan, sehingga lawan kotak kosong.
(*)