Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Longsor dan Banjir Tawangmangu

Kesaksian Pejabat Wonokeling Tawangmangu : Longsor Dua Kali Hantam Kantor, Kini Kerusakan Luar Biasa

Menurut Kepala Desa Wonokeling, Sutimin, kantornya sempat dilanda longsor serupa di tahun 2018 silam.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Irfan Al Amin
Kantor Balai Desa Wonokeling, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar pasca terkena tanah longsor Minggu (6/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Longsor yang menimpa kantor Desa Wonokeling, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar ternyata bukan yang pertama kali.

Menurut Kepala Desa Wonokeling, Sutimin, kantornya sempat dilanda longsor serupa di tahun 2018 silam.

Sebagai bentuk penanganan kala itu dibangunlah sebuah talud dari beton sebagai penahan tebing. 

"Waktu itu longsornya masih kecil dan tidak merusak kantor seperti sekarang," kata Sutimin kepada TribunSolo.com pada Minggu (6/12/2020). 

Baca juga: H-2 Pilkada Solo 2020 : Kenal Lebih Dekat dengan 10 Calon Kepala Daerah di Solo Raya, Ini Daftarnya

Baca juga: Penampakan Kantor Desa Wonokeling yang Terkubur Lumpur, Setelah Tawangmangu Dihantam Bencana Longsor

Namun, baru dua tahun dibangun, talud tersebut terkikis oleh aliran air di musim penghujan yang semakin deras. 

Ditambah lagi kandungan kapur dari salam tanah membuat lapisan beton talud menjadi semakin lapuk. 

"Padahal baru dua tahun, dan dinding taludnya cukup kokoh, tapi karena aliran hujan yang mengguyur sangat deras jadi jebol" ujarnya. 

Selain merusak Kantor Desa Wonokeling, longsor juga merusak tangki air minum milik warga setempat. 

"Bisa kita lihat di lokasi ada tangki air yang tumpah, itu juga salah satu kerusakan fisik akibat longsor," jelasnya.

Sebagai bentuk tindak lanjut atas bencana yang terjadi, Sutimin akan membangun gedung baru di area lain sebagai solusi apabila sewaktu-waktu terjadi longsor serupa.

"Kami akan memindahkan fungsi gedung tersebut ke tempat lain biar lebih aman," ucapnya.

Adapun evakuasi baru bisa dilakukan pada Senin (7/12/2020) karena sulitnya area untuk diakses menggunakan kendaraan berat. 

"Alat backhoe susah masuk kesini kalo dari kota, kami ambil opsi sewa dari swasta di sekitar Jatiyoso," terangnya.

Memakan Korban

Tanah longsor yang terjadi di sejumlah titik di kawasan wisata Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar memakan korban, Sabtu (5/12/2020).

Dari pantauan TribunSolo.com, satu di antaranya longsor di Dusun Sedayu, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB.

Adapun korban tersebut bernama Harni, seorang wanita berusia 52 tahun sampai dengan pukul 22.00 WIB masih dalam pencarian petugas dan relawan.

Baca juga: Tak Fokus Kuasai Motor di Tikungan Candi Cetho,2 Gadis Sukoharjo Tabrak Pagar & Masuk Jurang 5 Meter

Baca juga: Viral, Detik-detik Pengendara Motor Nyaris Celaka, Terseret Arus Deras Banjir di Jalanan Tawangmangu

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto mengatakan, saat ini masih dalam proses evakuasi. 

"Korban tertimbun lumpur sedalam 4 meter," kata dia kepada TribunSolo.com.

Dirinya berharap semoga korban bisa ditemukan dalam kondisi terbaik meski tertutup lumpur dan meterial lain akibat longsor pasca hujan deras. 

"Kita doakan saja," doanya.

Adapun kini kondisi Harni masih belum bisa dipastikan, karena tertimbun material di sekitar rumahnya.

Dari Longsor hingga Banjir

Sebelumnya, Bencana longsor dan banjir menimpa sejumlah titik di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar Sabtu (5/12/2020) sore dan malam hari.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Jatiyoso, Karangpandan dan kawasan wisata tersohor Tawangmangu.

Yakni pasca hujan deras selama beberapa jam sejak sore hari.

Longsor terjadi di kawasan SMP Amal Mulya Tawangmangu, Bukit Mogol Tawangmangu, Wisma Kartini Tawangmangu.

Bahkan jalan utama bagi wisatawan Jalan Raya Solo - Tawangmangu sementara ini tidak bisa dilewati karena terjadi longsor dan pohon tumbang.

Baca juga: Pickup Masuk Jurang di Tawangmangu, Pasca Tragedi Sopir Pulang ke Sukoharjo, Polisi Tahu dari Warga

Baca juga: SMK Negeri di Semarang Jadi Klaster Baru, Ratusan Siswa Positif Covid-19

Kondisi diperparah dengan pohon tumbang di sekitar Jawa Dwipa.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto membenarkan kejadian tersebut. 

Untuk sementara yang diinventarisasi yakni di tiga Kecamatan Jatiyoso, Karangpandan dan kawasan wisata tersohor Tawangmangu.

"Memang benar terjadi longsor, ada di beberapa titik," kata Sundoro kepada TribunSolo.com.

Sundoro menjelaskan saat ini koordinasi terus dilakukan.

"Kami saat sedang koordinasi membagi tim untuk diterjunkan ke lapangan," jelasnya.

Kini Baru Saja Dibuka

Sejumlah jalan yang sempat tertutup material longsor di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar baru saja divekuasi.

Di antaranya di Jalan Raya Lawu dan Jalan Raya Matesih - Tawangmangu karena sempat ditutup sementara akibat bencana longsor dan banjir, Sabtu (5/12/2020) sore hingga malam.

Bahkan jalan yang tembus ke Pasar Wisata Tawangmangu tersebut sempat ditutup beberapa jam demi keamanan pengendara dan warga.

Baca juga: BREAKING NEWS : Longsor & Banjir Terjang Tawangmangu Karanganyar, Akses Jalan Utama Pun Tertutup

Baca juga: Pickup Masuk Jurang di Tawangmangu, Pasca Tragedi Sopir Pulang ke Sukoharjo, Polisi Tahu dari Warga

Camat Tawangmangu, Rusdiyanto mengatakan penutupan jalan itu dilakukan setelah dirinya menerima laporan.

Dari laporan yang diterimanya, longsoran menutup seluruh badan jalan dan membuat kendaraan yang akan naik ataupun turun tak bisa melewatinya. 

"Setelah mendapat laporan, kita langsung mengambil langkah evakuasi jalan," kata Rusdiyanto kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/12/2020).

"Longsoran menutup semua badan jalan tadi," tambahnya.

Namun Jalan Lawu dan Jalan Matesih - Tawangmangu, sambung Rusdiyanto, kini sudah bisa lewati pengendara pada pukul 20.30 WIB ini.

"Baru saja dibuka, arus lancar," ucap Rusdiyanto. 

Saat ini, perangkat Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tengah meninjau lokasi longsor.

Imbauan Juliyatmono

Pemkab Karanganyar secara resmi melarang adanya penyelenggaraan acara hiburan yang dapat memicu kerumunan massa. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, dirinya menekankan pentingnya protokol kesehatan di saat angka positif Covid-19 masih tinggi. 

"Kami tidak akan memberikan izin acara yang menyebabkan keramaian dan kerumunan," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com pada Jumat (27/11/2020). 

Baca juga: Hanya Darusalam yang Dapat Ganti Rugi Kecil Rp 1 Juta, Tetangga Lain Ada yang Terima Ratusan Juta

Baca juga: Warung Mie Ayam di Klaten Ini Ikut Tergusur Tol Solo-Jogja, Meski Belum Dibayar, Sudah Mulai Pindah

Melalui satgas Covid-19, Pemkab akan memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan yang berkaitan dengan kegiatan pergantian tahun baru. 

"Tidak ada pesta kembang api untuk tahun baru," terang Juliyatmono. 

Pesta tahun baru ini dilarang diseluruh wilayah Karanganyar, termasuk Tawangmangu yang selama ini banyak diburu masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan.

Walaupun melarang kegiatan pesta tahun baru, Pemkab Karanganyar masih mengijinkan dibukanya objek wisata dengan persyaratan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

"Kami akan terus mengecek dan mengevaluasi, bukan objek wisata yang dilarang tapi potensi kerumunan massa yang harus dihindari," jelas Juliyatmono. 

Hingga saat ini angka penderita Covid-19 di Kabupaten Karanganyar mencapai 319 orang.

Dilansir dari situs covid19.karanganyarkab.go.id, dari 319 orang tersebut tersebar di seluruh kecamatan dengan pembagian 167 dirawat secara mandiri dan 150 lainnya dirawat inap di rumah sakit. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved