Berita Sukoharjo Terbaru
Usulan dari Sukoharjo : Belajar di Rumah Mending Pakai HT, Diklaim Lebih Murah dan Anti Buffering
Usulan dari Sukoharjo : Belajar di Rumah Mending Pakai HT, Diklaim Lebih Murah dan Anti Buffering
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Sukoharjo menawarkan solusi pendidikan murah dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Ya, ditengah pandemi Covid-19 ini, Kabupaten Sukoharjo masih menerapkan sistem pembelajaran daring/online.
• Cerita Haru Bocah Yatim Mau Beli HP untuk Belajar Online, Uang Tak Cukup Akhirnya Diberi Gratis
• Kisah Pilu Juara Kelas Dipukuli Ibu Pakai Balok Kayu, Hanya Gara-gara Tak Ikut Belajar Online
Hal ini untuk mencegah penularan virus Covid-19 di sekolah.
Namum, KBM online ini memiliki beberapa kendala, seperti biaya yang lebih mahal dan jaringan internet.
Menurut Penasehat Rapi Sukoharjo Joko Sutrisno, PJJ yang ditawarkan rapi menggunakan Radio HT.
"Kelebihannya menggunakan HT ini tidak ada gangguan sinyal atau buffering, dan murah karena tanpa perlu beli kuota," kata dia, Senin (28/9/2020).
Untuk menghindari gangguan dari luar, RAPI juga mengunci frekuensi, sehingga orang lain hanya bisa mendengarkan jaringan tersebut.
Dengan Radio HT ini, juga bisa melakukan komunikasi dua arah, antara guru dan siswa.
"Sekalian mengenalkan alat komunikasi lama, tapi baru untuk anak jaman sekarang," imbuhnya.
Meski memiliki sejumlah kelebihan, Joko mengatakan PJJ dengan Radio HT ini juga memiliki kekurangan.
Seperti tidak bisa menampilkan visual.
"Ini kan cuma suara, sehingga tidak ada visualnya." ucap dia.
"Untuk pembelajaran praktik seperti itu bakal lebih sulit," imbuhnya.
RAPI Sukoharjo sendiri sudah melakukan uji coba PJJ dengan radio HT di beberapa SD di Kabupaten Sukoharjo.
"Jika ada sekolahan yang ingin menggunakan radio HT, silahkan ajukan permohonan kepada kami, nanti kita fasilitasi," tandasnya.
Masih Dievaluasi
Simulasi belajar online di Jawa Tengah sendiri masih dievaluasi.
Pasalnya, simulasi sekolah tatap muka telah dilaksanakan di tujuh SMA dan SMK dalam tiga kabupaten dan kota.
Dan sampai saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum berencana menambah jumlah sekolah untuk dilakukan simulasi pembelajaran tatap muka.
• Ganjar Pranowo Marah-marah di Kantin DPRD Jateng saat Tegur Pengunjung, Begini Tanggapan Ketua DPRD
• Launching Ransum Canggih Buatan Warga Solo, Gubernur Jateng Ganjar : Bisa Dipakai saat Ada Bencana
• Dapat Nomor Urut 1 di Pilkada Klaten 2020, Petahana Sri Mulyani Pede Menang Satu Periode Lagi
Di antara sekolah tersebut yakni SMAN 1 Parakan, SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 Wonosobo, SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 Kota Tegal, SMKN 2 Kota Tegal, dan SMA Pius Tegal.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini tengah mematangkan hasil evaluasi dari simulasi sekolah tatap muka yang sudah berjalan di tujuh sekolah tersebut.
Ganjar meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk menggabungkan hasil terbaik dari evaluasi di berbagai tempat.
“Kalau itu bisa dijadikan satu maka akan bisa ditemukan terbaik-terbaiknya dari masing-masing. Inilah yang kita jadikan satu sistem, sehingga nanti jadi guidance kita berdasarkan praktik. Ya ini lho adaptasinya,” kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/9/2020).
Ganjar mengungkapkan, ada sekolah yang ingin melakukan simulasi tatap muka harus memenuhi item-item atau indikator dari hasil simulasi tujuh sekolah tersebut.
Menurutnya, tujuh sekolah yang saat ini melaksanakan simulasi sebenarnya sudah memiliki pedoman yang baik.
Ganjar berharap dengan simulasi yang berjalan ini maka bisa ditemukan cara tepat untuk beradaptasi.
“Nah bagaimana caranya? ya mulai dari rumah, dia tidak naik angkot, diantar orangtua, pulangnya juga begitu tidak mampir-mampir, di kelas istirahat juga tidak kelayapan, membawa makan sendiri, memakai masker, tempat cuci tangan ada, tempat parkir ada, gurunya juga membuat SOP yang baik, dan melindungi dirinya,” terang Ganjar.
• Masih Pandemi Covid-19, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Usul Debat Pilkada 2020 Digelar Virtual
• Cerita Ganjar Pranowo dengan Anya Geraldine Wedangan di Solo : Cantik-cantik Makannya Banyak Ya
Ganjar mengaku sudah ada beberapa sekolah lain yang mengajukan izin untuk bisa menggelar tatap muka.
Namun, kebanyakan kembali menunda karena belum bisa memenuhi pedoman adaptasi yang ada.
“Beberapa sudah minta kemarin ada, tapi ketika kita minta harus begini-begini sanggup enggak, mereka ternyata belum sanggup dan minta tunda lagi, oke,” ujarnya. (*)