Berita Solo Terbaru
Kasus Covid-19 Solo Melonjak, Kapasitas RS Dinilai Cukup, Tapi Wali Kota FX Rudy Beri Pesan Khusus
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyiapkan sejumlah antisipasi menyikapi lonjakan kasus Covid-19.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyiapkan sejumlah antisipasi menyikapi lonjakan kasus Covid-19.
Apalagi tambahan kasus Minggu (15/11/2020) merupakan tertinggi selama 8 bulan ini.
Ya, penambahan kasus Covid-19 di Solo pada hari tersebut tercatat sebanyak 106 kasus.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan kapasitas rumah sakit masih memadai meski terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Cara Aman Berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Tambah 26 Orang Positif, Didominasi Tracing dan PDP Naik Kelas, Covid-19 Sragen Tembus 1.057 Kasus
"Harapannya, tidak sampai overload, kalau sampai overload, masih ada tempat buat rumah sakit darurat," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (16/11/2020).
Meski begitu, Rudy mengatakan bila sampai rumah sakit overload bisa berpotensi membikin biaya negara semakin besar.
"Kapasitas masih cukup, tapi jangan sampai semua masuk rumah sakit," kata dia.
"Kalau semua masuk, kita repot dalam arti kata, rumah sakit semakin penuh biaya negara semakin besar," tambahnya.
Guna menekan laju penambahan, sambung Rudy, Pemkot Solo akan memaksimalkan jogo tonggo.
"Kalau membangun rumah karantina tidak efektif, rumah karantina itu dulu untuk orang yang pulang mudik," kata Rudy.
"Sekarang karantina mandiri dan jogo tonggo dimaksimalkan," tandasnya.
Cara Aman ke Puskesmas
Baru-baru ini terdapat 106 tambahan kasus Covid-19 di Kota Solo disumbang klaster keluarga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menyampaikan pihaknya melakukan tracing kontak erat dan dekat dari 34 indeks kasus.
Baca juga: Asal Muasal Klaster Keluarga yang Dominasi Ledakan Corona di Solo, Bermula dari Periksa di Puskesmas
Hasilnya, ditemukan 81 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Mayoritas klaster keluarga," kata Siti, Senin (16/11/2020).
Siti menjelaskan kasus klaster keluarga memilik rentetan rantai penularan yang panjang.
Pasalnya, penularannya tidak hanya dilingkup anggota keluarga namun juga sampai ke tetangga dan rekan kerja.
"Awalnya ada yang berawal dari suspek kemudian memeriksakan ke puskesmas dengan gejala ringan kemudian kita lakukan swab dan hasilnya positif Covid-19," jelasnya.
Selain itu, ada kasus yang berasal dari hasil skrinning terhadap kelompok berisiko tinggi yang dilakukan puskesmas.
"Kita periksa ternyata ada yang positif lalu kita lacak ternyata tambah," ujar Siti.
Apabila ada anggota keluarga yang bekerja dan ternyata dia positif, maka Dinas Kesehatan melakukan tracing ke tempat kerja.
"Kita melakukan tracing di tempat kerja kemudian ditemukan positif," tutur Siti.
Keluarga rekan kerja tersebut, sambung Siti, tidak luput dari tracing Dinas Kesehatan Kota Solo.
"Kita cari ternyata ada yang positif," ujarnya.
Siti mengungkapkan indeks kasus terpanjang berasal Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan dengan 10 pasien.
"Penularan antar komunitas saat ini sudah ada," ungkapnya.
Dari kasus tersebut perlu adanya perhatian khusus dari masyarakat saat akan melakukan pemeriksaan di puskesmas atau rumah sakit.
Baca juga: Animo Pembelajaran Jarak Jauh di Tengah Pandemi Corona Menurun, Dinas Sebut karena Tugas dan Sinyal
Dikutip dari Kompas.com berikut tips aman saat akan ke rumah sakit atau puskesmas.
Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Dr dr Ari Fahrial Syam mengungkapkan, ketika akan ke rumah sakit maupun puskesmas, alangkah baiknya tetap memakai masker dan melakukan physical distancing.
"Ya pakai masker dan physical distancing, saat ini puskesmas di DKI Jakarta baik di kelurahan maupun di kecamatan masih banyak pasien yang datang untuk berobat," ujar Ari, dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/5/2020).
Ari mengatakan bahwa beberapa puskesmas dan rumah sakit sudah menyediakan hand sanitizer guna mengantisipasi penularan virus lebih masif di area layanan kesahatan.
Selain itu, para petugas di sana juga telah menggunakan alat pelindung diri (APD).
Lebih lanjut, Ari mngatakan bahwa ruang tunggu di dalam puskesmas atau rumah sakit sudah disediakan tempat duduk yang saling terpisah.
Sementara di loket registrasi, pihak puskesmas maupun rumah sakit telah mengusahakan supaya tak ada kerumunan orang yang mengantre.
"Tempat duduk berjarak, saat registrasi juga tidak boleh mengantre, jadi memang jangan sampai ada antrean," jelas Ari.
Setelah segala keperluan telah selesai, masyarakat yang habis dari rumah sakit atau puskesmas tidak disarankan untuk mampir ke tempat lain.
Pasalnya, kita tidak mengetahui apakah pakaian atau pun tubuhnya telah tertempel droplet pasien virus corona yang tanpa gejala.
Ari pun menyarankan supaya masyarakat langsung pulang ke rumah dan tidak menyentuh apa pun selepas dari luar.
"Cuci muka dan tangan, disarankan juga langsung mencuci baju dan segeralah ganti baju jika memang sempat menggunakan kendaraan umum," jelasnya.
Baca juga: Kasus Positif Corona di Sragen Meroket, Sehari Muncul 53 Kasus, 1 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Selain itu Anda juga perlu memperhatikan 4 tips aman berikut ini.
1. Berkonsultasi melalui virtual
Jika dimungkinkan Anda juga bisa berkonsultasi secara rutin dengan dokter melalui layanan virtual.
Biasanya, keluhan-keluhan umum bisa terjawab oleh dokter.
2. Pergi ke layanan kesehatan jika keadaan darurat
Anda sebaiknya mengunjungi layanan kesehatan jika sudah berada di dalam keadaan yang benar-benar membutuhkan penanganan medis.
3. Memastikan layanan kesehatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat
Sebelum pergi ke dokter sebaiknya Anda perlu memastikan apakah layanan kesehatan yang dituju sudah memberlakukan protokol kesehatan secara ketat atau belum.
Hal ini penting untuk mencegah Anda dan keluarga agar tidak berisiko tertular Covid-19.
4. Tetap melindungi diri sendiri
Apabila Anda diharuskan melakukan pemeriksaan kesehatan, maka tetap perlu melindungi diri dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan.
Anda wajib memakai masker yang dilengkapi face shield, menjaga jarak dari orang lain, dan tentunya mencuci tangan dengan sabun.
(*)