Longsor dan Banjir di Tawangmangu
Tak Fokus Kuasai Motor di Tikungan Candi Cetho,2 Gadis Sukoharjo Tabrak Pagar & Masuk Jurang 5 Meter
Sore itu kondisi di kawasan tersebut tengah mengalami cuaca buruk yakni hujan deras.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jalanan licin di tengah terjadinya hujan deras menyebabkan wisatawan di kawasan Candi Cetho Kabupaten Karanganyar terperosok, Sabtu (5/12/2020).
Sore itu kondisi di kawasan tersebut tengah mengalami cuaca buruk alias hujan deras.
Wisatawan tersebut yakni Etik Purwati (19) dan Lisa Marlina (19) yang menabrak jalan tikungan tepat di bawah SD Negeri Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi.
Akibatnya, mereka berdua terperosok dan jatuh ke jurang yang tidak lain kebun milik warga yang memiliki kedalaman 5 meter di bawah jalan.
Baca juga: Viral, Detik-detik Pengendara Motor Nyaris Celaka, Terseret Arus Deras Banjir di Jalanan Tawangmangu
Baca juga: Akses Sempat Lumpuh karena Tertutup Longsor, Jalan Raya Solo-Tawangmangu Karanganyar Baru Dibuka
Kedua korban merupakan warga Kabupaten Sukoharjo yang tengah pulang sehabis berpiknik di akhir pekan ke Candi Cetho.
Menurut Kapolsek Jenawi, AKP Handoyo, kecelakaan tersebut terjadi akibat kendaraan motor Vario nomor polisi AD-4538-AHE tidak mampu mengerem saat turun dari tikungan dan tidak fokus melewati tikungan.
"Etik selaku pengendara sudah berusaha mengerem namun karena jalanan licin, motornya tetap melaju dan menabrak pagar pembatas," kata dia kepada TribunSolo.com.
Sebagai tindak lanjut, Polsek Jenawi melakukan olah TKP dan membawa korban ke Puskesmas Ngargoyoso.
"Kedua korban hanya mengalami luka ringan sehingga bisa langsung dibawa pulang," terangnya.
Saat ini motor korban masih berada di Polsek Jenawi dan akan segera dikembalikan mengingat ini merupakan kecelakaan tunggal.
"Tidak ada unsur pidana, jadi nanti langsung kembali ke pemiliknya," ungkapnya.
Dirinya juga mengimbau kepada segenap pengendara agar selalu berhati-hati, terutama bagi para wisatawan pendatang yang masih belum tahu Medan jalan.
"Saya minta agar berhati-hati, jalan sudah kami beri pagar jadi bisa meminimalisir kecelakaan serupa," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Longsor & Banjir Terjang Tawangmangu Karanganyar, Akses Jalan Utama Pun Tertutup
Baca juga: SMK Negeri di Semarang Jadi Klaster Baru, Ratusan Siswa Positif Covid-19
Kejadian di Lokasi Lain
Sebuah video detik-detik pengendara motor nyaris celaka terseret arus deras saat banjir di Jalan Raya Solo-Tawangmangu, tersebar pada Sabtu (5/12/2020) sore.
Adapun video berdurasi 30 detik yang direkam orang di pinggir jalan itu kemudian viral.
Beruntung saat itu saat hujan tengah deras-derasnya, dibantu warga mendorong kendaraannya yang mogok dan nyaris celaka terseret di jalanan menurun tersebut.
Kendaraan tersebut didorong menerjang arus kuat banjir yang melanda lereng Gunung Lawu, tepatnya di kawasan Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Arus kuat itu disebabkan hujan deras yang melanda kawasan kecamatan tersebut beberapa jam sejak sore hari.
Baca juga: Akses Sempat Lumpuh karena Tertutup Longsor, Jalan Raya Solo-Tawangmangu Karanganyar Baru Dibuka
Baca juga: BREAKING NEWS : Longsor & Banjir Terjang Tawangmangu Karanganyar, Akses Jalan Utama Pun Tertutup
"Tawangmangu banjir. Ya, Allah lah kae piye," kata seorang perempuan dalam video yang beredar.
"Bapake wes diewaki (sudah dibantu)," tambahnya
Para warga yang bantu mendorong pengendara sepeda motor tampak mengenakan mantol.
Wanita tersebut menuturkan warga yang bantu mendorong sepeda motor tersebut segera istirahat setelah berhasil mengevakusi.
Apalagi, mereka mendorong di tengah kuatnya arus banjir.
Ditambah arus balik akibat kendaraan roda empat yang melintas.
"Pak, pak, leren sek (istirahat dulu). Sakne capek (kasian capek)," tutur dia.
Adapun pengendara tersebut akhirnya lepas dari jeratan arus deras ke pinggir rumah warga.
Sempat Putuskan Akses
Bencana longsor dan banjir menimpa sejumlah titik di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar Sabtu (5/12/2020) sore dan malam hari.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Jatiyoso, Karangpandan dan kawasan wisata tersohor Tawangmangu.
Yakni pasca hujan deras selama beberapa jam sejak sore hari.
Longsor terjadi di kawasan SMP Amal Mulya Tawangmangu, Bukit Mogol Tawangmangu, Wisma Kartini Tawangmangu.
Bahkan jalan utama bagi wisatawan Jalan Raya Solo - Tawangmangu sementara ini tidak bisa dilewati karena terjadi longsor dan pohon tumbang.
Baca juga: Pickup Masuk Jurang di Tawangmangu, Pasca Tragedi Sopir Pulang ke Sukoharjo, Polisi Tahu dari Warga
Baca juga: SMK Negeri di Semarang Jadi Klaster Baru, Ratusan Siswa Positif Covid-19
Kondisi diperparah dengan pohon tumbang di sekitar Jawa Dwipa.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto membenarkan kejadian tersebut.
Untuk sementara yang diinventarisasi yakni di tiga Kecamatan Jatiyoso, Karangpandan dan kawasan wisata tersohor Tawangmangu.
"Memang benar terjadi longsor, ada di beberapa titik," kata Sundoro kepada TribunSolo.com.
Sundoro menjelaskan saat ini koordinasi terus dilakukan.
"Kami saat sedang koordinasi membagi tim untuk diterjunkan ke lapangan," jelasnya.
Kini Baru Saja Dibuka
Sejumlah jalan yang sempat tertutup material longsor di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar baru saja divekuasi.
Di antaranya di Jalan Raya Lawu dan Jalan Raya Matesih - Tawangmangu karena sempat ditutup sementara akibat bencana longsor dan banjir, Sabtu (5/12/2020) sore hingga malam.
Bahkan jalan yang tembus ke Pasar Wisata Tawangmangu tersebut sempat ditutup beberapa jam demi keamanan pengendara dan warga.
Baca juga: BREAKING NEWS : Longsor & Banjir Terjang Tawangmangu Karanganyar, Akses Jalan Utama Pun Tertutup
Baca juga: Pickup Masuk Jurang di Tawangmangu, Pasca Tragedi Sopir Pulang ke Sukoharjo, Polisi Tahu dari Warga
Camat Tawangmangu, Rusdiyanto mengatakan penutupan jalan itu dilakukan setelah dirinya menerima laporan.
Dari laporan yang diterimanya, longsoran menutup seluruh badan jalan dan membuat kendaraan yang akan naik ataupun turun tak bisa melewatinya.
"Setelah mendapat laporan, kita langsung mengambil langkah evakuasi jalan," kata Rusdiyanto kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/12/2020).
"Longsoran menutup semua badan jalan tadi," tambahnya.
Namun Jalan Lawu dan Jalan Matesih - Tawangmangu, sambung Rusdiyanto, kini sudah bisa lewati pengendara pada pukul 20.30 WIB ini.
"Baru saja dibuka, arus lancar," ucap Rusdiyanto.
Saat ini, perangkat Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tengah meninjau lokasi longsor.
Imbauan Juliyatmono
Pemkab Karanganyar secara resmi melarang adanya penyelenggaraan acara hiburan yang dapat memicu kerumunan massa.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, dirinya menekankan pentingnya protokol kesehatan di saat angka positif Covid-19 masih tinggi.
"Kami tidak akan memberikan izin acara yang menyebabkan keramaian dan kerumunan," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com pada Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Hanya Darusalam yang Dapat Ganti Rugi Kecil Rp 1 Juta, Tetangga Lain Ada yang Terima Ratusan Juta
Baca juga: Warung Mie Ayam di Klaten Ini Ikut Tergusur Tol Solo-Jogja, Meski Belum Dibayar, Sudah Mulai Pindah
Melalui satgas Covid-19, Pemkab akan memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan yang berkaitan dengan kegiatan pergantian tahun baru.
"Tidak ada pesta kembang api untuk tahun baru," terang Juliyatmono.
Pesta tahun baru ini dilarang diseluruh wilayah Karanganyar, termasuk Tawangmangu yang selama ini banyak diburu masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan.
Walaupun melarang kegiatan pesta tahun baru, Pemkab Karanganyar masih mengijinkan dibukanya objek wisata dengan persyaratan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami akan terus mengecek dan mengevaluasi, bukan objek wisata yang dilarang tapi potensi kerumunan massa yang harus dihindari," jelas Juliyatmono.
Hingga saat ini angka penderita Covid-19 di Kabupaten Karanganyar mencapai 319 orang.
Dilansir dari situs covid19.karanganyarkab.go.id, dari 319 orang tersebut tersebar di seluruh kecamatan dengan pembagian 167 dirawat secara mandiri dan 150 lainnya dirawat inap di rumah sakit. (*)