Solo KLB Corona
908 Pedagang Pasar Sidoharjo Wonogiri di Swab Test, Ditemukan 93 Orang Positif Covid-19
"Satgas Covid-19 telah melakukan swab test massal terhadap pedagang pasar Sidoarjo sebanyak 908 orang,"
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebanyak 93 orang pedagang di Pasar Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri terkonfirmasi positif Covid-19.
93 orang tersebut merupakan hasil tracing dari Satgas Covid-19 Kabupaten Wonogiri dari temuan tujuh pedagang Pasar Sidoharjo yang positif Covid-19.
Menurut Camat Sidoharjo Sarosa, setelah ditemukan kasus tersebut, Satgas langsung menutup pasar dan melakukan swab test massal kepada para pedagang.
Baca juga: Sosok Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang Tanpa Ampun Turunkan Baliho Habib Rizieq
Baca juga: Debat Publik Pilkada Klaten 2020 Digelar Malam Ini, Ada Lima Panelis dari UNS sampai UGM
Swab test tidak hanya dilakukan kepada Pedagang di Pasar Sidoharjo saja, namun juga kepada pedagang dan sopir di pasar, Terminal Sidoharjo, pasar hewan, pasar kayu dan pasar kambing yang di dekat Pasar Sidoharjo.
"Satgas Covid-19 telah melakukan swab test massal terhadap pedagang pasar Sidoarjo sebanyak 908 orang," kata dia, Jumat (20/11/2020).
"Hasilnya hingga hari ini 93 orang positif Covid-19," kata dia.
Dia mengatakan, para pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini masih menjalani isolasi mandiri.
Sebab, 93 orang yang terkonfirmasi positif tidak memilki gejala atau komorbit.
"Semuanya OTG, dan saat ini menjalani isolasi mandiri," terangnya.
Akibatnya, saat ini Kecamatan Sidoharjo menjadi kawasan zona merah Covid-19 di Kabupaten Wonogiri.
Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, Satgas juga melakukan tracing dari kontak erat 93 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut.
Yakin Dapat Vaksin Terbaik
Satgas Penanganan Covid-19 masih menanti keputusan vaksin Covid-19 mana yang akan dipakai di Indonesia.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan keputusan itu berada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita harus bersabar menunggu pengumuman resmi bapak presiden," kata Doni, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Relawan Covid-19 Mundur Buntut Pembagian Masker di Acara Rizieq Shihab, Ini Tanggapan Doni Monardo
Baca juga: Waspada, Hoax di Indonesia Terbanyak Menyebar lewat Facebook, Simak Cara Melaporkannya
Doni meyakini Jokowi akan memilih dan memberikan vaksin Covid-19 terbaik bagi masyarakat Indonesia.
"Bapak presiden pasti memberikan vaksin terbaik," ucapnya.
Protokel kesehatan dinilai Doni menjadi vaksin terbaik saat ini.
"Sebelum vaksin diberikan, vaksin terbaik adalah protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan," tuturnya.
Bantuan Rp 1 Miliar
Sebelumnya, bantuan senilai Rp 1 miliar disalurkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke empat Kabupaten lingkar Gunung Merapi.
3 Kabupaten berada di wilayah Jawa Tengah, yakni Klaten, Boyolali, dan Magelang.
Sisanya berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Sleman.
Bantuan Rp 1 miliar disalurkan langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.
Bantuan tersebut disalurkan ke tempat evakuasi sementara (TES) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
"Kami memberikan bantuan pada seluruh kabupaten yang terdampak," kata Doni, Kamis (19/11/2020).
Bantuan tersebut disalurkan untuk pengoptimalan protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 di lokasi pengungsian.
"Untuk kebutuhan masyarakat di pengungsian, termasuk dukungan masker, hand sanitizer," ucap Doni.
Baca juga: Masyarakat Tak Perlu Khawatir Efek Samping Vaksin Covid-19, Satgas: Hanya Bersifat Minor & Sementara
Selain bantuan Rp 1 miliar, BNPB juga menyalurkan 2.500 alat tes swab antigen, 200 ribu masker kain, dan 250 jeriken hand sanitizer 4 liter.
"Jangan sampai ada satu atau dua orang yang terpapar Covid-19 dan menulari yang lainnya," tandasnya. (*)