Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Tekan Penularan Covid-19, Satpol PP Karanganyar Pun Razia Masker pada Pagi, Siang hingga Malam Hari

Menurut Kepala Satpol PP Karanganyar, Yophi Eka Jati Wibawa, razia dilakukan serutin mungkin.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Muhammad Irfan
Suasana razia masker yang dilakukan Satpol PP di Jalan Lawu Karanganyar pada Jumat (13/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Meningkatnya angka penuralan Covid-19 di Kabupaten Karanganyar membuat Pemkab gencar menggelar razia masker.

Di antaranya di Jalan Lawu yang jadi jalur utama ke Tawangmangu pada Jumat, (13/11/2020) .

Menurut Kepala Satpol PP Karanganyar, Yophi Eka Jati Wibawa, razia dilakukan serutin mungkin. 

"Kami akan melakukan razia ini pagi, siang bahkan malam sekalipun," kata Yophie kepada TribunSolo.com.

Dirinya berharap dengan kegiatan razia ini kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker bisa ikut naik. 

Baca juga: 11 Guru Positif Covid-19, SMAN 1 Polokarto Sukoharjo di-Lockdown, Tertular di Mana Masih Dilacak

Baca juga: Sempat Lockdown Imbas Perangkat Meninggal karena Covid-19, Kantor Desa Selokaton Layani Warga Lagi

"Jangan pakai masker karena cuma takut razia saja," ujar Yophi. 

Selain Satpol PP, razia itu juga diikuti oleh pihak Polres, Kodim dan dan Dinkes. 

PLT Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati juga senantiasa mengingatkan untuk mengenakan masker dan menjaga kondisi kesehatan. 

"Kami tidak henti-hentinya, untuk terus mengedukasi masyarakat untuk terus ikuti protokol," kata Purwati.

Dilansir dari situs covid19.karanganyarkab.go.id, jumlah positif Covid per Jumat (13/11/2020) mencapai angka 200 orang.

Purwati menjelaskan jumlah pasien itu terbagi di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah.

"Iya saat ini hampir setiap kecamatan angkanya selalu naik," jelas Purwati.

Sempat Lockdown

Kantor pelayanan masyarakat di Desa Selokaton, Kecamatan Gendangrejo, Kabupaten Karanganyar kembali dibuka.

Sebelumnya di-lockdown, karena salah satu perangkat desa yaitu Sutikno, selaku Kepala Seksi Pelayanan meninggal akibat Covid-19 pada Jumat (6/11/2020).

Camat Gondangrejo, Rusmanto, mengatakan mulai Kamis (12/11/2020) pelayanan sipil bagi warga Desa Selokaton telah berjalan normal seperti biasa. 

"Pelayanan sudah dibuka dan siap menerima warga," jelas Rusmanto kepada TribunSolo.com, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Miris, Tiga Bocah Ini Menangis Sesenggukan, Mengaku Dipaksa Mencuri & Minum Miras oleh Seseorang

Baca juga: Fakta di Balik Kasus Warga di Depok Blokade Akses Jalan Rumah Pasien Covid-19 dengan Seng dan Kayu

Pada saat Balai Desa Selokaton ditutup, pelayanan masyarakat dipindah ke Kecamatan Gondangrejo. 

"Waktu pindah pegawai kami hampir kewalahan, karena yang seharusnya pekerjaan di tingkat desa jadi ada di kota semua," terang Rusmanto.

Aktifnya pelayanan Balai Desa Selokaton juga dibenarkan oleh PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati. 

"Kami sudah melakukan tracing, terhadap warga dan sejumlah warga, hasilnya negatif semua," kata Purwati. 

Purwati juga menambahkan, meski hasil pemeriksaan adalah negatif, dirinya tetap berharap agar masyarakat tetap sadar untuk menjaga kesehatan. 

"Kita tidak pernah tahu siapa OTG (orang tanpa gejala) Covid-19 yang positif dan bisa jadi berada di sekitar kita," terang dia.

Layani Swab Test

Sejumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Karanganyar telah melayani swab test.

Dari 21 Puskesmas yang ada, hanya ada tujuh Puskesmas yang belum dapat melayani swab test.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Dwi Rusharyanti, kelengkapan Puskesmas yang menyebabkan tujuh Puskesmas belum bisa melayani swab test.

"Tujuh Puskesmas itu belum siap karena belum memiliki ruangan khusus untuk swab test," jelas Dwi.

Baca juga: Kontak Erat Negatif, Tenaga Kesehatan Puskesmas Colomadu I Karanganyar Diduga Tertular Dari Suami

Baca juga: Ada Oknum Tarik Retribusi PKL Bermobil di Kawasan Keraton Solo, Ini Kata Pemkot

Baca juga: Saksi Bisu Helm Milik Driver Gojek untuk Hantam Jambret di Solo, Kondisinya Sampai Pecah Sebagian

Baca juga: Satu Tenaga Kesehatan Puskesmas Colomadu I Karanganyar Positif Covid-19, Ada 8 Pekerja Kontak Erat

Adapun untuk hal lainnya, seperti obat-obatan, APD hingga alat swab semuanya lengkap tersedia.

"Untuk perlatan medis, dan obat-obatan tidak ada masalah karena apabila kurang, masih bisa minta kepada kami,"terang Dwi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar memberi opsi kepada warga yang ingin swab test, untuk melakukannya di Rumah Swab Karanganyar.

