Berita Solo Terbaru
Groundbreaking Masjid Hadiah Pangeran Uni Emirat Arab di Solo Bakal Dilakukan oleh Presiden Jokowi
"Kami masih menunggu jadwal Presiden kapan akan dilakukan ground breaking," tutur Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Mustain Ahmad.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembangunan fisik masjid hadiah Pangeran UEA, Sheik Mohhamad bin Zayed Nahyan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo sudah di depan mata.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Mustain Ahmad yang sebelumnya Kepala Kaemenag Solo itu mengatakan, sejumlah persiapan tengah dirampungkan.
Pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) di lahan seluas kurang lebih 2,8 hektare itu menjadi satu diantaranya yang dipersiapkan.
"Kami terus melakukan persiapan-persiapan. Pengurusan IMB dan sebagainya direncanakan selesai bulan Oktober atau November," kata Mustain kepada TribunSolo.com, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Tak Hanya Beri Nama Jalan Jokowi, Uni Emirat Arab Juga Bangun Masjid di Solo, Kini IMB Tengah Proses
Baca juga: Indonesia Bakal Dapat Kiriman 10 Juta Vaksin Covid-19 Tahun Ini Dari Perusahaan Uni Emirat Arab
"Diharapkan tidak sampai akhir tahun," tambahnya.
Mustain menuturkan waktu mulai pembangunan masjid masih menunggu keputusan pemerintah pusat dan UEA, termasuk soal groundbreaking.
"Kami masih menunggu jadwal Presiden kapan akan dilakukan ground breaking," tuturnya.
Soal luasan masjid, Mustain belum menerima keputusan resmi akan hal tersebut.
"Ukuran yang disepakati belum tahu. Karena keputusan ada di pemerintah pusat dan Uni Emirat Arab," tandasnya.
Masjid tersebut digadang-gadang mirip dengan Masjid Grand Mosque, Abu Dhabi.
Untuk lokasi pembangunannya, masjid itu akan dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Pengukuran arah kiblat sudah dilakukan, Kamis (9/7/2020) lalu dengan dihadiri perwakilan Dubes Indonesia untuk UEA dan Kementerian Agama (Kemenag).
Jadi Nama Jalan di Abu Dhabi
Nama Presiden Jokowi dijadikan nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Presiden Jokowi pun berharap dengan pemberian nama jalan itu bisa mempererat hubungan kedua negara.
"Seruas jalan di Abu Dhabi, UEA, diresmikan sebagai Presiden Joko Widodo Street oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Chairman Abu Dhabi Executive Office. Di balik nama jalan itu, ada harapan agar hubungan kedua negara semakin kokoh dan bermanfaat bagi rakyat," tulis Jokowi dalam akun Twiter-nya @jokowi, Selasa (20/10/2020).
Sementara dikutip dari Kompas.com, peresmian President Joko Widodo Street dipimpin oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada Senin (19/10/2020) pukul 16.45 waktu setempat.
Kegiatan tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) serta sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri UEA dan Abu Dhabi Municipality.
Baca juga: Pemkab Sukoharjo Sediakan Rp 131,1 Miliar untuk Penanganan Covid-19, Tapi Baru Terserap 7,6 Persen
Baca juga: Kabar Duka dari UNS Solo : Setelah Dosen FH, Kini Pejabat LPPM Meninggal Dunia karena Covid-19
"Mereka bersama-sama menyaksikan penyingkapan tirai merah yang sebelumnya menutup nama jalan tersebut," kata Koordinator Fungsi Pensosbu KBRI Abu Dhabi Nur Ibrahim lewat keterangan tertulis resmi KBRI Abu Dhabi, Selasa (20/10/2020).
Penamaan Jalan Presiden Joko Widodo merefleksikan hubungan erat RI – UEA, sekaligus bentuk penghormatan Pemerintah UEA kepada Jokowi dalam memajukan hubungan bilateral kedua negara.
Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area. Kawasan itu ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik.
Nama jalan ini sebelumnya adalah Al Ma’arid Street (dalam bahasa Indonesia artinya ekshibisi/pameran) yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.
Adapun Dubes RI untuk UEA, Husin Bagis, menyampaikan harapan agar penamaan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi semakin memperkokoh dan meningkatkan hubungan bilateral RI – UEA yang semakin erat.
"Penamaan jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi menambah jumlah nama tokoh Indonesia yang ada di luar negeri," ucap Husin.
"Seperti Jalan Sukarno di Rabat, Maroko, Jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda, Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam, dan Jalan Munir di Den Haag," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pemerintah Uni Emirat Arab Resmikan Jalan Bernama Presiden Jokowi di Abu Dhabi