Petaka Petasan di Boyolali
Nasib Bocah Boyolali Berbulan-bulan Diperban & Hanya di Kasur Seusai Tubuh Terbakar Akibat Petasan
Selain itu, ia juga menahan sakit karena bagian kulit yang utuh harus dikelupas untuk menggantikan bagian kulitnya yang terbakar cukup parah.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ketika Taufik dibawa pulang oleh kakaknya ke rumah, ia melihat kondisi badan anaknya sudah parah, sekitar mencapai 95 persen.
"Setelah sampai rumah, pakaian anak saya kami lepas semua dan kita bersihkan, bagian yang terbakar seperti punggung, badan bagian depan dan muka adik," jawab Suwanti.
• Kabar Gembira, Presiden Jokowi Terbitkan Perpres, Gaji dan Tunjangan PPPK Kini Setara dengan PNS
• Jelang Malam Tahun Baru, Polisi Razia Penjual Mercon di Sukoharjo
• Ledakan Keras di Menteng Jakarta Pusat Gegerkan Warga, Polisi Sebut Berasal dari Petasan
Saat sudah dibersihkan luka-lukannya, bocah malang tersebut langsung dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo.
Suwanti mengatakan, anaknya diminta menjalani selama perawatan di rumah sakit selama 6 bulan seperti pencangkokan kulit sebanyak 21 kali dan rawat inap.
Namun saat itu, atas pertimbangan psikis anak, orang tua Taufik memulangkan dan memilih dirawat di rumah.
"Kami putuskan kami rawat dia dirumah saja," ujar Suwanti.
Dalam perawatanannya di rumah, ia mengaku setiap hari selalu dicek oleh petugas puskesmas.
"Selain itu untuk kebutuhan lainnya seperti perban atau yang lain itu menggunakan dana pribadi," tambahnya.
Kini Taufik hanya bisa terbaring di kasur dengan dibalut perban di sekujur tubuhnya.
Sesekali ia menahan sakit perihnya kulitnya yang terbakar.
Dengan hanya dilindungi kelambu untuk bayi, bocah malang tersebut hanya bisa bersabar menunggu kesembuhan dirinya. (*)
