Berita Sukoharjo Terbaru
Bakal Pulang ke Sukoharjo, Ikatan Alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki Siap Sambut Abu Bakar Ba'asyir
Ketua Ikatan Alumni Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki (IKAPPIM), Ali Usman menjelaskan, telah mengetahui terkait pembebasan Abu Bakar Ba'asyir (ABB).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Rencana kepulangan Abu Bakar Ba'asyir bakal disambut oleh santrinya di Ponpes Al Mukmin Ngruki di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Ketua Ikatan Alumni Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki (IKAPPIM), Ali Usman menjelaskan, telah mengetahui terkait pembebasan Abu Bakar Ba'asyir (ABB) dari penjara.
"Ya kita sudah tahu itu dari pengacara," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Dikabarkan Bebas Bulan Depan, Pengacara Achmad Michdan : Masa Pidannya Habis
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Dikabarkan Bebas 8 Januari 2020, Ini Jawaban Keluarga di Ponpes Ngruki Sukoharjo
"Tapi kita belum melihat surat pembebasannya," imbuhnya.
Bahkan sejumlah persiapan menyambut pembebasan ABB telah dilakukan.
IKAPPIM telah merapatkan terkait teknis pembebasan ABB, seperti penjemputannya.
"Kita sudah rapatkan akan kita jemput di Jakarta," ucapnya.
Komentar Pengacara ABB
Abu Bakar Ba'asyir (ABB) disebut akan bebas pada 8 Januari 2021 mendatang.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkumham.
Pengacara ABB, Achmad Michdan membenarkan ABB bebas murni, bukan karena adanya asimilasi dari pemerintah.
"Benar, masa pidannya sudah habis," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Dikabarkan Bebas 8 Januari 2020, Ini Jawaban Keluarga di Ponpes Ngruki Sukoharjo
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Diopname di RSCM, Keluarga Sebut Dapat Pengawalan Ketat dari Densus 88
Berbeda dengan kabar pembebasan ABB pada 2019 lalu, pembebasan ABB tahun depan bukan karena pemberian dari pemerintah.
"Bukan karena program asimilasi atau bebas bersyarat. Ini murni menghabiskan masa tahanan," jelasnya.
Kendati demikan, pihak keluarga belum menerima kabar tersebut secara resmi.
Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim atau biasa akrab dipanggil Ustaz Iim mengatakan pihak keluarga telah mendengar informasi tersebut.
"Ya, ramai di media sosial seperti demikian," katanya.
Meski ramai akan isu dibebaskannya Abu Bakar Ba'asyir, namun pihak kelurga belum mendapatkan informasi secara resmi.
"Kami belum mendapatkan informasi secara resminya. Untuk kepastian hukum, bisa ke penasehat hukum," ucapnya.
Pada Januari 2019 lalu, ABB sempat akan dibebaskan oleh pemerintah setelah mendapatkan program asimilasi.
Namun rencana pembebasan ABB urung terjadi.
Baca juga: Kabar Terbaru Abu Bakar Baasyir : Dilarikan ke RSCM Jakarta karena Kesehatannya Menurun
Baca juga: Abdul Qohhar Meninggal Dunia, Sosok Pendiri Ponpes Al-Mukmin Ngruki Bersama Ustaz Abu Bakar Baasyir
Pasalnya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan saat itu, Wiranto mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan, pembebasan Ba'asyir membutuhkan pertimbangan dari sejumlah aspek terlebih dahulu.
"Kalau ini bukan karena program asimilasi dan sebagainya, memang murni masa tahanannya sudah habis," ucapnya.
Dilarikan ke RSCM
Kabar paling baru datang dari Ustaz Abu Bakar Ba'asyir (ABB) yang masih mendekam di LP Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Terpidana kasus terorisme itu dilarikan dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, sejak Selasa (24/11/2020).
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Abdul Aris mengatakan, Ba'asyir dilarikan ke rumah sakit setelah kesehatannya menurun.
"Ya (dirawat di RSCM) tanggal 24 November yang bersangkutan kesehatannya nge-drop demam tinggi, nyeri kepala, radang," kata Abdul Aris saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Dapat Remisi Lebaran 2020, Ini Perkiraan Waktu Abu Bakar Baasyir Bebas dan Kembali ke Solo
Baca juga: Abdul Qohhar Meninggal Dunia, Sosok Pendiri Ponpes Al-Mukmin Ngruki Bersama Ustaz Abu Bakar Baasyir
Abdul Aris menuturkan, selama menjalani perawatan, Ba'asyir mendapat pengawalan dari petugas Lapas Gunung Sindur dan Kepolisian.
"Dengan pengawalan petugas lapas dan polri," kata dia.
Ba'asyir merupakan narapidana yang menghuni Lapas Gunung Sindur.
Ia divonis 15 tahun hukuman penjara oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011.
Putusan itu tak berubah hingga tingkat kasasi.
Ba'asyir, yang merupakan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng itu, terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
Pendiri Ngurki
Sebelumnya, salah satu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo meninggal dunia.
Di adalah Abdul Qohhar din H. Daeng Natasse yang tutup usia pada umur 83 tahun.
Dari informasi yang dihimpun, almarhum Abdul Qohhar bin H. Daeng Natasse meninggal dunia pada Kamis (19/11/2020) pukul 02.50 WIB.
Menurut Humas Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Muchson, almarhum meninggal karena sakit.
Baca juga: Dapat Remisi Lebaran 2020, Ini Perkiraan Waktu Abu Bakar Baasyir Bebas dan Kembali ke Solo
Baca juga: 7 Bulan Lagi Abu Bakar Baasyir Diyakini Bebas dari Penjara, Kuasa Hukum : Mudah-mudahan Awal 2021
"Iya benar (Abdul Qohhar Bin H. Daeng Natasse meninggal dunia)," kata dia.
"Meninggalnya karena sakit, tapi saya kurang tahu sakit apa," imbuhnya.
Menurutnya, almarhum meninggal di kediamannya di kawasan Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
"Setahu saya meninggal di rumah, tidak di rumah sakit, beliau juga sudah tua," tambahnya.
Rencananya, jenazah almarhum akan dikebumikan siang ini pukul 11.30 WIB di Pemakaman Muslim Polokarto.
Meninggalnya almarhum meninggalkan seorang istri, empat orang anak, dua orang mantu, dan tiga orang cucu.
Sejarah Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngeruki
Dikutip dari TribunSoloWiki.com, Abdul Qohhar Bin H. Daeng Natasse mendirikan Pondok Pesantren Islam Al Mukmin yang bersama Abu Bakar Ba'asyir, Abdullah Sungkar, Abdullah Baradja, Yoyok Rosywandi, Hasan Basri dan beberapa pihak lainnya.
Menurut Abdul Rahim, salah seorang putra Abu Bakar Ba'asyir, bahwasanya inisiasi pesantren Al Mukmin Ngruki berawal dari Abu Bakar Baasyir bersama kawan-kawannya satu almamater dari Pondok Modern Darussalam Gontor.
Baca juga: Jenazah Ustaz Wahyudin, Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki Akan Dikebumikan di Ciamis
Baca juga: Tokoh Agama Diminta Ikut Jaga Kondusifitas, Ini Pesan Ketua Yayasan Ponpes Al Mukmin Ngruki
Mengingat mereka mendapat pesan dari guru mereka di Gontor yaitu, Kiai Imam Zarkasyi, untuk membangun pesantren di daerah mereka setelah lulus sekolah.
Meskipun Abu Bakar Baasyir alumni Gontor, namun dirinya melakukan kerjasama dengan berbagai alumni perguruan ataupun pesantren lainnya di Indonesia.
Seperti dari unsur Al Irsyad yang diwakili oleh Abdullah Sungkar, Muhammad Natsir, Abdullah Baradja dan Abu Bakar Baasyir sendiri juga memiliki latar belakang Al Irsyad selain Gontor.
Dari Pesantren Bangil, Pasuruan ada Ahmad Husnan, Muhammad Ilyas, dan Suwardi.
Ketiganya sebelum bergabung dalam kepengurusan Pondok Al Mukmin, mereka sempat bergabung dan aktif di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Surakarta.
Pada awal pendiriannya Pondok Al Mukmin mendiami sebuah lahan di Jalan Gading Kidul No. 72 A Solo pada 10 Maret 1972 dan berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim Al-Mukmin (YPIA) di atas akte Notaris No. 130 b 1967.
Adapun lahan tersebut merupakan lahan pemberian dari seorang pengusaha yang merupakan anggota jamaah dari Abu Bakar Baasyir di Masjid Agung Solo.
Abdul Rahim menuturkan di saat awal pendirian, Pondok Al Mukmin bergerak dan fokus di bidang pendidikan agama islam pada murid setingkat Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama.
Jumlah murid saat itu hanya berjumlah puluhan namun terus mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan tersebut berimbas pada sarana dan prasarana yang terbatas, maka di tahun 1974 memindahkan lokasi sekolah dan asrama ke Dukuh Ngruki, Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Grogol.
Lokasi yang ditempati dan terus berkembang hingga saat ini merupakan tanah wakaf dari Abu Amar salah seorang Kyai Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta.
Dari tanah wakaf itu Pondok Al Mukmin terus berkembang dan membeli tanah di sekitarnya hingga luas saat ini.
Dikarenakan lahan yang ditempati berada di wilayah Dusun Ngruki, maka masyarakat lebih akrab menyebutnya dengan Pondok Ngruki dibandig Al Mukmin sendiri. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kesehatan Menurun, Abu Bakar Ba'asyir Dilarikan ke RSCM