Berita Klaten Terbaru
2 Orang Asal Klaten Dipenjara Karena Tangkap Pencuri, Warga Berharap Mereka Dibebaskan
"Melihat aksi seseorang tersebut, adik saya dan teman saya langsung mendekati orang itu dan meminta untuk berhenti,"
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebanyak 2 orang warga Getasan, Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten ditahan pihak kepolisian karena menangkap pelaku yang diduga mencuri sepeda angin milik warga.
Penahan tersebut membuat sejumlah warga melayangkan protes dan meminta 2 warga yang ditahan dibebaskan.
Perwakilan keluarga salah seorang warga yang ditahan, Ari Widiastoro mengatakan kejadian tersebut bermula dari dua warga Getasan, yaitu Sapto (35) dan Rohmad (37) yang sedang beraktivitas di bengkel las hingga tengah malam.
"Kala itu, mereka sedang di bengkel las sampai tengah malam, mereka melihat seseorang yang masuk dalam ke pekarangan rumah milik warga," kata Ari, Selasa (20/10/2020).
Pekarangan rumah itu milik Sugeng dan berjarak sekitar 100 meter dari bengkel las milik Sapto.
Beberapa menit kemudian, ada seseorang keluar dari pekarangan Sugeng dengan mengayuh sepeda gunung.
"Melihat aksi seseorang tersebut, adik saya dan teman saya langsung mendekati orang itu dan meminta untuk berhenti," kata Ari.
Namun orang itu kabur, melihat orang itu kabur, Sapto dan Rohmad langsung mengejar orang itu.
Mereka mengejar dengan motor, tidak jauh 1 km dari rumah Sugeng, orang tersebut berhasil ditangkap.
Baca juga: Kisah 2 Warga Klaten Tangkap Pencuri Malah Dipenjara, Apes, Ini Masalah yang Menjerat Mereka
Baca juga: Kepergok Mencuri hingga Bersembunyi di WC Umum, Dua Residivis Pencurian Tertangkap di Laweyan
Setelah tertangkap, seorang warga menyadari jika orang itu merupakan tetangga beda kampung dan mengalami gangguan jiwa.
Pria tersebut diketahui bernama Yuniadi Isnianto alias Londo.
"Setelah itu, adik saya meminta sepeda itu dikembalikan, dan sempat ada amukan massa, namun ditahan sama Sapto dan Rohmad," lanjut Ari.
Ari menuturkan pasca kejadian itu, orang tua londo mendatangi rumah Sapto, minta maaf atas perbuatan anaknya.
Namun Ari mengaku kaget muncul laporan penganiyaaan yang ditujukan kepada adiknya Sapto dengan Rochmad.