Pemulung Tambal Jalan di Sukoharjo
Potret Rumah Pemulung yang Perbaiki Jalan Rusak Pakai Uang Pribadi: Dinding Triplek, Lantai Semen
"Saya dari kecil hidup di desa, setelah orangtua meninggal, saya yang masih kecil menumpang di rumah kakak saya, setelah itu saya merantau ke Solo,"
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Mulyadi (45) seorang pemulung yang saban hari menambal jalan umum dengan uang pribadinya di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo rupanya menderita beberapa penyakit.
Di antaranya sakit ginjal dan asam lambung.
Tak jarang, sakit itu kerap terasa saat ia memulung.
"Asam lambung dan ginjal, kalau ginjalnya sudah mulai enakan. Kalau yang asam lambung belum," ujar dia kepada TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).
Sebisa mungkin, ungkap Mulyadi orang lain tak mengetahui apa yang ia rasakan.
Baca juga: Mulianya Pemulung Ini : Temukan Dompet Berisi Rp 15 Juta, Tak Dibawa Kabur, Justru Tunggu Pemiliknya
Baca juga: Viral, Mulyadi Si Pemulung yang Sering Perbaiki Jalan Rusak Pakai Uang Pribadi, Banjir Doa Netizen
Ia merasa sungkan dan tak ingin merepotkan orang lain.
Karena yang terpenting anak istrinya dapat makan lewat jerih payahnya.
"Setiap saya memulung kadang menahan sakit maag, tapi saya tahan tahan untuk biaya anak istri dan membeli semen ini," ungkapnya.
Kendati demikian, dalam sekali waktu Mulyadi tak kuasa menahan rasa sakitnya.
Ia pernah ambruk saat membersihkan jalan, Mulyadi lantas dibawa ke puskesmas untuk mendapat pengobatan.
"Sebenarnya saya ingin berobat tapi tidak punya uang, bisanya dibantu sama orang lain," katanya.
Pernah Temukan Uang Rp 15 Juta
Di balik sosoknya yang rela menambal jalanan di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Mulyadi ternyata punya kisah mengaduk-aduk perasaan.
Pemulung 45 tahun itu masih ingat, kala itu saat menambal jalan, ada sebuah dompet yang tiba-tiba jatuh.
Mulyadi yang mengetahui, lantas mencoba memanggil pengendara yang masih terlihat punggungnya tetapi tidak mendengarnya.