Pendakian Gunung Merbabu

Pendakian Gunung Merbabu Boyolali Dibuka di Tengah Cuaca Ekstrem, Waspada Angin Kencang Area Puncak

Cuaca ekstrem disebut berpotensi juga di Puncak Gunung Merbabu. Para pendaki diingatkan untuk membawa peralatan yang memadai.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
GAGAH. Kondisi Gunung Merbabu dilihat dari wilayah Kecamatan Gladaksari, Kabupaten Boyolali, Jumat (22/9/2023) pagi. Pendaki yang hendak mendaki gunung tersebut diminta membawa peralatan memadai di tengah cuaca ekstrem saat ini. 

Ringkasan Berita:
  • Pendaki Gunung Merbabu diminta mempersiapkan perlengkapan lengkap dan waspada cuaca ekstrem yang sering berubah drastis, terutama menjelang puncak.
  • BTNGMb tetap membuka pendakian sambil memantau informasi cuaca dari BMKG dan memberikan briefing wajib mengenai standar perlengkapan.
  • Pendaki diimbau berhati-hati saat jalur licin, memanfaatkan tali reling, trekking pole, dan mengikuti info cuaca terbaru.

‎Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

‎TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Cuaca ekstrem masih terjadi di Boyolali

Ini ditandai dengan masih seringnya terjadi hujan lebat disertai angin. 

Pantauan TribunSolo.com, pagi ini juga terlihat kawasan Boyolali masih mendung, Rabu (19/11/2025). 

Hujan juga kerap turun. 

Terkait cuaca ekstrem ini, pendaki Gunung Merbabu diminta mempersiapkan diri dengan baik dan membawa perlengkapan yang memadai sebelum melakukan pendakian.

Cuaca ekstrem akhir-akhir ini juga berpotensi terjadi di jalur pendakian Gunung Merbabu.

Baca juga: Viral Pendaki Gunung Merbabu Linglung di Pos 3 Via Selo Boyolali, Sempat Ngaku Beli Jajan di Sabana

Belakangan ini sejumlah pendaki melaporkan kondisi yang berubah drastis, dari cerah saat pendakian kemudian mendadak gelap dan disapu badai kabut serta angin kencang ketika mencapai area puncak.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Anggit Haryoso, mengatakan bahwa pendakian Gunung Merbabu masih dibuka.

Namun pihaknya juga memperhatikan informasi cuaca dari BMKG dan Stasiun Klimatologi Ahmad Yani Semarang.

"Pendakian masih kita buka dengan memperhatikan informasi dari BMKG dan Stasiun Klimatologi Ahmad Yani Semarang," kata Anggit.

Pihaknya pun selalu memberikan briefing kepada pendaki sebelum melakukan pendakian.

PEMANDANGAN GUNUNG MERBABU - Ilustrasi Padang Sabana di Jalur Pendakian Merbabu via Suwanting pada 2019 lalu.(Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)
PEMANDANGAN GUNUNG MERBABU - Ilustrasi Padang Sabana di Jalur Pendakian Merbabu via Suwanting pada 2019 lalu. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Briefing Tetap Dilakukan

Briefing dilakukan di pintu-pintu pendakian mengenai standar perlengkapan yang harus dibawa. Petugas juga melakukan pengecekan.

"Kepada pendaki kami briefing sebelum melakukan pendakian. Kami sampaikan standar perlengkapan yang harus dibawa, seperti jas hujan, thermal blanket, sarung tangan, jaket, serta obat-obatan pribadi, mengingat curah hujan yang relatif sedang hingga lebat," terang Anggit.

"Imbauan juga kami sampaikan melalui media sosial secara rutin, agar pendaki dapat mempersiapkan diri dengan baik," lanjut dia.

Para pendaki juga diimbau tetap berhati-hati saat hujan turun karena jalur licin. Pendaki diminta berpegangan pada tali reling yang sudah dipasang di lokasi.

"Sudah terdapat beberapa tali reling yang bisa digunakan sebagai pegangan. Pada bagian yang lain bisa dibantu menggunakan trekking pole dan sepatu pendakian yang tepat," tambahnya.

Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, pendaki juga diminta mengikuti informasi cuaca dari BMKG, membawa peralatan lengkap saat mendaki, dan memahami karakter cuaca pada jalur yang akan didaki. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved