Berita Gunung Merapi
Dampak Status Merapi Siaga, 108 Orang Dalam Kelompok Rentang di Desa Tegalmulyo Klaten Diungsikan
108 kelompok rentang di Desa Tegalmulyo, kecamatan Kemalang, Klaten akan diusingkan pasca status Siaga Gunung Merapi. 108 kelompok rentang ini akan di
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - 108 kelompok rentang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten akan diusingkan pasca status Siaga Gunung Merapi.
108 kelompok rentang ini akan diungsikan ke tempat pengungsian mulai sore hingga subuh.
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno mengatakan 108 kelompok rentang yang diusingkan terdiri dari 3 dukuh yang masuk dalam KRB III Merapi.
"Kami telah mengungsikan 108 kelompok rentang yang berada di tiga dukuh yang masuk dalam KRB III," kata Sutarno.
Baca juga: Suara Gemuruh Longsoran di Gunung Merapi Terdengar Warga Desa Tlogolele, Warga Sempat Panik
Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga III, Jalur Pendakian Ditutup, Wisata di Kaliurang Yogyakarta Masih Buka
Baca juga: Juru Kunci Gunung Merapi Minta Masyarakat Lebih Waspada, Ada Apa?
Baca juga: Status Siaga III, Suprihanti Warga di Lereng Gunung Merapi Masih Melakukan Aktivitas Seperti Biasa
Lebih lanjut, Sutarno menyebutkan 103 kelompok diungsikan di tiga dukuh, masing-masing berada di Sumur, Pajegan dan Canguk.
Pengungsian terhadap kelompok rentang sendiri sudah dilakukan sejak Jumat (5/11/2020).
"Kami mulai lakukan pengungsian ini mulai Jumat kemarin, dan ini akan berlaku sampai status siaga berakhir," kata Sutarno.
Sutarno mengatakan tempat pengungsian yang disediakan desa di empat titik pengungsian.
Empat titik pengungsian masing-masing, masih di sekitar Balai Desa Tegalmulyo.
"Jika nanti jarak KRB Merapi untuk radius 3 kilometer, kami ungsikan 300 warga bertambah luas hingga radius 10 Kilometer." jelasnya.
"Maka semua warga desa akan kami ungsinhkan di shelter di desa tetangga," lanjutnya.
Ia mengatakan dalam pengungsian terhadap kelompok rentang, akan dilakukan mulai sore hingga subuh.
Ia menambahkan setelah subuh, warga bisa kembali beraktifitas ke rumah masing-masing.
"Kita melakukan pengungsian mulai sore hingga subuh, setelah subuh sampai sore mereka diperbolehkan melakukan aktifitas seperti biasa," kata Sutarno. (*)