Pilkada Sragen 2020
Anggota DPR dari PDIP Ini Puji Yuni & Minta Warga Sragen Tak Golput : Kotak Kosong Tak Ada Manfaat
Anggota Komisi II DPR dari PDIP, Paryono mengajak masyarakat Sragen untuk tidak golput dalam Pilkada 2020.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Namun demikian, Polres Sragen tetap dalam posisi waspada mana kala ada gangguan muncul.
"Kami tetap siapkan pasukan khusus yang siap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.
Ia mengimbau kepada massa pendukung maupun yang bukan untuk tidak mencederai pesta demokrasi dengan tindakan yang aneh-aneh.
"Mari dewasa semua dalam berdemokrasi," tambahnya.
Selama Dua Jam
Meskipun hanya ada satu pasangan calon salam Pilkada Sragen 2020, KPU tetap menyelenggarakan acara pengganti debat.
Ya, besok Kamis (19/11/2020) Calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen yakni Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto akan memaparkan visi misi.
Rencananya pendalaman visi misi akan dimulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.
Adapun masyarakat bisa disimak melalui akun resmi Youtube KPU Sragen.
Sementara moderator dalam acara itu akan dipandu oleh Putri Ayuningtyas.
Sementara untuk lokasinya, KPU Kabupaten Sragen sengaja merahasiakannya.
Baca juga: Pandemi Belum Berakhir, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan dan Jauhi Kerumunan
Baca juga: Dokter AP, Sang Spesialis Bedah Syaraf di Klaten Meninggal Dunia, Tertular Covid-19 saat Bezuk Teman
"Kami rahasiakan karena supaya tidak ada pengumpulan massa dari pendukung," kata Ketua KPU Sragen, Minarso kepada Tribunsolo.com, Rabu (18/11/2020).
Untuk panelis, lanjut Minarso, pihaknya juga tidak mengungkap ke publik.
"Bukan karena kami menutupi tapi untuk menjaga semua pihak agar pendalaman visi misi berjalan lancar," tegasnya.
Kotak Kosong
Beberapa minggu menjelang pencoblosan Pilkada Sragen 2020, sekelompok orang berani muncul dan menantang satu-satunya Calon Bupati dan Wakil Kusdinar Untung Yuni Sukowati- Suroto.
Ya, dia adalah relawan yang mengatasnamakan Gerakan Coblos Kotak Kosong atau Koko.
Bahkan mereka blusukan dari lokasi satu ke lokasi lain untuk menyuarakan gerakan tersebut, di antaranya ke para pedagang dan PKL.
Relawan Koko Sragen, Jamaludin Hidayat mengatakan, ajakan untuk mencoblos kotak kosong mendapat berbagai tanggapan yang berbeda dari masyarakat.
Baca juga: Modus Berteduh saat Hujan, Pemuda Asal Sragen Gasak Motor Honda Beat yang Ditinggal Pemiliknya
Baca juga: Sebulan Jelang Pilkada Sragen Yuni vs Kotak Kosong, Polisi Pastikan 20 Kecamatan Aman dari Gesekan
Menurutnya, ada masyarakat yang mendukung dan mempertanyakannya.
"Yang mendukung gerakan ini biasanya melek soal politik di Sragen," ujarnya kepada TribunSolo.com.
"Tetapi juga ada masyarakat yang menolak untuk memilih kotak kosong," kata dia.
Dikatakan, mereka mempertanyakan siapa yang akan jadi bupati jika kotak kosong yang menang saat pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Banyak yang tanya soal itu (kalau kotak kosong yang menang)," katanya.
Pihaknya sudah memberi contoh kasus jika yang menang pilkada 2020 adalah kotak kosong.
"Wali Kota di Makassar ada, dan pembangunan tetap jalan" imbuhnya.
Yuni - Suroto Tak Terbendung
Tak hanya Pilkada Boyolali yang lawan kotak kosong, kondisi Pilkada Sragen 2020 juga sama.
Hanya ada pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto yang mendaftar ke KPU Sragen.
Adapun Yuni merupakan Bupati Sragen saat ini yang maju kembali di Pilkada.
Hingga Minggu (13/9/2020) pukul 24.00 WIB, tidak ada pasangan bakal calon lain yang mendaftar ke KPU Sragen.
Ketua KPU Sragen, Minarso memastikan hanya ada satu bakal pasangan calon yang mendaftar.

• Jago PKS & Gerindra Sukiman-Iriyanto Kandas, Yuni-Suroto Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sragen 2020
• Said-Wahyu Dipastikan Lawan Kotak Kosong, Hingga Pukul 22.00 WIB Tak Ada yang Daftar ke KPU Boyolali
Kepastian itu terungkap dari hasil rapat penutupan pendaftaran bakal pasangan calon Pilkada Sragen 2020 yang digelar KPU Sragen, Minggu (13/9/2020) pukul 24.00 WIB.
Adapun pasangan Sukiman - Iriyanto yang digadang-gadang bakal menjadi calon penantang tidak menunjukkan batang hidungnya hingga detik terakhir pendaftaran.
Pasangan tersebut awalnya akan diusung 2 partai politik yakni Gerindra dan PKS dengan total kekuatan 11 kursi.
"Hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar. Tidak ada pasangan lain yang mendaftar," kata Minarso kepada TribunSolo.com, Senin (14/9/2020).
Pasangan tersebut diusung PDI Perjuangan, PKB, Golkar, PAN, dan Nasdem.
Kelima partai tersebut tergabung dalam koalisi Gotong Royong.
Selain itu, Demokrat juga memberikan dukungan kepada pasangan Yuni - Suroto.
Artinya, pasangan tersebut memiliki kekuatan parlemen sebanyak 34 kursi dari 45 total kursi.
Pasangan Yuni - Suroto dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan, Senin (14/9/2020) pukul 12.00 WIB di RSUD Dr Moewardi Solo.
"Hari ini pasangan Yuni - Suroto dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Dr Moewardi pukul 12.00 WIB," tandasnya. (*)