Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Gunung Merapi

Kisah Mbah Narto yang Kekeuh Tak Mau Mengungsi saat Merapi Siaga:Nek Gununge pun Mulai, Kulo Mlayu

Mbah Narto tak bergeming dan tetap ingin bertahan di kediamannya. Ia masih menunggu tanda-tanda Gunung Merapi.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ilham Oktafian
TribunSolo.com/ Adi Surya Samodra
Narto Pawiro (90) saat berada di dalam kediaman, Dusun Setabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jumat (13/11/2020). 

Hal itu diungkapkan Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaira.

"Kita luncurkan aplikasi broadcast via Whatsapp dan SMS," kata Hanik dalam Obrolan Virtual Erupsi Merapi : Mitigasi & Pandemi, Kamis (12/11/2020).

Penerimanya, para kepala dusun yang ada di lingkar Gunung Merapi.

"Memudahkan informasi, jadi kita memberikan langsung ke kepala dusun," tutur Hanik.

Baca juga: Begini Kerja Petugas BPPTKG Saat Aktivitas Merapi Meningkat, 24 Jam Memelototi Data: Ini Tak Mudah

Baca juga: Antisipasi Gunung Merapi Erupsi, Warga Diminta Kemasi Surat-Surat Berharga Dalam Tas

Baca juga: Satu Desa di Lereng Gunung Merapi Belum Dievakuasi, BPBD Klaten : Kami Menghormati Kearifan Lokal

Baca juga: Panik Dengar Suara Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali Minta Dievakuasi

Hanik mengimbau masyarakat menuruti perintah pihak berwenang menyusul peningkatan status Gunung Merapi dari waspada jadi siaga.

Itu supaya jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Merapi bisa ditekan dan tidak sebanyak kejadian tahun 2010.

Ditambah lagi, informasi perkembangan Gunung Merapi saat ini sudah lebih terbuka.

"Ikuti arahan pemerintah," tandasnya.

Seorang memasang penguat sinyal di Pos Pantau Merapi 149.070 MHz Induk Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (6/11/2020).
Seorang memasang penguat sinyal di Pos Pantau Merapi 149.070 MHz Induk Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (6/11/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Penambahan Penguat Sinyal

Pemasangan penguat sinyal kembali dilakukan di Pos Pantau Merapi 149.070 MHz Induk Balerante, Kecamatam Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (6/11/2020).

Relawan, Agus Sarnyata mengatakan itu dilakukan untuk membantu persebaran informasi di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi.

Apalagi, status Gunung Merapi saat ini telah meningkat dari waspasa menjadi siaga.

Status tersebut diumumkan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mulai Kamis (5/11/2020).

"Untuk membantu pemberian informasi kepada warga," kata Agus kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Ada Truk yang Nekad Ambil Pasir saat Merapi Siaga, Kades Balerante Tak Bisa Cegah Karena Hal Ini

Baca juga: Status Merapi Sudah Siaga Tapi Masih Ada Truk Galian Lalu Lalang, Kades Balerante: Ini Dilematis

Baca juga: Siaga Merapi Bikin Pemdes Balerante Sulap Gedung SD Jadi Pengungsian: Petik Pelajaran Kejadian 2010

Baca juga: Merapi Siaga, Sejumlah Objek Wisata KRB di Klaten Pun Tutup, Termasuk Jalur Pendakian Sapu Angin

Dengan dipasangnya penguat sinyal, Agus berharap tidak ada lagi ganguan dalam persebaran informasi.

"Persebarannya juga jadi lebih cepat," ucapnya.

Agus menuturkan kondisi Gunung Merapi sampai saat ini masih fluktuatif.

Guna terus memantau, sejumlah relawan terus berjaga bergiliran 24 jam di Pos Pantau Balerante.

"Malam ada peningkatan terus paginya landai. Ini masih fluktuatif," tuturnya. 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved