Pilkada Klaten 2020
Bawaslu Klaten Kaget, Umur 0 yang Lahir Tahun 2020 Ini hingga 130 Tahun Masuk DPS di Pilkada 2020
Ketua Bawaslu Klaten, Arif Fatkhurrokhman mengungkapkan temuan data-data tersebut berdasarkan hasil mengecek DPS yang sudah ditetapkan KPU Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Klaten menemukan sebanyak 27 pemilih tidak valid dalam daftar pemilih sementara (DPS) di Pilkada 2020.
Ketua Bawaslu Klaten, Arif Fatkhurrokhman mengungkapkan temuan data-data tersebut berdasarkan hasil mengecek DPS yang sudah ditetapkan KPU Klaten.
"Saat kami mengecek DPS yang telah disahkan KPU, kami menemukan ada 27 data invalid," terang dia.
"Salah satunya pemilih dengan usia 130 tahun hingga pemilih dengan usia 0 tahun alias pemilih masa depan," ungkap Arif menekankan.
• Tak Hanya Buruh, Serikat Guru Kini Ikut Kecam UU Cipta Kerja, Ini Alasannya
• Sikap DPD PKS Klaten Tolak UU Cipta Kerja, Kini Belum Ada Intruksi Khusus dari DPP
Lebih lanjut ia mengatakan dari 27 data pemilih invalid, 16 di antarannya merupakan pemilih masa depan.
Ia mengungkapkan adannya pemilih masa depan, karena tidak adanya informasi terkait tempat tanggal lahir pemilih sampai mencantumkan tanggal lahir diatas 2020.
"Dari 27, 16 diantarannya merupakan pemilih masa depan, ada yang tidak dicantumkan tanggal lahir, ada juga pemilih tercatat memiliki kelahiran di atas 2020," jawab Arif
Lebih lanjut, Arif mengaku sudah menyerahkan berkas perbaikan dari Bawaslu Klaten ke KPU Klaten, sampai Senin (21/9/2020).
"KPU Klaten segera menindaklanjuti temuan-temuan dan segera untuk diperbaiki," jelasnya.
Sebelumnya, KPU Klaten telah menetapkan 963.179 pemilih dalam DPS Pilkada Klaten 2020, Jum'at (11/9/2020).
Dari total pemilih dalan DPS yang sudah ditetapkan, sebanyak 474.410 pemilih laki-laki dan 488.769 pemilih perempuan.
Batasan Kampanye
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten akan mengagendakan dua kali debat dalam Pilkada 2020.
Acara debat tersebut akan diagendakan secara terbatas dan akan siarkan secara daring.
Yakini yang akan diikuti pasangan Sri Mulyani dan Yoga Hardaya (MULYO), One Krisnata dan Muhammad Fajri (ORI), serta Arif Budiyono dan Harjanta (ABY-HJT).
Ketua Komisioner KPU Klaten, Kartika Sari Handayani saat ditemui TribunSolo.com di kantornya, mengatakan debat tersebut akan ikuti oleh masing-masing paslon.
Selain itu debat nantinya akan dihadiri terbatas yaitu 4 orang dari masing-masing tim paslon, dan Bawaslu Klaten.
• Tegaskan Kampanye Terbuka Dilarang, Ganjar Pranowo: Yang Boleh Kampanye Tertutup
• Nasib Persis Solo Harus Terima Kenyataan Pahit, Baru Kumpulkan Pemain, Liga 2 Bakal Ditunda Lagi
"Debat akan diadakan 2 kali, dan akan dilaksanakan terbatas dan dihadiri oleh beberapa orang, termasuk Bawaslu," ucap Kartika kepada TribunSolo.com, Selasa (29/9/2020).
Lebih lanjut, Kartika mengatakan agenda debat nantinya akan diselenggarakan sekira akhir Oktober dan pertengahan November.
Meski demikian, ia belum mastikan tanggal dan lokasi debat ketiga Paslon tersebut.
"Untuk debatnya sekitar akhir Oktober dan pertengahan November, tetapi untuk tanggal dan lokasi, masih belum kami pastikan," jawab Kartika.
Selain itu, menurut Kartika debat akan disiarkann secara daring di semua media KPU Klaten mengingat kini masih adanya pandemi.
Hal ini merupakan sebuah kewajiban KPU kepada masyarakat Klaten dalam memberikan informasi terkait Pilkada Klaten.
"Kami juga siarkan langsung acara debat ini, di media yang kami miliki," tuturnya.
Daftar Calon di Solo Raya
Pertarungan dalam Pilkada serentak 2020 yang digelar di satu kota dan lima kabupaten di kawasan Solo Raya sudah ditabuh.
Adapun pesta demokrasi lima tahunan sekali yang digelar di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen itu, tercatat ada 10 pasangan calon (paslon).
Tak hanya daftar lengkap nama dan partai pendukung yang akan disajikan TribunSolo.com, tetapi juga daftar kekayaan seperti yang sudah dilaporkan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
• Kalahkan Kekayaan Gibran, Inilah Peserta Pilkada di Solo Raya yang Paling Kaya, Tembus Rp 42 Miliar
• Pengamat Kesehatan UNS Solo Beri Saran, Pilkada Boleh Jalan Tapi Cara Diubah Agar Tak Timbul Klaster
Berikut ini daftar nama, partai pendukung hingga kekayaan yang dimiliki calon kepala daerah di Solo Raya :
PILKADA SOLO 2020
1. Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa
- Partai Pendukung 40 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Gerindra, PSI dan PAN
- Dukungan Partai Non Parleman : PPP, PKB, Nasdem, PKPI dan Perindo
Harta Kekayaan :
- Gibran Rakabuming Raka : Rp 21,1 miliar atau tepatnya Rp 21.152.810.130
- Teguh Prakosa : Rp 1,23 miliar atau tepatnya Rp 1.231.150.999
2. Bagyo Wahyono - FX Suparjo (Bajo dari Independen)
Dukungan : 38.831 KTP warga Solo
Harta Kekayaan :
- Bagyo Wahyono : Rp 1,9 miliar atau tepatnya Rp 1.987.550.304
- FX Suparjo : Rp 1,09 miliar atau tepatnya Rp 1.090.475.781
PILKADA SUKOHARJO 2020
1. Etik Suryani - Agus Santosa
Partai Pendukung 27 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Nasdem dan Partai Demokrat
Harta Kekayaan :
- Etik Suryani : Rp 5,86 milar atau tepatnya Rp 5.867.976.346
- Agus Santosa : Rp 2,77 miliar atau tepatnya Rp2.778.117.721
2. Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa
- Partai Pendukung 15 Kursi di DPRD : Gerindra, PKS, PAN dan PKB
- Dukungan Partai Non Parleman : Partai Berkarya, PPP, PBB, Perindo, Garuda dan Gelora
Harta Kekayaan :
- Joko Santosa : Belum ada di LHKPN
- Wiwaha Aji Santosa : Rp 46 juta atau tepatnya Rp 46.000.000
PILKADA BOYOLALI 2020
1. Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan
- Partai Pendukung 42 Kursi di DPRD : PDIP, Partai Golkar, PKB, dan Partai Gerindra
- Dukungan Partai Non Parlemen : PPP dan Partai Nasdem
Harta Kekayaan :
- Muhammad Said Hidayat : Rp 3,98 miliar atau tepatnya Rp 3.989.601.681
- Wahyu Irawan :
Pilkada Boyolali hanya satu pasangan, sehingga melawan kotak kosong
PILKADA WONOGIRI 2020
1. Joko Sutopo - Setyo Sukarno
- Partai Pendukung 39 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar dan PAN
- Dukungan Partai Non parlemen : PPP dan PSI
Harta Kekayaan :
- Joko Sutopo : Rp 6 miliar lebih atau tepatnya Rp 6.002.817.363
- Setyo Sukarno : Rp 1 miliar lebih atau tepatnya Rp 1.002.000.000
2. Hartanto dan Joko Purnomo
Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKS, PKB, dan Gerindra
Harta Kekayaan :
- Hartono : Rp 1,75 miliar atau tepatnya Rp 1.755.000.000.
- Joko Purnomo : Rp 486 juta atau tepatnya Rp 486.479.560.
• Reaksi Gibran Putra Presiden Dapati Kenyataan Kalah Tajir dari Cabup Klaten ABY dan Bobby Nasution
• Sri Mulyani Cuti Masa Kampanye, Roda Pemerintahan Klaten Diemban Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah
PILKADA KLATEN 2020
1. Sri Mulyani - Yoga Hardaya (Mulyo)
Partai Pendukung 26 Kursi di DPRD : PDIP dan Golkar
Harta Kekayaan :
- Sri Mulyani : Rp 8,8 miliar atau tepatnya Rp 8.800.349.040
- Yoga Hardaya : Rp 4,21 miliar atau tepatnya 4.219.750.000
2. One Krisnata - Muhammad Fajri (ORI)
Partai Pendukung 13 Kursi di DPRD : Demokrat, PKS dan Gerindra
Harta Kekayaan :
- One Krisnata : Rp 19,7 miliar atau tepatnya Rp19.712.099.474
- Muhammad Fajri : Rp 4,84 miliar atau tepatnay Rp 4.849.900.000
3. Arif Budiyono - Harjanta (ABY-HJT)
- Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKB, PAN, PPP, dan Partai Nasdem
- Dukungan Partai Non Parlemen : Partai Hanura, PSI, Garuda, Partai Berkarya dan Perindo.
Harta Kekayaan :
- Arif Budiyono : Rp 42 miliar atau Rp 42.000.000.000
- Harjanta : Rp 7,2 miliar atau tepatnya Rp7.283.809.428.
PILKADA SRAGEN 2020
1. Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto
Partai Pendukung 34 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, PKB, PAN, Demokrat, dan Nasdem
Harta Kekayaan :
- Kusdinar Untung Yuni : Rp 5,75 miliar atau tepatnya Rp 5.759.812.815
- Suroto : Rp 3,42 miliar atau tepatnya Rp 3.426.000.000
Sama seperti di Boyolali, di Sragen juga hanya satu pasangan, sehingga lawan kotak kosong.
(*)