Alamat Rumah Swab ada di Kompleks Perkantoran Cangakan, UPT Laboratorium Dinas Kesehatan, Karanganyar.

Dwi mengingatkan hanya warga yang memiliki kontak erat dengan penderita positif Covid-19, yang memiliki komorbid, dan resiko kematian tinggi.

"Selama memenuhi syarat untuk test, seluruh biaya akan ditanggung pemerintah," kata Dwi.

14 Puskesmas yang dapat melayani Swab Test:

1. Puskesmas Colomadu I
2. Puskesmas Colomadu II
3. Puskesmas Jaten II
4. Puskesmas Jatipuro
5. Puskesmas Jumantono
6. Puskesmas Karanganyar
7. Puskesmas Karangpandan
8. Puskesmas Kebakramat I
9. Puskesmas Karjo
10. Puskesmas Matesih
11. Puskesmas Mojogedang I
12. Puskesmas Ngargoyoso
13. Puskesmas Tasikmadu
14. Puskesmas Tawangmangu

7 Puskesmas yang belum dapat melayani Swab Test:

1. Puskesmas Gondangrejo
2. Puskesmas Jaten I
3. Puskemas Kebakramat II
4. Puskesmas Mojogedang II
5. Puskesmas Jenawi
6. Puskesmas Jumapolo
7. Puskesmas Jatiyoso

Vaksin Covid-19

Satu-satunya cara untuk pulih dari pandemi Covid-19 adalah bekerjasama dan memastikan negara-negara miskin memiliki akses yang adil terhadap vaksin virus corona.

Hal itu ditegaskan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros memberi pernyataan tentang vaksin Covid-19 dalam sebuah rekaman video pada pembukaan KTT Kesehatan Dunia tiga hari di Berlin, seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Senin (26/10/2020).

"Wajar jika negara-negara ingin melindungi warga negara mereka sendiri terlebih dahulu. Tetapi jika dan ketika kita memiliki vaksin yang efektif, kita juga harus menggunakannya secara efektif. Dan cara terbaik untuk melakukan itu adalah dengan memvaksinasi beberapa orang di semua negara daripada semua orang di beberapa negara," katanya.

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Ungkap Peran UMKM dalam Menekan Penularan Corona

"Biar saya perjelas, nasionalisme vaksin hanya akan memperpanjang pandemi, bukan mempercepatnya berakhir,” lanjutnya.

Karena itu, dia menyerukan perlunya solidaritas global dalam memvaksinasi, karena jumlah kasus melonjak di seluruh dunia.

Para ilmuwan di seluruh dunia tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan vaksin melawan Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 1,1 juta orang.

Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Sebut Memakai Masker Bisa Jadi Tanda Menghormati Orang Lain

Beberapa lusin kandidat vaksin saat ini sedang diuji dalam uji klinis, sepuluh di antaranya berada dalam tahap paling akhir (fase 3) yang melibatkan puluhan ribu sukarelawan.

Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan banyak negara lain telah melakukan pemesanan besar ke perusahaan yang terlibat dalam pengembangan vaksin yang paling menjanjikan.

Tetapi kekhawatiran berkembang bahwa negara-negara dengan dompet yang lebih kecil akan tertinggal bahkan tidak akan memiliki kesempatan dalam antrian memperoleh vaksin.

WHO telah meluncurkan skema internasional yang dikenal sebagai Covax untuk membantu memastikan akses yang adil ke vaksin, melalui gerakan untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk program tersebut.

Krisis besar

WHO melaporkan tiga hari berturut-turut mencatat tingginya kasus baru di seluruh dunia.

Untuk itu menyerukan negara-negara untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk menekan penyebaran Covid-19.

Angka menunjukkan bahwa 465.319 kasus baru pada hari Sabtu saja (24/10/2020), dan setengahnya di Eropa.

"Ini adalah momen berbahaya bagi banyak negara di belahan bumi utara seiring lonjakan kasus," kata Tedros.

Tetapi dia menambahkan, banyak orang tidak berdaya melawan virus, karena kurang disiplinnya menerapkan pentingnya 3 M yakni menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan memakai masker serta menjauhi pertemuan yang berjumlah banyak di ruang tertutup.

Dia kembali menyerukan kepada para pemimpin negara untuk kembali mengingatkan warganya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3 M dalam segala aktivitas untuk menekan laju pertumbuhan kasus yang makin meninggi akhir-akhir ini.

"Lagi dan lagi kita telah melihat, bahwa mengambil tindakan yang tepat dengan cepat berarti wabah akan dapat dikelola."

Berbicara pada pertemuan yang sama, yang diadakan secara online tahun ini, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam pesan videonya menyebut pandemi itu sebagai "krisis terbesar di zaman kita".

Karena itu kata dia, butuh solidaritas dunia dalam setiap langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari negara masing-masing.

"Kami membutuhkan solidaritas global di setiap langkah," katanya.

Ia menggaungkan permohonan bagi negara-negara maju untuk mendukung upaya bersama agar negara kaya dan miskin bisa memilki akses yang sama mengakses vaksin.

"Vaksin harus untuk publik global," kata Guterres. (Srihandriatmo Malau)

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona.

Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: WHO Serukan Vaksin Covid-19 untuk Semua Warga Dunia

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved