Berita Boyolali Terbaru
Dag Dig Dug, Reaksi Bandara Adi Soemarmo Soal Karantina Pemudik di Solo, Bakal Kena Dampaknya
Bandara Adi Soemarmo menanggapi wacana karantina pemudik yang bakal dijalankan oleh Pemkot Solo.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Bandara Adi Soemarmo menanggapi wacana karantina pemudik yang bakal dijalankan oleh Pemkot Solo.
Diketahui beberapa waktu lalu Pemkot Solo sempat mewacanakan karantina bagu para pendatang, baik pemudik maupun wisatawan.
Tak berselang lama, wacana kemudian berubah dan menegaskan jika hanya pemudik yang bakal dikarantina selama 14 hari.
Baca juga: Pemilihan Ketua Baru Peradi Solo, Badrus Zaman Optimis Raih Dukungan Mayoritas Anggota
Baca juga: Antisipasi Klaster Baru saat Libur Nataru, Anies Baswedan Keluarkan Dua Kebijakan
"Ada pengaruhnya," kata Airport Operation, Services & Security Senior Manager Bandara Adi Soemarmo Riyaman Kamis (17/12/2020).
Terlebih, kata Riyaman saat Pemkot Solo bakal mengkarantina pemudik dan melakukan penjemputan di beberapa titik masuk, termasuk di Bandara.
"Di tanggal 15 Desember 2020 ada, kami sempat mendapatkan telfon dari temen temen airlines apakah jadi dan sebagainya," aku dia.
"Saat itu kami belum bisa menjawab karena belum ada surat resmi," tambahnya.
Tak hanya pertanyaan dari para maskapai, pihak Bandara Adi Soemarmo pun menyebut ada penurunan penumpang saat wacana tersebut digalakkan.
"Saat itu sempat ada penurunan penumpang, tapi untuk berapa persen kami belum menghitung," paparnya.
Beruntung, sambung Riyaman arus kedatangan penumpang sudah berangsur angsur normal.
Baca juga: Catat! Masuk Solo Raya saat Nataru via Bandara Adi Soemarmo Solo, Wajib Bawa Rapid Test Antigen
Setelah Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan tak ada penjemputan di titik masuk kota Bengawan.
"Begitu beliau menyampaikan wacana yang terbaru, alhamdulillah sekarang mulai membaik kembali," ungkap Riyaman.
"Saya kira itu miss komunikasi saja, maksud beliau kan didata, bukan dikarantiana," tandasnya.
Wajib Bawa Antigen
Pemkot Solo menegaskan bahwa karantina tetap diberlakukan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Hal tersebut dijelaskan oleh Sekda Kota Solo sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani, dalam acara Diskusi Overview menjawab Isu Karantina Pemudik Masuk Solo, Kamis (17/12/2020).
Dia menegaskan, karantina tetap diberlakukan pada pemudik yang tidak membawa hasil swab antigen saat masuk ke Kota Bengawan.
Baca juga: Catat! Masuk Solo Raya saat Nataru via Bandara Adi Soemarmo Solo, Wajib Bawa Rapid Test Antigen
Baca juga: Harga Tes Swab Antigen di Solo, Syarat Pemudik Masuk ke Kota Solo Saat Libur Nataru
"Lokasi karantina nanti akan dilakukan di Solo Technopark," tegas Ahyani.
Selain itu, pihaknya akan memaksimalkan Jogo Tonggo.
Di mana setiap pemudik datang dan tidak membawa hasil Swab akan dibawa langsung ke Solo Technopark.
Syarat swab tes yang dibawa juga maksimal 2 hari setelah hasil tersebut keluar.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 RS UNS Solo, Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, saat ini ada banyak jenis swab tes.
Di RS UNS, harga swab antibodi berkisar Rp 150 ribu.
Sementara, swab PCR yang harganya cukup mahal yakni Rp 900 Ribu.
Saat ini yang terbaru adalah swab antigen sesuai petunjuk pemerintah.
Menurut Tonang, pihaknya sudah berembuk membahas harga Swab Tes ini.
"Yang jelas ancer-ancernya di atas swab antibodi dan di bawah swab PCR," papar dia.
"Harapan saya kisaran Rp 150 ribu- Rp 450 ribu," katanya.
Cara pengerjaan swab antigen sendiri lebih cepat dari swab PCR.
Waktunya hanya setengah jam sampai satu jam.
"Nanti diambil melalui mulut dan hidung," kata dia.
Harga Swab
Kebijakan boleh atau tidaknya pemudik masuk ke Kota Solo kembali berubah.
Yang terbaru, Pemkot Solo meminta pemudik atau pelancong datang ke Solo, dengan membawa bekal berupa hasil swab tes antigen.
Baca juga: BREAKING NEWS : Pemkot Solo Batal Jaring Pemudik di Stasiun dan Terminal, Ini Alasan Wali Kota
Sebelumnya, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sempat mengatakan, surat keterangan apapun, tidak akan diterima.
Nah, kini, hasil tes swab antigen menjadi syarat mutlak bagi pemudik yang masuk Solo dan tidak ingin dikarantina.
Sekda Kota Solo Ahyani mengatakan, soal karantina di Solo ditegaskannya tetap ada.
Karantina akan diberlakukan pada pemudik yang tidak membawa hasil swab antigen saat masuk ke Kota Solo.
"Lokasi Karantina nanti akan dilakukan di Solo Technopark," tegas Ahyani dalam Diskusi Overview Tribun, Kamis (17/12/2020).
Syarat hasil swab antigen yang dibawa juga maksimal 2 hari setelah hasil tersebut keluar.
Sementara itu, Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 UNS, Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, saat ini ada banyak jenis swab tes.
Di RS UNS, harga Swab Antibodi berkisar Rp 150 ribu.
Sementara, Swab PCR yang harganya cukup mahal yakni Rp 900 Ribu.
Saat ini yang terbaru adalah Swab Antigen yang banyak digunakan orang.
Menurut Tonang, pihaknya sudah berembuk membahas harga Swab Tes ini.
Diperkirakan akan disepakati harga resminya pada Kamis (17/12/2020).
"Yang jelas patokanya di atas Swab Antibodi dan di bawah Swab PCR," papar dia.
Itu artinya, harga Swab Antigen akan berada di kisaran Rp 150 ribu- Rp 450 ribu.
Cara pengerjaan swab antigen sendiri lebih cepat dari swab PCR.
Waktunya hanya setengah jam sampai satu jam.
"Nanti diambil melalui mulut dan hidung," kata dia.
Meski demikian, dr Tonang mengakui, di Solo belum banyak RS yang bis amelayani Swab Antigen ini.
Batal Jaring di Terminal
Pemkot Solo memastikan, proses skrining terhadap masyarakat yang turun di pintu-pintu masuk pemudik dan wisatawan Kota Solo batal diberlakukan.
Baca juga: Imbas Isu Karantina Pemudik Solo, Wisata Karanganyar Kena Getah : Banyak Pesanan Hotel Dibatalkan
Awalnya, Tim Pemkot Solo menyiapkan petugas Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo untuk disiagakan di terminal, stasiun, dan bandara untuk menjemput pemudik.
Para pemudik yang dijemput akan dibawa ke rumah karantina yang telah disiapkan.
Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo menilai pemberlakuan tersebut tidak efektif.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo lebih memilih mengoptimalkan program jogo tonggo.
"Tidak jadi. Tidak efektif. Lebih fokus pada penerapan jogo tonggo. Jogo tonggo akan kita tingkatkan," kata Rudy, Rabu (16/12/2020).
Bagi warga luar kota yang tiba di Solo, Rudy mengimbau langsung pulang ke kampung mereka masing-masing.
"Warga luar kota yang turun di stasiun, terminal dan bandara silahkan saja," ucap Rudy.
"Silahkan langsung pulang kampung ke kampung mereka masing-masing," tambahnya.
Warga, sambung Rudy, diminta untuk berperan aktif melaporkan pemudik yang tiba di lingkungan mereka.
"Setiap RT / RW kan ada sistem tamu wajib lapor 1 x 24 jam tamu harus lapor," tutur dia.
"Jogo tonggo melaporkan ke satgas. Nanti langsung dijemput satgas dan dikarantina," tambahnya.
Sukoharjo Larang Mudik
Larangan mudik saat libur Natal dan Tahun Baru tidak diberlakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan Pemkab masih berpedoman pada Surat Edaran (SE) Bupati Sukoharjo soal penanganan Covid-19.
Dalam SE tersebut, tidak ada aturan secara khusus yang mengatur soal pemudik.
"Kalau di kami, tidak ada aturan yang khusus tata laksana yang mengatur pelaku perjalanan seperti di Solo," katanya, Jumat (11/12/2020).
"Sehingga kami akan memaksimalkan jogo tonggo," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Solo Larang Mudik Libur Nataru : Pemudik Dicegat di Terminal & Stasiun, Diawasi Tetangga
Baca juga: Pemkot Solo Putuskan Karantina Pemudik Jadi Berlaku, Tapi Hanya Berlaku Bagi Pemudik Kriteria ini
Yunia meminta kepada masyarakat yang mendapatkan tamu, atau kedatangan kerabat dari luar kota harap segera dilaporkan ke Jogo Tonggo setempat.
Pelaporan ini bisa dilakukan kepada Ketua RT, RW, Kepala Desa atau Lurah setempat.
Pemudik yang datang, wajib melakukan isolasi mandiri di tempat yang didatanginya.
"Hal ini untuk mengantisipasi adanya kasus baik gejala maupun penularan sebelumnya, supaya bisa dilakukan tata laksananya," jelas dia.
"Supaya kalau ada kasus, tidak menyebar kemana-mana," terangnya. (*)