Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Potret Sunyinya Pasar Gede yang Di-Lockdown Gegara Kasus Corona : Bak Pasar Mati, Kios Ditutup Rapat

Pasar Gede ditutup selama sepekan menyusul ditemukannya kasus pedagang positif Covid-19 di lingkungan pasar.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/ Ryantono Puji Santoso
Suasana Pasar Gede Solo yang di tutup mulai hari ini, Selasa (1/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Pasar Gede ditutup selama sepekan menyusul ditemukannya kasus pedagang positif Covid-19 di lingkungan pasar.

Setidaknya ada 11 pedagang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Kabid Pasar Dinas Perdagangan Kota Solo, Sugeng Prasetyo mengatakan penutupan pasar yang berada di Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres tersebut dimulai hari ini, Selasa (1/12/2020).

"Iya hari ini pasar ditutup selama 7 hari kedepan," papar Sugeng, Selasa (1/12/2020). 

Baca juga: Nestapa Pedagang Pasar Gede Solo : Berbulan-bulan Ini Pemasukan Anjlok kena Pandemi, Kini Ditutup

Baca juga: Update Sebaran Corona Solo 30 November 2020 : 103 Kasus Positif Baru, Satgas Telusuri Pembawa Virus

Dari pantauan TribunSolo.com, beberapa penjaga bersiaga di depan pintu masuk Pasa Gede Solo. Terkadang, mereka juga melakukan patroli keliling dan melakukan kegiatan bersih-besih. Penyemprotan disinfektan secara berkala tak lupa mereka lakukan.

Suasana sepi begitu ketika memasuki kompleks Pasar Gede Solo. Tidak aktivitas jual beli yang biasanya dijumpai di lingkungan salah satu ikon wisata di Kota Bengawan tersebut.

Rolling door sejumlah kios diturunkan, menutup barang-barang yang ada di dalamnya. Kain-kain jumlah tampak menutup barang dagangan yang ditinggal pedagang.

"Kita usahakan pasar steril dan nanti setelah 7 hari akan bisa beraktivitas seperti biasa," jelas Sugeng. 

Baca juga: Tips Aman Berbelanja di Pasar Tradisional dan Modern Agar Tidak Tertular Covid-19, Ini Kata WHO

Baca juga: Kisah Penggali Kubur Jenazah Covid-19: Kerap Berurai Air Mata, Tak Tega Makamkan Kesekian Kali

Sampai saat ini tracing juga terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona

Sugeng meminta masyarakat dan pedagang belajar dari kejadian ini agar lebih ketat menerapkan protokol kesehatan. 

Selama ini, Pasar Gede Solo menyediakan tempat cuci tangan, pedangan juga menggunakan masker. 

"Sisa dagangan pedagang seperti plastik, dus, semua kita bersihkan," papar dia.

"Penjaga ada untuk melakukan pengawasan," papar dia.

Nestapa Pedagang Pasar Gede

Sebelumnya, para pedagang Pasar Gede Solo sisi timur atau bagian yang utama harus menerima nasib tidak bisa berjualan selama sepekan. 

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan menutup Pasar Gede sisi timur mulai Selasa 1 Desember sampai Selasa, 7 Desember 2020.

Para pedagang pun mau tidak mau beberes barang dagangan dan menutup kios atau los.

Mereka diberi waktu sampai Selasa (1/12/2020) pukul 05.00 WIB. 

Tak terkecuali, Suwarno (55), pedagang makanan kering asal Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. 

Suwarno didampingi sang istri menutup beberapa barang dagangan yang ditinggal di kios mereka dengan menggunakan kain kuning. 

"Mau tidak mau, pedagang harus menerima," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (30/11/2020).

Baca juga: 11 Pedagang Kena Covid-19, Pasar Gede Solo Disemprot Disinfektan, Es Dawet Langganan Jokowi Tutup

Baca juga: BREAKING NEWS : Pasar Gede Solo Ditutup karena Kasus Corona, Dawet Langganan Jokowi Pun Ikut Tutup

Suwarmo tidak menampik dirinya terpaksa merugi lantaran keputusan penutupan selama sepekan yang diambil Pemkot Solo. 

"Otomatis saya rugi, tidak ada pemasukan sementara pengeluaran tetap," tuturnya. 

Penghematan mau tidak mau dilakukan Suwarno.

Apalagi pemasukannya selama pandemi Covid-19 tidak seencer dulu alias seret.

"Tabungan kalau ada ya dikeluarin untuk menunjang kehidupan selama lockdown," ucap Suwarno. 

Suwarno mengungkapkan pemasukannya merosot hingga 50 persen bila dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 melanda. 

Meski rambak kulit jualannya masih menjadi satu primadona yang diburu pelanggan. 

"Kalau biasanya rata-rata normal Rp 700 ribu per hari sekarang Rp 350 ribu," tandasnya.

Keputusan Wali Kota

Pasar Gede yang menjadi ikon Kota Solo di Jalan Urip Sumoharjo ditutup selama seminggu ke depan mulai Selasa 1 Desember hingga Selasa 7 Desember 2020.

Penutupan sementara pasar di Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres yang dilakukan Pemkot karena ada banyak pedagang positif Corona.

Setidaknya ada 11 pedagang Pasar Gede yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Sudah saya minta tutup untuk disterilkan dulu," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo kepada TribunSolo.com, Senin (30/11/2020).

Baca juga: Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca juga: Kasus Covid-19 Karanganyar Terus Bertambah, Juliyatmono : Harus Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Adapun bagian Pasar Gede Solo yang ditutup sementara yakni sisi timur selama sepekan. 

Penutupan tersebut terhitung mulai 1 Desember 2020 sampai 7 Desember 2020.

Awalnya 2 Pedagang

Sebelumnya, langkah penutupan sementara Pasar Gede Solo baru dalam rencana.

Rencana penutupan tersebut menyusul ditemukannya 2 kasus pedagang Pasar Gede positif Covid-19.

"Kita tutup dulu apakah semuanya apa per blok kami evaluasi dulu, blok mana kita lihat dulu," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, Senin (30/11/2020).

"Kalau bloknya merata, ya, kami tutup semua. Kalau hanya ngumpul di satu blok, ya blok itu saja," tambahnya. 

Tracing dan uji swab kontak erat dan dekat pasien, sambung Ahyani, telah dilakukan.

Dari tracing tersebut ditemukan ada 4 sampai 6 kontak erat dan dekat.

"Kalau ini berkumpul di satu blok, ya satu blok itu kami tutup semuanya," ucap dia. 

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo masih akan melakukan tracing mendalam untuk menemukan kontak erat dan dekat lain. 

"Apa ada ekornya lagi kami lihat," ujar Ahyani. 

Sudah Koordinasi

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan penutupan tersebut diambil setelah temuan 11 pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Temuan tersebut didapatkan dari hasil tracing terhadap kasus temuan 3 pedagang Pasar Gede Solo positif Covid-19 sebelumnya. 

"Pagi tadi dari Dinas Kesehatan Kota Solo melaporkan tambah 8 pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19," terang Heru kepada TribunSolo.com, Senin (30/11/2020).

Penutupan Pasar Gede Solo, sambung Heru, kemudian diambil setelah adanya temuan kasus tersebut. 

Keputusan penutupan tersebut diambil untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Pedagang yang positif Covid-19 sudah diminta untuk menjalani karantina mandiri," tutur Heru. 

Informasi penutupan Pasar Gede Solo sudah diberitahukan kepada para pedagang.

Baca juga: Imbas 2 Pedagang Positif Corona, Pasar Gede Solo Akan di-Lockdown, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Baca juga: Masih Pandemi Corona, Polisi Minta Ratusan Simpatisan EA yang Geruduk Panwascam Gatak Bubar 

Paguyuban Pedagang Pasar Gede Solo sudah diminta untuk menginformadikan ke para pedagang. 

"Menginformasikan mulai besok Pasar Gede ditutup, sehingga barang-barang yang mudah rusak hari ini segera dikeluarkan," ucap Heru. 

Dari pantauan TribunSolo.com, penyemprotan disinfektan dilakukan di lingkungan Pasar Gede Solo sekira pukul 16.00 WIB.

Penyemprotan dilakukan sejumlah petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap. 

Sejumlah kios dan los sudah tutup, tak terkecuali kios es dawet telasih langganan Presiden Jokowi, Bu Dermi. 

Hanya ada segelintir pedagang yang masih beberes barang dan menutup kios ataupun los mereka. 

"Penutupan 7 hari  semoga nanti tidak ada perubahan," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved